Categories: Menyusui

Cegah Puting Lecet saat Menyusui

Ibu  menyusui seringkali mengalami masalah puting lecet dan perih. Hal ini bisa disebabkan oleh posisi menyusui yang kurang tepat sehingga si kecil merasa tidak nyaman lalu menggigit puting. Namun, ada kok cara agar Bunda terhindar dari masalah ini. Simak penjelasannya.  

Puting Lecet Saat Menyusui

Setelah melahirkan, Bunda akan masuk ke dalam masa menyusui. Selama masa menyusui, masalah puting lecet sangat rentan terjadi. Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya, Bun, seperti posisi menyusui yang salah, infeksi pada payudara, serta saluran ASI terhambat. Pun, bayi terkadang merasakan gatal pada bagian mulut karena giginya akan tumbuh. Maka dari itu, ia akan secara tidak langsung menggigit payudara bunda.

Menurut dr Karina Kaltha, SpA, payudara lecet memang rentan terjadi pada ibu menyusui, terutama pada hari dan minggu-minggu awal melahirkan. Dokter Kaltha menyebutkan bahwa penyebab yang paling sering adalah posisi pelekatan bayi yang kurang sempurna pada payudara ibu. Saat menyusu, seharusnya mulut bayi mengisap sampai ke areola atau daerah kehitaman di sekitar puting bunda.

“Namun, bila bayi hanya mengisap di bagian puting saja, puting dapat menjadi lecet dan mengalami luka yang sangat nyeri,” tutur dr. Kaltha. Tidak hanya membuat ibu kesakitan, darah dari puting yang terluka juga bisa bercampur dengan ASI dan terminum oleh si kecil.

Bagaimana Mencegah Puting Lecet saat Menyusui?

Karena masalah puting lecet seringkali disebabkan oleh pelekatan yang kurang tepat, dr. Kaltha menyarankan Bunda untuk senantiasa memastikan posisi pelekatan bayi saat menyusui. “Posisi melekat bayi harus tepat pada payudara, yaitu mulut bayi masuk melingkupi daerah kehitaman (areola payudara). Jangan di puting saja,” ucap dr. Kaltha.

Perhatikan pula bibir bayi ya, Bun. Ini bisa jadi indikasi apakah ia sudah melekat dengan baik pada payudara Bunda. Pastikan posisinya terbuka keluar seperti bibir dower agar si kecil dapat mengisap dan mendapatkan ASI dengan benar. Jaga pula kebersihan payudara secara rutin dengan mengganti bantalan payudara. Setelah menyusui, pastikan pula puting benar-benar kering dan bersih.

Mengatasi Puting Lecet saat Menyusui

Puting susu yang lecet dapat diobati dengan berbagai cara. Berikut cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengobati puting lecet karena menyusui.

Menggunakan ASI

Tahukah, Bunda? ASI yang bunda produksi sebenarnya mengandung antibakteri yang bisa digunakan untuk mengobati puting lecet. Bunda hanya perlu mengoleskan ASI pada bagian yang lecet, lalu tunggu sampai kering.  

Kompres dengan Air Hangat

Untuk mengurangi rasa sakit pada puting yang lecet, Bunda bisa menggunakan handuk yang sudah dibasahi dengan air hangat. Kompreskan haduk pada payudara yang mengalami luka atau lecet. Tak hanya itu, mengompres payudara dengan air hangat juga dapat memperlancar dan meningkatkan produksi ASI lo!

Menggunakan Lidah Buaya

Bunda juga dapat menggunakan lidah buaya sebagai cara alami untuk mengobati puting yang lecet. Bahan alami yang bisa digunakan salah satunya adalah  lidah buaya. Gunakan dengan cara dioleskan. Namun, pastikan puting dibersihkan kembali setelah penggunaan. Sebab, lidah buaya bisa menyebabkan diare pada si kecil bila tak sengaja dikonsumsi. Selain lidah buaya, bahan alami lainnya yang bisa digunakan adalah virgin coconut oil (VCO).

Solusi Agar Tidak Trauma Saat Menyusui Si Kecil

Apapun masalah payudara yang Bunda hadapi, jangan sampai hal ini membuat Bunda takut dan kapok menyusui si kecil. “Tentunya sangat nyeri bila payudara ibu digigit sang buah hati saat menyusui. Namun, jangan pernah menjauhkan ASI dari si kecil hanya karena trauma dan takut payudara lecet,” ujar dr. Kaltha.

Solusinya adalah ajak bicara sang anak. Beri pengertian bahwa ia tidak boleh menggigit puting karena Bunda akan merasakan sakit. Selain itu, Bunda juga dapat menyelipkan jari perlahan-lahan ke dalam mulut bayi dan mengeluarkan payudara sebelum digigit oleh sang anak.Nah, jika masalah puting lecet saat menyusui tidak kunjung membaik atau malah semakin memburuk, sebaiknya segera berkonsultasi ke konselor laktasi atau dokter, ya.

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

3 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago