Orang tua biasanya akan panik dan khawatir ketika si kecil dilanda demam. Bahkan, tidak sedikit orang tua yang akhirnya kurang tidur karena terlalu mengkhawatirkan kondisi demam tersebut. Namun, tahukah Bunda bahwa tak setiap demam pada anak merupakan pertanda bahaya?
Tentunya Bunda merasa khawatir ketika sang buah hati mengalami demam. Suhu tubuh kita yang normal adalah 36,5-37,5⁰C, bila melebihi dari itu maka disebut demam. Pada umumnya, demam bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu gejala. Demam adalah keluhan yang banyak terjadi pada anak-anak.
Ketika si kecil demam, itu adalah salah satu pertanda bahwa kekebalan tubuh si kecil sedang bekerja. Saat suhu tubuh si kecil naik, ini adalah pertanda bahwa sistem kekebalan tubuh menjadi aktif dan tubuh menunjukkan reaksi pertahanan, salah satunya untuk melawan infeksi. Tetapi perlu diingat bahwa tidak semua demam diakibatkan oleh infeksi.
Ada beberapa mitos atau miskonsepsi yang beredar di masyarakat soal demam anak. Berikut ini beberapa di antaranya:
Bila anak demam tidaklah selalu menandakan ia mengalami sakit berat. Suhu hangat pada tubuh dapat disebabkan oleh beberapa hal. Beberapa di antaranya karena bermain terlalu lama, menangis, atau baru saja keluar dari tempat yang hangat. Umumnya, suhu hangat karena kondisi ini akan kembali normal setelah jangka waktu 10-20 menit. Anak memakai baju yang tebal atau membedong bayi pada saat udara sangat panas juga dapat menaikkan suhu tubuh anak, sehingga teraba hangat. Itu sebabnya, penggunaan pakaian bayi dan anak juga harus memperhatikan cuaca saat itu.
Suhu tubuh kita yang normal adalah 36,5-37,5 derajat Celsius. Suhu tubuh yang melebihi normal adalah suatu respon tubuh kita terhadap rangsangan yang datang. Rangsangan tersebut dapat berasal dari dalam ataupun dari luar tubuh. Demam merupakan reaksi tubuh yang bermanfaat untuk pertahanan. Bila diakibatkan oleh infeksi, maka demam ini terjadi untuk melawan virus atau bakteri. Demam tidak harus karena infeksi, dapat juga karena sebab lain. Untuk memastikannya, Bunda bisa mengukur suhu tubuh si kecil dengan menggunakan termometer.
Demam, batuk dan pilek adalah gejala, bukan penyakit. Demam atau common cold adalah infeksi virus yang tentunya tidak membutuhkan obat antibiotik dalam penanganannya. Bila si kecil demam tinggi dan hal ini menyebabkan ketidaknyamanan pada si kecil, maka demam bisa diatasi dengan obat antipiretik (pereda demam). Namun, tidak semua demam harus diatasi dengan obat. Bahkan banyak penelitian yang dilakukan beberapa tahun terakhir, menunjukkan pemberian obat pereda demam dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk memulihkan dirinya dari sebuah penyakit.
Apabila anak mengalami demam, maka kita perlu memperhatikan asupan minumnya, apakah anak masih aktif, maukah makan dan minum, juga apakah buang air kecilnya masih rutin seperti biasa. Untuk menurunkan suhu tubuh, Bunda dapat membantu sang buah hati untuk beristirahat total di rumah, perbanyak minumnya, dan juga memberikan kompres hangat. Bila tidak ada perbaikan, dapat dibantu dengan obat penurun panas.
Kerusakan otak sangat jarang terjadi akibat demam tinggi. Bunda perlu berhati-hati dan waspada saat demam anak sangat tinggi. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menyediakan termometer di rumah. Sehingga, bila sang buah hati demam, Bunda dapat memantau suhu tubuhnya secara objektif dengan termometer. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari 40⁰Celcius, maka sangat penting untuk waspada terhadap keadaan anak. Berikan obat penurun panas yang bermanfaat untuk menurunkan pusat pengatur suhu tubuh di saraf otak anak. Bila tak perbaikan, segera bawa anak berobat ke dokter.
Tinggi tidaknya suhu saat si kecil mengalami demam tidak menjadi pertanda apakah penyakit tersebut berat atau tidak. Bisa saja demamnya tinggi tapi sakitnya ringan dan sebaliknya demam tidak tinggi tapi sakitnya berat. Semua kembali ke diagnosis karena demam adalah gejala dari suatu diagnosis penyakit. Sebaiknya Bunda mengetahui apa diagnosisnya, bukan sekadar panik dan ingin buru-buru menghilangkan demamnya.
Setiap keadaan penyakit memiliki perjalanan penyakit yang berbeda. Bila suhu tubuh menurun, perlu dievaluasi kembali keadaan klinis anak kita. Misalnya penyakit demam berdarah dengue, pada hari awal terjadi demam yang berlangsung selama hari ke 1-3. Setelah itu, terjadi suhu tubuh menurun (fase bebas demam), namun justru adalah masa paling kritis. Oleh karena itu, Bunda tidak boleh lengah dan tetap harus mengobservasi serta memantau keadaan anak tersayang.
Bunda bisa membawa si kecil ke dokter jika si kecil mengalami kondisi di bawah ini:
Jika Bunda mendapati kondisi di atas pada si kecil saat demam, segera kunjungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ya.
Itulah informasi mengenai miskonsepsi demam pada anak. Semoga, Bunda tidak panik lagi dalam menghadapi demam pada anak ya.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…