Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2734

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2738

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/output.class.php on line 3679
Musim Hujan dan Demam Berdarah, Waspadai Gejalanya pada Anak - c

Musim Hujan dan Demam Berdarah, Waspadai Gejalanya pada Anak

Indonesia adalah negara dengan pengidap DBD (Demam Berdarah Dengue) terbanyak se-Asia Tenggara. Hal ini ada kaitannya dengan iklim Indonesia yang merupakan negara tropis sehingga menjadi habitat nyamuk Aedes aegypti.

Penyakit demam berdarah bukan saja bisa menyerang orang dewasa loh, Bun, tetapi juga anak-anak. Parahnya lagi, gejala DBD pada bayi dan balita ternyata lebih sulit dideteksi. Maka dari itu, Bunda sebaiknya lebih teliti menangkap gejala DBD pada anak.

Keadaan yang paling berat adalah keadaan syok (dengue shock syndrome) yang dapat mengancam nyawa penderita. Oleh karena itu, Bunda perlu waspada dan memiliki pengetahuan tentang DBD. Berikut ini adalah penjelasan mengenai gejala DBD pada anak yang paling sering ditemui, termasuk cara penanganannya.

Gejala DBD pada Anak

Pada masa-masa awal setelah si kecil digigit nyamuk Aedes aegypti, gejalanya akan sulit terdeteksi. Tanda-tanda baru akan muncul pada hari keempat sampai dua minggu setelah digigit nyamuk. Inilah gejala demam berdarah yang umumnya terjadi pada anak.

  • Tiba-tiba demam tinggi, demam dapat berlangsung tiga hari atau lebih
  • Demam tidak turun dengan pemberian obat panas
  • Terdapat bintik-bintik merah di kulit, dan bila ditekan maka bintik merah tersebut tidak menghilang
  • Perdarahan yang terjadi, misalnya mimisan, perdarahan gusi, mulut, dan lainnya
  • Di sekitar rumah atau sekolah anak terdapat orang lain yang terkena penyakit DBD
  • Bila diperiksa laboratorium, terdapat trombosit yang menurun, leukosit menurun, dan hematokrit yang meningkat
  • Bila ujung jari tangan ataupun kaki terasa dingin saat bebas demam, waspada terjadi syok pada fase kritis
  • Bila terdapat tanda bahaya misalnya anak sulit dibangunkan, tidur terus, anak mulai meracau, syok, sakit perut, muntah-muntah, buang air kecil berkurang, segera bawa ke rumah sakit.

Hal yang Sebaiknya Bunda Lakukan

Jika si kecil mengalami demam tinggi dan muncul bintik-bintik merah atau ruam pada kulitnya, sebaiknya Bunda langsung membawanya ke dokter. Dokter akan langsung melakukan tes untuk memastikan apakah si kecil benar-benar terserang demam berdarah atau tidak. Tindakan siaga ini sangatlah diperlukan untuk menghindari semakin parahnya DBD yang diderita anak.

Obat parasetamol dapat dimanfaatkan untuk meringankan demam si kecil. Cek darah di laboratorium dapat dilakukan bila demam sudah tiga hari atau lebih. Selain itu, inilah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk membantu menyembuhkan DBD pada anak.

  • Pastikan si kecil istirahat yang cukup
  • Berilah ia makanan yang bergizi, terutama makanan yang mudah ditelan dan dicerna
  • Berilah si kecil minum yang banyak guna mencegah dehidrasi. Bila si kecil masih menyusui, cukup susui sesering mungkin.
  • Pantau kesadaran dan kontak anak
  • Pantau buang air kecil, bila berkurang segera bawa ke rumah sakit karena khawatir anak mengalami dehidrasi.

Cara Mencegah DBD pada Anak

Cara yang paling baik yang bisa Bunda lakukan adalah menjauhkan si kecil dari gigitan nyamuk. Agar nyamuk tidak hidup di lingkungan sekitar, Bunda harus memastikan lingkungan bersih, baik di rumah maupun di tempat anak bermain. Pastikan tidak ada genangan air karena nyamuk demam berdarah berkembang biak di genangan air. Terapkanlah 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup penampungan air, dan mengubur barang bekas.

Selain itu, Bunda bisa melakukan ini untuk mencegah anak digigit nyamuk:

  • Pakaikan baju yang menutupi seluruh tubuh si kecil.
  • Pakaikan anak pakaian yang berwarna terang, karena nyamuk lebih tertarik dengan warna yang gelap
  • Pakaikan lotion antinyamuk untuk si kecil
  • Pasangkan kelambu di tempat tidurnya.

Itulah cara mengenali gejala DBD pada anak dan cara mencegahnya. Berbagai informasi menarik lain juga bisa dilihat di Facebook dan Instagram Ibu Sehati.

dr. Karina Kaltha, Sp.A

Dokter Karina adalah dokter spesialis anak yang saat ini berpraktik di BJ Medical Center. Perempuan asal Jakarta ini menuntaskan pendidikan kedokterannya di Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 2010. Ia pun memperoleh gelar spesialisasinya di universitas yang sama 8 tahun berikutnya. Selain aktif menulis di Ibu Sehati, Dokter Karina juga aktif menulis artikel ilmiah. Salah satu penelitiannya yang telah disampaikan di hadapan publik berjudul “Radioactive Iodine Therapy in an Adolescence Girl with Graves Disease”. Hasil penelitian ini dipresentasikan di Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak pada tahun 2017.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago