Kesuksesan Bunda menyusui tergantung dari perlekatan sempurna bayi di payudara. Apakah Bunda pernah mengalami kesulitan saat menyusui? Tidak sedikit dari para ibu beranggap bahwa menyusui tidaklah semudah yang dibayangkan, kalau tidak mau dibilang penuh drama. Ada beberapa kendala yang mungkin bisa menghambat proses menyusui, baik dari sang bayi maupun sang Ibu. Salah satu hambatan yang ditemui pada bayi adalah tongue tie dan lip tie.
Bunda mungkin pernah mendengar istilah lip tie dan tounge tie, apakah perbedaannya? Bedanya adalah di lokasi kelainannya. Tounge tie bermasalah di tali bawah lidah (frenulum).
Lip tie terletak pada tali bagian dalam bibir atas. Pada artikel ini akan dibahas mengenai lip tie. Kondisi lip tie ini ditandai dengan terbatasnya gerakan bibir karena ‘terikat’ oleh membran di balik bibir atas si kecil.
Bunda bisa mengenali tanda-tanda pada anak yang memiliki masalah lip tie seperti kesulitan bernapas saat menyusui, sering tertidur saat menyusui, sulit menempel ke payudara, ada suara mengklik saat menyusui, dan kenaikan berat badan yang lambat.
Sampai saat ini, belum ada yang dapat memastikan apa penyebab lip tie pada bayi. Namun, penyebab lip tie bisa karena adanya faktor genetik. Lip tie bisa saja berpengaruh pada proses menyusui sehingga si kecil menjadi sulit saat minum asi dan akan selalu merasa lapar.
Lip tie akibat tali bibir atas yang pendek dapat menghambat pergerakan mulut bayi. Bibir bayi menjadi sulit terbuka (bibir dower) yang sangat diperlukan dalam proses menyusui. Bila bibir bayi tidak dapat dower, maka bayi tidak dapat mengisap ASI dengan optimal.
Dampak pertama lip tie pada bayi adalah proses menyusui yang lebih sulit sehingga asupan susu bisa tidak tercukupi yang pada akhirnya dapat mengganggu kenaikan berat badan.
Bibir bayi yang tidak terbuka ini juga dapat menyebabkan masalah bagi Bunda. Payudara Bunda dapat terjadi luka lecet, puting terluka, dan rasa nyeri saat menyusui.
Tindakan bisa dilakukan tergantung dengan tingkat klasifikasi lip tie yang diderita sang anak berdasarkan pemeriksaan dan ketentuan dokter. Jika memang sudah sangat parah dan mengganggu, biasanya dokter akan memberi saran untuk melakukan insisi lip tie.
Insisi lip tie adalah proses pemotongan selaput tali yang berada di bibir rahang atas. Proses ini dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi di bidangnya. Setelah beberapa waktu dilakukan insisi lip tie, diharapkan bayi akan dapat efektif dalam menyusui karena sudah tidak ada yang menghambat dan sudah bisa melakukan pelekatan dengan baik.
Nah, itu dia penjelasan mengenai lip tie pada bayi yang perlu Bunda ketahui. Dengan mengetahuinya, kekhawatiran Bunda terhadap si kecil kini dapat diminimalisir dan Bunda bisa menyusui dengan tenang.Bunda ingin tahu lebih banyak hal-hal mengenai kehamilan? Jangan lupa like Facebook dan follow Instagram Ibu Sehati. Unduh juga aplikasi Ibu Sehati di Google Play Store dan App Store agar mendapat berita terkini mengenai kesehatan Bunda dan si kecil.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…