Payudara bisa banyak berubah selama masa kehamilan dan masa menyusui. Hal ini disebabkan oleh hormon yang dikeluarkan oleh tubuh saat hamil memicu jaringan produksi susu di payudara untuk tumbuh dan mulai memproduksi ASI. Setelah melahirkan, produksi ASI di payudara Bunda akan terus terisi. Karena perubahan ini, Bunda harus melakukan sesuatu untuk merawat payudara saat menyusui. Apa sajakah yang bisa Bunda lakukan? Berikut caranya!
Sebenarnya tidak ada hal khusus yang bisa Bunda lakukan untuk payudara saat menyusui. Saat payudara Bunda terisi dengan ASI, Bunda akan mendapati payudara yang membengkak, terkadang terasa nyeri, kesemutan, dan mengalami kebocoran ASI. Semua hal ini adalah normal, yang terpenting adalah buatlah tetap senyaman mungkin. Apa yang bisa Bunda lakukan untuk merasa lebih nyaman?
Hal pertama yang paling mudah namun penting dilakukan adalah tetap menjaga kebersihan payudara Bunda. Sebelum menyentuhnya, cucilah tangan terlebih dahulu dengan sabun. Hindari penggunaan sabun pada payudara, karena hal ini akan membuat kulit kering, pecah-pecah, dan iritasi. Menyabuni payudara juga bisa menghilangkan minyak alami atau yang diproduksi oleh kelenjar Montgomery yang berada di sekitar puting susu. Minyak ini fungsinya membantu menjaga puting tetap bersih dan lembap.
Bunda, pilihlah bra menyusui yang tepat, ya. Pastikan nyaman dan tidak terlalu ketat.
Saat awal-awal masa menyusui, pastikan mulut bayi melekat pada puting dengan benar dan menyusuilah lebih sering setidaknya 2 sampai 3 jam sekali. Hal ini dapat membantu mencegah masalah pada payudara seperti puting sakit, payudara bengkak, mastitis dan abses.
Jika menggunakan bantalan payudara (breast pad) di dalam bra, pastikan Bunda sering menggantinya jika itu sudah terasa basah. Breast pad yang bersih dan kering dapat membantu mencegah puting sakit akibat gesekan pada pakaian.
Sebelum dan setelah selesai menyusui bayi, biasakan untuk mengoleskan ASI Bunda pada puting dan biarkan mengering dengan sendirinya. Cara ini dapat membuat puting susu Bunda lembap secara alami.
Ketika dirasa bayi sudah cukup untuk menyusu, jangan langsung menarik puting dari mulut bayi. Sebaiknya, letakkan jari kelingking Bunda di sudut mulut bayi untuk melepaskan isapan antara payudara dan mulut bayi.
Jika Bunda merasakan sakit atau nyeri pada puting, segeralah konsultasikan dengan konselor laktasi. Diskusikanlah tentang penggunaan lanolin untuk membuat payudara menjadi lembut. Jika Bunda asal memberi lotion tanpa berkonsultasi lebih dulu ke konselor laktasi, mungkin kulit Bunda bisa semakin iritasi.
Jika payudara menjadi sangat keras dan bengkak, Bunda bisa menggunakan daun kubis atau kol beku atau lap yang direndam dengan es batu dan kemudian dikompres ke permukaan payudara. Cara ini dapat mengurangi peradangan dan mengurangi rasa sakit. Lakukan pemijatan pada payudara dengan pelan namun tegas secara rutin untuk menghindari terjadinya masalah pada payudara.
Periksalah payudara Bunda setiap bulan meski sedang menyusui. Meskipun Bunda merasa ada gumpalan di dalam payudara, Bunda bisa mengatasinya dengan menyusui, memompa, atau memijat payudara dengan pelan namun tegas. Jika Bunda menemukan benjolan yang tidak hilang dalam beberapa hari, segeralah pergi ke Konselor Laktasi dan berkonsultasi.
Nah, itulah cara merawat payudara saat menyusui yang perlu Bunda ketahui. Semoga bermanfaat, ya.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…