Bunda pasti setuju bahwa kegiatan menyusui bukanlah hal yang sederhana. Banyak tantangan yang kerap kali Bunda dan si kecil hadapi. Salah satu masalah yang biasa terjadi pada si kecil adalah tali lidah pendek atau yang disebut dengan tongue tie pada bayi. Hal ini ternyata memiliki banyak dampak dan pengaruh pada proses menyusui.
Apa saja penyebab hingga penanganan yang harus Bunda lakukan ketika si kecil mengalami tongue tie pada bayi? Mari simak informasi berikut ini!
Toungue tie atau ankyloglossia, adalah suatu keadaan dimana frenulum (tali lidah) pada bayi berbentuk tebal, ketat, atau pendek. Jadi, bila frenulum panjang dan lentur maka bukan termasuk toungue tie. Frenulum menghubungkan bagian lidah yang bergerak, dengan dasar lidah yang tidak bergerak. Jadi memang tiap orang memiliki frenulum untuk membantu pergerakan lidah, tapi tidak semuanya mengganggu gerakan ujung lidah. Bila terjadi keadaan tongue tie ini, maka tali lidah tersebut melekat dekat dengan ujung lidah dan sangat pendek. Akibatnya, gerakan ujung lidah akan menjadi terbatas. Perlekatan tali lidah normalnya sekitar 1 cm dari ujung lidah. Bila tali lidah melekat sangat di ujung lidah, maka ujung lidah tidak bisa bergerak.
Gejala pada bayi yaitu perlekatan yang buruk, pemberian ASI tidak efektif, suara “klik” saat menyusu, kenaikan berat badan yang tidak baik, rewel, serta menolak payudara.
Gejala pada ibu: dapat terdapat luka pada daerah puting payudara, terasa nyeri, dapat juga terjadi perdarahan, produksi ASI sedikit, saluran ASI tersumbat, infeksi, depresi, putus asa hingga tidak mau menyusui.
Akibatnya bayi tidak bisa melekat pada payudara ibu (gangguan latch on). Hal ini akan membuat proses menyusui menjadi lama dan si kecil tidak mendapatkan asupan ASI yang cukup. Akibatnya, si kecil akan terus merasa lapar dan berat badannya sulit naik.
Faktor genetik diduga berperan karena seringkali ditemukan ada saudara yang mengalami hal serupa. Angka kejadian tounge tie sebanyak 5%. Tongue tie pada bayi biasanya lebih banyak terjadi pada bayi laki-laki dibandingkan dengan bayi perempuan, dengan rasio laki:perempuan 3:1. Pada kondisi normal, frenulum lidah akan terpisah sebelum bayi lahir. Sedangkan bagi bayi yang mengalami tongue tie, frenulum lidah ini tidak terpisah dan tetap melekat dengan dasar mulut.
Untuk mendiagnosa adanya tongue tie pada si kecil, sebelum dokter memeriksa kondisi bayi, Bunda akan terlebih dahulu ditanyai soal permasalahan saat menyusui. Setelah itu, barulah dokter akan memeriksa fisik bayi untuk melihat bentuk lidah dan pergerakan lidahnya.
Terdapat klasifikasi tongue tie
Tipe 1: frenulum melekat di ujung lidah
Tipe 2: 2-4 mm di belakang ujung lidah
Tipe 3: melekat pada tengah lidah, ketat, dan kurang elastis
Tipe 4: biasanya melekat di dasar lidah, tebal, mengkilap, dan tidak elastis
Kondisi tongue tie pada bayi akan mempengaruhi proses menelan, saat makan, dan saat bicara sehingga akan menimbulkan komplikasi seperti:
Bila mengalami masalah dalam menyusui, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter. Setiap masalah akan dinilai, misalnya kenaikan berat badan bayi, elastisitas dan posisi tali lidah, dll. Bunda juga akan diberikan bimbingan menyusui dan perlu diingat bahwa tidak semua kasus tongue tie perlu dilakukan tindakan bedah. Hal tersebut bergantung pada jenis dan masalah yang terjadi pada setiap kasus. Bila tali lidah lentur dan tidak mengganggu, maka dinilai tidak perlu intervensi.
Namun, bila dinilai mengganggu proses pemberian ASI ke bayi, serta terdapat gejala-gejala di atas, maka Dokter akan mempertimbangkan untuk melakukan tindakan frenotomi (menggunting bagian tali lidah yang mengganggu pergerakan lidah). Tindakan tersebut dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi kewenangan di bidangnya.
Nah, itulah informasi mengenai tongue tie pada bayi. Apabila Bunda ingin mengetahui informasi serta tips-tips lain seputar kehamilan, persalinan, menyusui hingga parenting, Bunda bisa langsung mengunduh aplikasi Sehati di Google Play Store atau App Store. Like dan follow juga Ibu Sehati di Facebook dan Instagram untuk mengetahui informasi menarik lainnya.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…