Categories: Cerita Ibu

Inilah Kisah Asrini Amalia Melawan Virus Toksoplasma pada Ibu Hamil

Toxoplasma gondii merupakan parasit yang bisa menjangkiti manusia hingga menyebabkan infeksi bernama toksoplasmosis. Penularannya bisa melalui kotoran hewan atau makanan mentah. Pada manusia yang terjangkit parasit ini, gejalanya terlihat sangat ringan sebenarnya, seperti flu, nyeri, atau mudah lelah.

Namun, jika parasit ini sampai terjangkit pada ibu hamil, dampaknya sungguh tidak bisa disepelekan. Toksoplasma pada ibu hamil bisa menyebabkan janin mengalami gangguan pendengaran saat lahir, lahir prematur, atau paling parahnya mengalami kematian dalam kandungan.

Namun, bila Bunda terbukti terjangkit Toxoplasma gondii, janganlah patah arang. Keberadaan parasit satu ini bisa dilawan, kok. Kisah mengharukan melawan Toxoplasma gondii ini dialami oleh Bunda Asrini Amalia yang berbagi ceritanya pada kami.

Berawal dari Tes Darah

Tidak semua dokter kandungan mensyaratkan tes darah pada ibu hamil. Karena itulah, Bunda kadang perlu berinisiatif untuk meminta melakukan tes darah, khususnya tes TORCH (toksoplasmosis, other diseases [HIV, sifilis, campak], rubella, cytomegalovirus, dan herpes simpleks). Inilah yang dilakukan oleh Bunda Asrini Amalia. Ia memang sengaja mencari dokter yang memintanya melakukan tes darah di awal kehamilan.

“Saya pertama kali tahu terkena toksoplasma dari dokter kandungan yang saya kunjungi. Setelah melakukan pemeriksaan lanjutan, hasilnya menunjukan bahwa saya terkena tokso melebihi usia kandungan. Artinya parasit tokso ini sudah berada dalam badan saya sebelum hamil. Tes darah ini hal penting ya! Carilah dokter yang memeriksakan darah di awal kehamilan! Little bit pricey tapi ini sepadan banget,” ujar Asrini.

Saat mengetahui terjangkit toksoplasma, usia kehamilan Asrini sekitar 13 minggu. Dan bukan hal mudah bagi Asrini untuk menghadapinya. “Rasanya seperti tersambar gledek. Belum lagi omongan-omongan orang yang menilai anak saya tak akan bisa tumbuh sempurna. Banyak pula yang berkata kepada saya untuk mengikhlaskan saja janin dalam kandungan,” kisahnya, “Namun, saya dan suami selalu optimis dan ikhlas apapun itu. Bayi saya adalah titipan Allah dan rezeki untuk kami. Syukurlah orang-orang di sekitar saya banyak yang positif dan senantiasa mendukung saya dan suami.”

Terapi dan Menjalani Hidup Sehat

Setelah didiagnosis terjangkit toksoplasma. Asrini langsung menjalani terapi yang disarankan oleh dokter. Terapi yang dijalani berupa konsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Selain mengonsumsi obat-obatan, Asrini juga berusaha hidup sehat dan menjaga betul makanannya.

“Terapi yang saya jalani adalah mengonsumsi obat dari resep dokter. Selain itu, saya juga berusaha hidup sehat selama hamil, seperti tidak makan makanan yang dibakar serta memilih makanan yang bersih dan sehat saja. Di samping itu, saya juga selalu berusaha untuk happy dan optimis,” kisah Asrini.

Toksoplasma Ternyata Dapat Dilawan

Setelah menjalani terapi yang disarankan oleh dokter selama 6 minggu, rupanya jumlah parasit toksoplasma yang ada dalam tubuh Asrini dapat berkurang. “Saya menjalani terapi dan meminum obat-obatan yang aman yang disarankan oleh dokter kandungan saya. Setelah 6 minggu, jumlah toksoplasma dalam kadar darah saya berkurang sangat jauh. Walaupun masih positif (toksoplasma), saya tetap semangat dan yakin untuk sembuh!” ujar Asrini.

Syukurlah, karena menjalani terapi dan mempraktikkan gaya hidup sehat secara disiplin, Asrini dan janinnya bisa terbebas dari parasit toksoplasma. “Berkat kuasa Sang Maha Pencipta, bayi saya terlahir sehat walafiat walau postdate lima hari,” kata Asrini.

Asrini pun berpesan kepada Bunda yang tengah hamil untuk tidak meremehkan cek darah sebelum dan atau selama kehamilan, karena hal inilah yang menjadi kunci bagi para ibu hamil untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi TORCH. “Jangan anggap remeh cek darah sebelum dan sesudah kehamilan ya. Lebih baik tahu di awal daripada menyesal di akhir. Bagi yang mengalami hal yang sama dengan saya, tetap semangat. Jangan dengarkan omongan-omongan buruk dan tetap optimis!” pungkasnya.

Itulah kisah mengenai toksoplasma pada ibu hamil. Semoga bermanfaat.

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

3 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago