Kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Cek saja di sekitar lingkungan Bunda, hampir bisa dipastikan begitu mudahnya menemukan kedai kopi. Belum lagi, kini pun semakin mudah bagi Bunda untuk memesan kopi favorit dari kedai kopi kesayangan, berkat kehadiran aplikasi ojek online.
Jika Bunda adalah salah satu penggemar berat kopi dan sedang dalam masa kehamilan, mungkin Bunda akan bertanya-tanya, apakah kopi masih aman dikonsumsi? Tidak dimungkiri, kopi mengandung kafein yang diketahui sebagai zat aktif yang dapat berdampak bagi tubuh dan bahkan menyebabkan kecanduan. Tapi benarkah kopi harus dilarang sama sekali dari daftar konsumsi? Yuk, cek faktanya di sini.
Kopi tidak mengandung makronutrien seperti lemak, karbohidrat maupun protein. Itu sebabnya kandungan kalori dari kopi hitam (tanpa susu dan gula) sangat kecil, yaitu 1-2 kcal per 100ml.
Jika kandungan nutrisinya tidak perlu dikhawatirkan, bagaimana dengan kandungan senyawa di dalamnya? Kopi mengandung beberapa senyawa kimia aktif yakni kafein, antioksidan dan diterpene.
Kafein merupakan bahan aktif yang dapat menstimulasi sistem saraf. Bahan ini tidak hanya ditemukan dalam kopi tapi juga 60 spesies tanaman lain seperti biji cokelat, daun teh, dan biji kola (yang digunakan untuk membuat minuman bersoda).
Mengonsumsi kafein dalam takaran wajar ternyata memiliki banyak manfaat, tak heran jika minuman ini banyak memiliki penggemar. Manfaat tersebut di antaranya; mengurangi rasa kantuk, menambah semangat, dan menangkal radikal bebas dari kandungan antioksidan di dalamnya.
Jika memiliki manfaat ketika dikonsumsi pada takaran yang wajar, maka kopi juga memiliki efek samping jika dikonsumsi berlebihan. Efek samping yang ditimbulkan bisa ringan hingga berat tergantung berbagai aspek. Beberapa efek yang paling umum dikeluhkan para pecinta kopi adalah gangguan pola tidur, jantung berdebar lebih cepat, gangguan sakit perut pada pengidap maag, dan hilangnya nafsu makan.
Pernyataan dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengurangi ketakutan Bunda pecinta kopi. Situs ini menyebutkan bahwa kopi masih aman dikonsumsi, hanya saja Bunda perlu memperhatikan porsinya. Para peneliti dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa takaran kopi yang aman dikonsumsi ibu hamil per hari adalah 200 mg atau setara dengan 2 gelas kopi.
“Selama bertahun-tahun, wanita mendapatkan pesan yang beragam tentang apakah sebaiknya mereka minum atau menghindari kopi selama kehamilan. Setelah meninjau ulang bukti ilmiah sampai saat ini, takaran kopi yang aman tampaknya tidak menimbulkan dampak besar yang menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur,” ucap William H. Barth Jr., MD, ketua komite ACOG di bidang praktik kebidanan yang kami kutip dari situsnya.
Saran tersebut sejalan dengan penelitian dari The European Food Safety Authority (EFSA) seperti dikutip oleh situs coffeeandhealth. Menurut lembaga ini, 400 mg kopi per hari masih aman dikonsumsi oleh orang dewasa yang tidak hamil. Penelitian tersebut juga menyarankan konsumsi kopi untuk tidak melebihi 200mg per hari bagi ibu hamil dan menyusui.
Kopi masih boleh dikonsumsi selama masa kehamilan Bunda. Seperti dijelaskan di atas, konsumsi kafein bagi ibu hamil dalam sehari dibatasi sampai 200mg atau sekitar dua cangkir kopi per hari. Namun, takaran kafein pada minuman kopi bisa berbeda-beda tergantung proses pembuatannya. Berikut ini beberapa jenis minuman kopi dan kandungan kafein di dalamnya.
Jika Bunda memiliki kebiasaan meminum hingga lebih dari dua cangkir setiap hari sebelum hamil, sebaiknya mulai mengurangi konsumsi kopi pada awal masa kehamilan. Berikut adalah beberapa cara untuk permudah menguranginya:
Nah, itu dia penjelasan mengenai berapa kadar kopi yang aman dikonsumsi oleh Bunda saat hamil. Cari tahu informasi mengenai kehamilan lengkap lainnya, yuk Bunda. Simak terus artikel dari kami, ya.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…