Categories: MenyusuiTips

Ini Cara Simpan ASIP jika Bunda Bepergian ke Luar Negeri

Saat ini semakin banyak ibu menyusui yang beraktivitas di luar rumah. Memerah dan menyimpan ASI pun menjadi alternatif terbaik guna memenuhi kebutuhan asupan gizi si kecil. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda untuk mengetahui cara menyimpan ASI Perah (ASIP) yang benar, terlebih jika Bunda sedang berdinas ke luar kota/ negeri.

Ada banyak pilihan tempat yang bisa digunakan untuk menyimpan ASI perah, seperti botol kaca, botol plastik dengan label bebas bahan berbahaya, atau kemasan plastik yang dikhususkan untuk ASI. Namun, untuk menjaga kualitas ASI, sebaiknya hindari menyimpan ASI perah dalam kemasan botol atau plastik yang digunakan untuk keperluan umum.

Nah, dalam artikel ini, Ibu Sehati akan membagi tips cara menyimpan ASIP untuk Bunda yang kerap bepergian. Yuk, cari tahu di sini!

Bagaimana Menyimpan ASIP saat Bepergian?

Bunda mungkin merasa kesulitan menyimpan ASI saat bepergian. Namun, jangan khawatir. Bunda bisa menggunakan wadah tertutup dengan ukuran kecil untuk penyimpanan ASIP. Setelah ASIP ditempatkan dalam wadah, simpanlah wadah tersebut di dalam cooler bag berukuran kecil agar mudah dibawa ke mana pun.

Selain wadah tertutup, Bunda juga bisa menggunakan wadah pre-sterilized. Pre-sterilized adalah wadah yang umum digunakan untuk menyimpan ASIP saat bepergian. Kantung ini adalah kantung plastik sealable dan memang didesain khusus untuk menyimpan ASI perah. Simpan pre-sterilized yang sudah diisi ASIP dalam cooler bag.

ASI perah akan bertahan selama maksimal 24 jam di dalam cooler bag yang dikelilingi dengan ice gel/ice pack. Bawalah ice pack atau ice gel agar suhu cooler bag tetap dingin. Ice pack akan bertahan selama 8 jam, sementara ice gel bertahan lebih lama, yaitu sekitar 12-18 jam.

Ketika masih di dalam perjalanan, ASIP sebaiknya tidak dibekukan karena ASI perah yang sudah mencair hanya akan bertahan selama 24 jam saja di dalam cooler bag. Sementara itu, ASI perah yang suhunya berada di suhu dingin seperti kulkas bisa bertahan hingga 4 hari. Bunda bisa bekukan ASI perah ketika sudah sampai di tempat tujuan.

Bunda bisa meminta kulkas atau freezer sesampainya di tempat tujuan. Biasanya, hotel atau penginapan akan memberikannya meskipun terkadang akan ada biaya tambahan. Jika tempat penginapan Bunda tidak menyediakan freezer, maka Bunda bisa menitipkan ASI perah yang sudah disimpan rapat dalam wadah kontainer, di dalam kulkas hotel atau penginapan. Jangan lupa beri nama dan identitas jelas ke petugas hotel atau penginapan. Selain itu, mintalah untuk menyimpannya di kulkas buah atau sayur, jangan di dalam kulkas daging.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Memerah ASI saat Bepergian?

Memerah ASI saat bepergian tergantung pada jarak dan waktu yang Bunda tempuh. Jika Bunda bepergian selama 3-4 jam, Bunda bisa memerah ASI sebelum pergi. Namun, jika Bunda bepergian lebih dari 4 jam, Bunda bisa memerahnya di sela-sela istirahat perjalanan.

Selain mengecek jadwal keberangkatan, Bunda juga perlu menanyakan atau memeriksa ketentuan membawa ASI perah jika bepergian dengan pesawat. Apakah cairan seperti ASIP diperbolehkan dibawa ke dalam kabin? Beda maskapai maka berbeda juga kebijakannya. Ada maskapai yang dengan senang hati mempersilakan penumpang membawa ASI perah, bahkan memperbolehkan Bunda menitipkan di kulkas pesawat selama penerbangan.

Tak hanya kebijakan di dalam pesawat, jika Bunda pergi ke luar negeri, cari tahu juga kebijakan bandara tujuan membawa ASI perah. Ini harus dilakukan karena Bunda nantinya akan melewati pemeriksaan di bandara.

Do’s and Don’ts Menyimpan ASI perah

Di luar penjelasan yang telah disampaikan di atas, perhatikan pula hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan untuk menyimpan ASI perah berikut ini.

Do’s

  1. Isilah ASI perah hanya dengan jumlah maksimum yang tertera di plastik atau garis batas pada botol kaca penyimpan ASI perah.
  2. Letakkan wadah penyimpan ASI perah di dalam freezer. Agar ASI cepat beku, gunakan wadah terpisah.
  3. Buanglah kelebihan udara sebelum mengisi dan menutup plastik atau botol penyimpanan ASI yang Bunda gunakan.
  4. Beri tanda atau label yang menandakan kapan ASI tersebut diperah.
  5. Perkirakan juga jumlah takaran ASI perah yang ada di plastik atau botol tersebut, terutama bila pada wadah tidak ada indikator yang bisa dipakai untuk memperlihatkan jumlah ASI tersebut.

Don’ts

  1. Hindari menyimpan ASI perah di dalam freezer berbarengan dengan makanan atau minuman lain. Namun bila tidak ada ruang khusus untuk ASIP, sebaiknya simpan ASI dalam kompartemen tertutup, misalnya kontainer plastik.
  2. Jangan mengisi plastik atau botol ASI perah melebihi kapasitas yang dianjurkan.
  3. Perhatikanlah kebersihan. Mulai dari kebersihan tangan, alat pompa ASI, plastik, dan botol yang akan digunakan. Perhatikan juga kebersihan freezer tempat Bunda menyimpan ASI perah.

Nah, demikian tips menyimpan ASI saat bepergian ke luar kota/ negeri yang perlu Bunda ketahui. Informasi lainnya seputar menyusui juga bisa dibaca di Instagram dan Facebook Ibu Sehati. Like dan follow supaya tidak ketinggalan kabar terbaru. Bunda juga dapat mengunduh aplikasi Sehati di Google Play Store dan Apple Store untuk pengalaman menjelajah informasi yang lebih baik. Semoga bermanfaat.

Bidan Salshabila, Konselor Laktasi

Bidan yang akrab disapa Salsha ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Ia pernah berpraktik di RS Kemang Medical Care dan RSIA Duren Tiga sebelum akhirnya mendirikan @homecarebidan. Bersama @homecarebidan, Bidan Salsha memberikan pelayanan yang terkait dengan kebidanan dari rumah ke rumah. Tak hanya memberi dukungan bagi para ibu, Bidan Salsha sebagai seorang baby massage certified juga memberikan layanan pijat bagi bayi baru lahir. Bidan Salsha yang sudah menuntaskan pelatihan konselor laktasi juga siap memberikan konseling seputar permasalahan menyusui untuk pasien yang ia kunjungi.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago