Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2734

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2738

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/output.class.php on line 3679
Menyusui untuk Bunda yang Memiliki Bayi Kembar - Sehati Kehamilanku
Categories: Menyusui

Menyusui untuk Bunda yang Memiliki Bayi Kembar

Berharap memiliki anak kembar mungkin adalah harapan besar bagi sebagian pasangan. Memiliki anak kembar memang dirasa hampir tidak mungkin jika tidak memiliki faktor genetik. Meskipun terlihat menyenangkan, pada kenyataannya merawat bayi kembar tidaklah semudah yang dibayangkan. Memiliki satu anak saja terkadang mungkin membutuhkan tenaga yang tidak sedikit, apalagi jika memiliki bayi kembar. Salah satu tantangan yang akan dialami Bunda adalah ketika menyusui bayi kembar.

ASI merupakan makanan utama untuk bayi setidaknya selama 6 bulan pertama kehidupannya. Saat itu, bayi belum bisa mendapat asupan lain, sampai tiba saatnya ia mendapat makanan pendamping ASI (MPASI). Agar masa ASI Eksklusif terlewati dengan sukses, Bunda harus mengetahui tips menyusui bayi kembar agar lebih mudah. Berikut ini tipsnya, Bun.

Menyusui dalam Waktu yang Bersamaan

Meskipun lebih sulit, cara ini terkadang harus dilakukan. Hal ini mencegah rasa cemburu pada bayi yang satu dengan yang lainnya. Selain itu, Bunda juga bisa menghemat tenaga dan waktu karena kegiatan menyusui dilakukan di satu waktu. Agar Bunda dapat lebih nyaman selama menyusui kedua bayi sekaligus, pilih posisi ini:

Menyusui bayi dengan menyangga kepala (the clutch atau football hold)

Menyusui bayi kembar tidaklah mudah. Bunda harus memiliki trik sendiri dalam memposisikan kedua anak agar dapat tenang dan melakukan pelekatan dengan baik selama menyusui. Posisi pertama yang bisa Bunda lakukan adalah dengan menyangga kepala si kembar (football hold). Posisi ini mungkin akan membuat bayi Bunda tetap tenang dan nyaman.

Bunda bisa menyangga kedua kepalanya menggunakan telapak tangan yang dibuka lebar. Sementara tubuh bayi diselipkan di bawah kedua lengan Bunda, melewati ketiak. Bunda bisa meletakkan tubuh bayi di atas penyangga atau bantal di pangkuan Bunda. Sanggah bagian leher, bahu, dan kepala bayi menggunakan tangan. Arahkan mulut bayi, biarkan kakinya menjulur ke belakang, melewati punggung. Pastikan posisi kepala bayi selalu lebih tinggi dari posisi kakinya.

Lakukan posisi ini satu persatu. Setelah bayi pertama sudah melekat pada areola dengan benar, Bunda dapat memposisikan bayi yang satu lagi dengan bantuan orang lain terlebih dahulu untuk membantu Bunda memposisikan bayi.

Menyusui dengan menggendong (cross cradle atau front cross)

Peluklah kedua bayi, kemudian tempatkan kepala bayi pada lekuk siku tangan. Sementara itu, Bunda bisa menempatkan kepala bayi yang akan menyusu di payudara kanan. Letakkan si kecil Bunda pada siku tangan kanan, kemudian posisikan bokong bayi pada telapak tangan. Lakukanlah hal yang sama pada bayi satunya di sisi yang lain.

Menyusui dengan posisi up right latch

Pada posisi menyusui Up Right Latch ini Bunda dapat duduk dengan posisi bersandar dan kedua bayi dibaringkan di depan dada Bunda seolah-olah seperti sedang berdiri. Bunda dapat memegangi mereka dengan kedua lengan Bunda, gaya gravitasi akan membantu kedua bayi tetap berada di posisi yang sama dengan aman. Posisi ini adalah salah satu posisi yang nyaman bagi bayi, terutama jika mereka sudah besar dan telah memiliki kontrol terhadap leher.

Menyusui dengan posisi gabungan

Bunda juga bisa menggabungkan kedua cara di atas. Lakukan cara pertama pada satu bayi dengan cara menggendong (cradle position), sedangkan untuk bayi yang lainnya gunakan dengan cara menyangga kepalanya (football position). Lakukanlah cara ini secara bergantian pada bayi agar ia merasa nyaman, karena kenyamanan saat menyusui akan memperlancar proses pemberian ASI.

Menyusui Secara Bergilir

Menyusui secara bergilir mungkin akan lebih nyaman bagi Bunda. Jangan lupa untuk tidak menyusui pada payudara yang sama, untuk memastikan produksi ASI di kedua payudara sama baiknya. Hal ini dapat membantu pemberian ASI pada bayi kembar dan menjaga produksi ASI pada kedua payudara tetap seimbang.

Memompa ASI

Jika Bunda sudah merasa letih, cobalah lakukan metode pemerasan ASI dengan menggunakan pompa ASI, kemudian minta bantuan kepada suami atau keluarga untuk memberikan ASI perah kepada si kembar secara bergantian.

Pada dasarnya, menyusui adalah tentang kenyamanan. Tak hanya untuk si kecil, melainkan juga untuk ibu menyusui. Jaga asupan nutrisi Bunda selama menyusui, agar kebutuhan asupan nutrisi  si kecil terpenuhi. Tetaplah makan dengan pola makanan sehat.

Nah, demikian ulasan singkat mengenai tips menyusui bayi kembar yang perlu Bunda ketahui. Semoga bermanfaat.

Bidan Salshabila, Konselor Laktasi

Bidan yang akrab disapa Salsha ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Ia pernah berpraktik di RS Kemang Medical Care dan RSIA Duren Tiga sebelum akhirnya mendirikan @homecarebidan. Bersama @homecarebidan, Bidan Salsha memberikan pelayanan yang terkait dengan kebidanan dari rumah ke rumah. Tak hanya memberi dukungan bagi para ibu, Bidan Salsha sebagai seorang baby massage certified juga memberikan layanan pijat bagi bayi baru lahir. Bidan Salsha yang sudah menuntaskan pelatihan konselor laktasi juga siap memberikan konseling seputar permasalahan menyusui untuk pasien yang ia kunjungi.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago