Categories: Parenting

Pertumbuhan Gigi Bayi Terlambat? Begini Penjelasannya

Umumnya, tanda tumbuh gigi pada bayi dimulai saat ia berumur enam bulan. Gejalanya kadang tidak mudah diketahui hingga muncul kuncup putih di bagian gusi dan terlihat seperti bengkak.

Tumbuhnya gigi adalah tanda bahwa anak sudah siap mendapatkan makanan padat. Waktu tumbuhnya tergantung kepada pola perkembangan bayi. Tidak semua bayi akan langsung mengalaminya pada usia 6 bulan. Ada bayi yang pertumbuhan giginya normal, ada pula yang terlambat.

Pertumbuhan Gigi yang Normal

Pada umumnya, gigi bayi akan tumbuh setelah bulan ke-6. Namun, dalam beberapa kasus, pertumbuhan gigi pertama pada bayi bisa terjadi saat ia berusia 3 bulan. Ada juga bayi yang sejak lahir sudah menunjukkan giginya dan hal ini sebenarnya sangatlah normal. Jika gigi anak terlambat, gigi-gigi tersebut biasanya baru akan terlihat setelah usianya 12 bulan. Pada kondisi ini, mungkin dapat tumbuh beberapa gigi dalam waktu berdekatan.

Anak yang sudah menginjak usia tiga tahun normalnya sudah memiliki gigi primer sebanyak 20 buah. Gigi primer ini sangatlah penting meski bersifat sementara. Ini karena keberadaan gigi primer bisa membantu menentukan wajah anak serta mendukung gigi permanennya tumbuh dengan sempurna pada posisi yang benar.

Pada kondisi yang normal, gigi permanen anak akan tumbuh saat ia menginjak usia enam sampai tujuh tahun. Gigi permanen akan menggantikan masing-masing gigi primer yang akan mulai rontok pada usia 7 sampai 13 tahun.

Kebersihan gigi anak perlu diperhatikan sejak dini karena enamel pada permukaan luar gigi primer lebih tipis daripada gigi permanen. Hal itulah yang menyebabkan gigi anak rentan berlubang.

Berikut adalah grafik pertumbuhan normal gigi anak.

Gigi atasMulai Terlihat
Gigi seri tengahAntara 7 dan 12 bulan
Gigi seri lateralAntara 9 dan 13 bulan
TaringAntara 16 dan 22 bulan
Molar pertamaAntara 13 dan 19 bulan
Molar keduaAntara 25 dan 33 bulan
Gigi bawahMulai Terlihat
Gigi seri tengahAntara 6 dan 10 bulan
Gigi seri lateralAntara 7 dan 16 bulan
AnjingAntara 16 dan 23 bulan
Molar pertamaAntara 12 dan 18 bulan
Molar keduaAntara 20 dan 31 bulan


Pertumbuhan Gigi yang Terlambat

Seperti yang sudah dikatakan di atas, pertumbuhan gigi normal pada anak paling lambat muncul di usia 12 bulan. Jika pada usia tersebut gigi belum tumbuh, maka pertumbuhannya bisa dikatakan terlambat.Bunda dapat membawa sang buah hati ke dokter gigi untuk diperiksa dan dilakukan rontgen mencari gambaran gigi pada sang anak. Pada umumnya, perkembangan gigi bayi yang terlambat disebabkan beberapa faktor, misalnya genetik, nutrisi, teether, serta makanan.

Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan faktor yang berperan penting bagi pertumbuhan gigi. Jika dahulu Bunda atau Ayah mengalami pertumbuhan gigi yang terlambat, maka si kecil kemungkinan besar akan mengalami hal yang sama. Hal ini ditentukan oleh gen mana yang lebih dominan pada si kecil, gen Bunda atau Ayah? Walau tidak menutup kemungkinan si kecil akan mempunyai karakter sendiri, umumnya ia akan mengalami hal yang dialami orang tuanya.

Faktor Nutrisi

Bicara soal nutrisi; kalsium, fosfat, dan vitamin D adalah tiga nutrisi yang berperan penting dalam pertumbuhan gigi si kecil. Pertumbuhan gigi si kecil akan sesuai urutan yang seharusnya jika ia kebutuhan akan zat gizi tersebut terpenuhi. Bunda bisa mendapatkan nutrisi-nutrisi ini dari makanan bergizi, seperti susu, telur, ikan, dan daging.

Selain itu, ajaklah si kecil berjemur di bawah sinar matahari pagi secara rutin untuk mendapatkan paparan vitamin D yang cukup. Bila si kecil kekurangan tiga nutrisi ini, maka pertumbuhan giginya berpotensi terlambat.

Bila Bunda khawatir, periksakanlah gigi anak pada 12 bulan pertama. Konsultasikan keluhan yang Bunda alami agar dokter dapat melakukan pemeriksaan terhadap mulut anak. Meskipun tidak perlu terlalu khawatir, masalah ini pasti akan mengganggu pikiran Bunda.

Supaya si kecil bisa tetap makan, berikanlah mereka makanan dengan potongan kecil agar bisa dikunyah perlahan dengan gusinya. Selain itu, Bunda juga bisa melumati makanan si kecil agar bisa lebih cepat disantap.

Teether

Teether dapat digunakan untuk membantu saat bayi sudah mulai suka menggigit benda-benda di sekitarnya. Saat usia bayi sudah mencapai tiga bulan, Bunda dapat membantu memberikan mainan tersebut untuk merangsang pertumbuhan gigi bayi dengan aktif menggigitnya.

Yang terpenting, higienis kebersihan mainan tersebut harus selalu dijaga. Bunda perlu rutin mencucinya agar selalu dalam keadaan bersih saat bayi memasukkannya ke dalam mulut.

Makanan

Makanan yang bervariasi dari segi tekstur dan konsistensi diperlukan untuk merangsang pertumbuhan gigi. Saat bayi berusia enam bulan, Bunda mulai memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) dengan konsistensi yang lembut. Seiring bertambahnya waktu, tekstur makanan dinaikkan bertahap menjadi agak padat, disaring, dicincang kasar, sampai akhirnya menyerupai makanan padat orang dewasa.

Komplikasi yang Akan Terjadi Jika Pertumbuhan Gigi Terlambat

Anak yang mengalami pertumbuhan gigi terlambat kemungkinan besar juga akan mengalami hal-hal berikut ini.

  • Gigi sulung terlambat muncul
  • Gigi permanen bengkok. Karena terlambat tumbuh, akar gigi primer bisa menghalangi gigi permanen hingga menyebabkan mereka tumbuh di luar jalur.
  • Gingsul. Hal ini sebenarnya tidak menjadi masalah. Namun, gigi si kecil memiliki dua baris. Tak perlu khawatir, saat gigi primer sudah longgar, ia akan terlepas dengan sendirinya. Jika tidak, namun gigi baru sudah muncul, pergilah ke dokter. Bila perlu, dokter akan mencabut gigi tersebut.
  • Ketika gigi tetap berada di bawah permukaan gusi, infeksi di sekitar gigi dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya dan menyebabkan gusi bengkak. Hal ini disebut dengan pericoronitis.
  • Gigi di bawah gusi masih dapat mengembangkan rongga. Bahkan, seiring berjalannya waktu, gigi yang busuk dapat mulai memengaruhi gigi di sekitarnya.

Nah, demikian ulasan singkat mengenai pertumbuhan gigi bayi terlambat yang perlu Bunda ketahui. Bunda tak perlu terlalu khawatir karena perkembangan setiap anak berbeda. Namun, bila sudah mencapai usia 12 bulan dan belum tumbuh gigi, disarankan Bunda membawa si Kecil ke dokter gigi anak (pedodonti).

dr. Karina Kaltha, Sp.A

Dokter Karina adalah dokter spesialis anak yang saat ini berpraktik di BJ Medical Center. Perempuan asal Jakarta ini menuntaskan pendidikan kedokterannya di Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 2010. Ia pun memperoleh gelar spesialisasinya di universitas yang sama 8 tahun berikutnya. Selain aktif menulis di Ibu Sehati, Dokter Karina juga aktif menulis artikel ilmiah. Salah satu penelitiannya yang telah disampaikan di hadapan publik berjudul “Radioactive Iodine Therapy in an Adolescence Girl with Graves Disease”. Hasil penelitian ini dipresentasikan di Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak pada tahun 2017.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago