Di samping menjadi momen yang membahagiakan, persalinan bisa jadi momen yang menakutkan bagi ibu hamil. Mendengar cerita dari keluarga atau kerabat yang sudah lebih dulu mengalaminya mungkin akan membuat Bunda merasa ngilu, apalagi bila mereka bercerita tentang robeknya perineum. Sebelum mencari tahu cara mencegah robek perineum, cari tahu dulu yuk Bun apa itu perineum.
Perineum merupakan daerah di antara liang vagina dengan anus. Pada proses persalinan, vagina akan meregang agar bayi bisa keluar. Berkat hormon relaksin, biasanya vagina akan meregang tanpa masalah. Namun, tak jarang pula timbul robekan pada vagina, mulai dari robekan kecil dan lecet yang dangkal hingga robekan besar yang melibatkan beberapa otot dasar panggul.
Selagi ujung kepala bayi muncul ke permukaan, bukaan dan bibir vagina akan mulai menggembung dan meregang. Beberapa kondisi, misalnya perineum yang kaku, menyebabkan perineum lebih mudah robek. Selain itu, kondisi seperti ibu yang mengangkat pantatnya saat persalinan menyebabkan robekan perineum lebih besar atau parah.
Robekan perineum adalah luka robek spontan. Kondisi ini berbeda dengan episiotomi ya, Bun, di mana dokter atau bidan yang membantu persalinan memang sengaja menggunting vagina. Luka robek di vagina dialami hampir 90% wanita melahirkan, terutama pada persalinan pervaginam yang pertama.
Namun, memang, jarang sekali ibu yang merasakan proses robekan tersebut karena terkalahkan dengan nyeri akibat kontraksi rahim dan peregangan pada serviks dan perineum yang dialami saat proses persalinan, terutama saat pembukaan lengkap. Tenaga medis baru akan memberi tahu bahwa ada lecet ringan atau robekan kecil yang terjadi selama persalinan, setelah proses selesai.
Biasanya, kebanyakan ibu akan terkejut karena tidak merasakan apapun. Setelah persalinan akan dilakukan penjahitan pada robekan perineum, penyembuhan akan terjadi dalam waktu kurang lebih 1-2 minggu. Penting menjaga kebersihan perineum dan vagina Bunda untuk memastikan penyembuhan luka berlangsung dengan baik.
Risiko perineum robek saat melahirkan bisa dihindari jika Bunda menjalani proses melahirkan secara perlahan, sistematik, dan terkendali demi memberikan waktu bagi perineum untuk merenggang. Penting untuk melakukan latihan peregangan selama kehamilan, untuk mempersiapkan perineum agar dapat beradaptasi dengan baik saat persalinan. Selain itu, penting sekali Bunda TIDAK mengangkat bokong saat persalinan, karena hal itu dapat memperparah robekan perineum saat persalinan.
Robekan perineum adalah hal yang sering terjadi pada ibu melahirkan. Hampir 90% ibu melahirkan akan mengalami hal ini. Jika dokter atau bidan yang menolong persalinan Bunda menilai perineum kaku, maka dokter atau bidan yang menolong persalinan Bunda biasanya akan melakukan episiotomi. Hal ini bertujuan untuk mencegah robekan perineum yang sampai ke anus (pantat), sehingga bisa mengganggu proses buang air besar.
Namun, bila Bunda takut mengalami robekan perineum maupun episiotomi, tidak perlu khawatir. Bunda bisa melakukan usaha-usaha di bawah ini.
Tahap kedua persalinan adalah mendorong. Mendorong bayi keluar dengan perlahan atau lembut dan memberi jeda waktu untuk meregangkan vagina akan memberi jalan pada bayi. Saat mendorong persalinan, ambil napas yang panjang, lakukan lakukan dorongan yang panjang bersamaan dengan terjadinya kontraksi dari rahim.
Mengangkat atau menarik pantat Bunda selama proses persalinan dapat menyebabkan robekan perineum yang lebih besar, hingga mengenai otot-otot dasar panggul, bahkan bisa mencapai pantat. Oleh karena itu, hindari mengangkat pantat, dan ikuti betul instruksi dokter atau bidan yang membantu persalinan Bunda.
Nah, demikian ulasan singkat mengenai pencegahan sobek perineum saat persalinan yang perlu Bunda ketahui. Bunda juga dapat mengunduh aplikasi Sehati di Google Play Store dan Apple Store untuk pengalaman menjelajah informasi yang lebih baik. Semoga bermanfaat.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…