Saat ini, tren penggunaan stroller untuk membawa bayi sudah mulai ditinggalkan. Meski alat ini cukup membantu ‘meringankan beban’ Bunda, nyatanya tren penggunaan stroller sudah mulai bergeser ke tren penggunaan babywearing atau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan gendongan. Apa itu babywearing dan apa saja yang membuat babywearing saat ini menjadi pilihan para ibu muda? Yuk Bun simak penjelasannya berikut ini.
Selama kehamilan, Bunda membawa bayi dalam rahimnya. Hal ini secara konstan membentuk kontak batin yang tidak mudah terpisahkan antara Bunda dan bayi. Efeknya, ketika bayi lahir, digendong oleh sang ibu akan menjadi kondisi yang paling nyaman dan aman untuknya. Gerakan mengayun saat menggendong mudah dikenali oleh bayi karena sudah pernah ia rasakan ketika berada dalam rahim.
Tak hanya bagi bayi, membawa bayi dengan cara menggendongnya alih-alih menggunakan stroller juga memberi keuntungan bagi Bunda. Ibu yang baru memiliki anak dan sering menggendong bayinya akan lebih mudah memahami dan merespons tanda-tanda yang bayi berikan. Menggendong bayi juga mampu memberikan rasa percaya diri kepada Bunda serta mampu mengurangi potensi postpartum depression.
Babywearing yang baik memiliki dua prinsip, yaitu aman dan nyaman. Dalam prinsip nyaman, babywearing harus nyaman bagi bayi maupun ibu, bahkan ketika digunakan dalam waktu lama.
Sementara itu, prinsip aman babywearing telah disusun oleh UK Sling Manufacturer & Retailers Consortium pada tahun 2012. Menurut panduan tersebut, babywearing yang aman memenuhi prinsip T.I.C.K.S. (tight, in view at all times, close enough to kiss, keep chin off chest, dan supported back). Berikut ini penjelasan lebih detailnya.
Ketat atau erat. Babywearing yang aman akan membuat posisi bayi menempel seperti dipeluk atau didekap. Tidak longgar dan tidak melorot.
Babywearing yang aman akan membuat wajah bayi selalu terlihat oleh penggendong atau ibunya. Pastikan kain tidak menutupi wajah si kecil, ya.
Dengan babywearing yang aman, kepala bayi akan berada di bawah dagu penggendong sehingga mudah dicium. Selain itu, hal ini akan memudahkan Bunda merespons tanda-tanda yang bayi berikan.
Babywearing yang memenuhi kriteria ini akan mencegah dagu bayi menempel pada dadanya (seperti meringkuk). Dengan demikian, napas bayi tidak terganggu. Posisikan kedua tangan bayi berada di samping wajah bayi agar si kecil dapat mengatur posisi wajahnya.
Pada posisi tegak (upright position), gendongan yang aman akan menopang tubuh bayi secara penuh, mulai dari kedua lipatan lutut bayi, kedua paha bayi, seluruh pantat bayi, hingga seluruh punggung bayi. Posisi kaki bayi menekuk seperti posisi jongkok. Posisi ini lebih dikenal dengan sebutan M-Shape. Ini adalah posisi alami bayi.
Selain memenuhi prinsip aman dan nyaman, cari pula gendongan yang sesuai dengan bentuk tubuh bayi dan sesuai dengan preferensi pribadi. Bunda juga bisa menggunakan selendang kain untuk menggendong si kecil.
Itulah penjelasan mengenai apa itu babywearing dan manfaatnya untuk si kecil. Untuk memperoleh beragam informasi penting lainnya seputar kehamilan dan persalinan, yuk follow dan like akun Facebook dan Instagram Ibu Sehati. Semoga bermanfaat, ya.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…