Tips Menjalin Hubungan Baik dengan Mertua

Masalah utama yang kerap dialami menantu perempuan dan ibu mertuanya adalah rasa persaingan. Setelah menikah, tak jarang pihak mertua tetap ikut campur mengurusi kehidupan putranya. Hal inilah yang membuat rasa persaingan di antara keduanya muncul.

Hubungan Bunda dengan mertua yang kurang baik dikhawatirkan akan mempengaruhi hubungan Bunda dengan pasangan. Maka dari itu, sebaiknya hindari pertengkaran dan persaingan dengan mertua. Bagaimana caranya? Ikuti tips akur dengan mertua berikut ini.

Terima Ibu Mertua Apa Adanya

Bagaimanapun, ibu mertua sudah menjadi bagian hidup Bunda. Menerima ia apa adanya akan membuat hidup Bunda lebih damai. Jika Bunda masih belum bisa menerima ibu mertua apa adanya, tetaplah tunjukkan sikap yang normal. Jangan menunjukkan sikap ketidaksukaan Bunda terhadapnya. Jika ada hal yang tidak Bunda sukai, cobalah katakan dengan jujur dan pilihlah kata-kata yang tidak akan menyakiti hatinya. Ibu mertua Bunda mungkin akan lebih mengerti ketika Bunda mengatakannya dengan jujur.

Tentukan Batasan

Bunda, hargailah mertua. Namun, bukan berarti Bunda dan suami tidak boleh menentukan batasan. Bunda bisa berkompromi dengan ibu mertua untuk menentukan batasan terkait kehidupan rumah tangga Bunda. Lakukan pembicaraan dari hati ke hati tentang batasan-batasan tersebut. Dengan cara ini, semuanya akan menjadi lebih jelas dan adil.

Berikan Apresiasi untuk Hal Positif yang Ibu Mertua Lakukan

Berilah apresiasi saat ibu mertua Bunda melakukan sesuatu atau membantu Bunda dalam hal rumah tangga. Hal baik yang ibu mertua lakukan haruslah diapresiasi agar ia merasa usahanya tidak sia-sia. Ucapkan terima kasih sekecil apapun bantuan yang ia berikan. Puji juga hal yang ada di diri beliau agar ibu mertua merasa lebih senang.

Jangan Sungkan Meminta Saran

Jangan pernah ragu meminta saran dari ibu mertua. Jika  menurutnya masakan Bunda kurang enak, balikkan keadaan dengan meminta saran resep yang enak. Hal ini dapat memperkuat hubungan Bunda dan ibu mertua. Dengan meminta saran, Bunda akan membuatnya merasa terlibat.

Rajin Mengunjungi Beliau

Rajin mengunjungi ibu mertua bukanlah ide yang buruk. Jika ia sering mengunjungi rumah Bunda dan pasangan tanpa memberitahu lebih dulu, itu artinya ia merasa Bunda dan suami kurang memperhatikannya. Jika masih dalam satu kota yang sama, jadwalkanlah kunjungan ke rumah mertua. Bagaimanapun, ibu mertua adalah orang tua Bunda juga.

Jaga Komunikasi

Setelah menikah dan tinggal bersama suami, ibu mertua mungkin akan merasa cemburu karena waktu dengan putranya sudah semakin berkurang. Hilangkanlah kecemburuan dan kecemasan ibu mertua dengan menjaga komunikasi tetap intens. Jika tidak bisa sering-sering mengunjunginya, jagalah komunikasi lewat telepon, pesan singkat, atau pesan video.

Nah, demikian ulasan singkat mengenai tips akur dengan mertua yang perlu Bunda ketahui. Semoga berguna, ya.

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago