Bunda, sakit memang hal yang tidak diinginkan, apalagi saat sedang Bunda sedang mengandung. Segala aktivitas akan terhambat saat Bunda terserang penyakit. Belum lagi, ada kemungkinan komplikasi yang dialami bayi jika penyakit yang diidap cukup serius. Pada beberapa kasus, pengobatan antibiotik jadi tidak terhindari. Namun, pengobatan ini bukan tanpa risiko.
Beberapa penelitian mengungkap adanya dampak negatif konsumsi antibiotik oleh ibu hamil kepada janin yang dikandungnya. Salah satunya penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Epidemiology. Penelitian ini memperlihatkan adanya kaitan antara konsumsi antibiotik pada ibu hamil dengan meningkatnya risiko infeksi pada anak yang dikandungnya.
Tapi apakah benar antibiotik harus sama sekali dihindari ibu hamil? Berikut ini tanya jawab seputar konsumsi obat antibiotik pada ibu hamil, bersama Sehati Expert, dr Dinda Derdameisya, SpOG.
Antibiotik merupakan golongan obat yang memerlukan resep dokter. Bagi ibu hamil, antibiotik dapat diresepkan jika mengalami infeksi yang disebabkan bakteri, misalnya radang tenggorokan, infeksi saluran kemih, tindakan operasi, bronkitis, atau pneumonia.
Jika kondisi infeksi cukup berat, maka menghindari pengobatan penyakit justru akan membuat Bunda lebih rentan mengalami infeksi berulang. Hal ini dapat berdampak lebih parah daripada efek konsumsi antibiotik itu sendiri.
Dengan kata lain, jika antibiotik merupakan satu-satunya obat yang dapat menyembuhkan Bunda, maka antibiotik perlu dikonsumsi agar terhindar dari potensi risiko yang mengancam janin dan kesehatan Bunda.
Saat Bunda sakit, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebabnya. Ketika memang konsumsi antibiotik tersebut disarankan, maka dokter telah melakukan pemikiran yang matang dengan mempertimbangkan risiko dan dampaknya pada ibu hamil.
Tidak semua jenis antibiotik berbahaya untuk ibu hamil. Sebagian dokter juga dapat memilih jenis antibiotik yang bisa dianggap aman untuk Bunda dan si kecil.
“Ada obat antibiotik yang memang direkomendasikan dan ada yang tidak. Tapi sebenarnya, antibiotik boleh saja diberikan kepada ibu hamil, asalkan sesuai dengan indikasi dokter,” ucap dr Dinda.
Meski aman dikonsumsi, dr Dinda menyarankan agar Bunda selalu memerhatikan arahan dokter. Konsumsilah antibiotik tersebut sesuai dosis dan frekuensi yang disarankan oleh dokter.
Menurut dr. Dinda, antibiotik diperlukan untuk mencegah infeksi yang disebabkan bakteri. Namun jika dosisnya tidak tepat, atau dikonsumsi tanpa ada indikasi medis yang mengharuskannya, konsumsi antibiotik justru menyebabkan bakteri jadi resisten terhadap obat.
“Dengan pemberian antibiotik yang sesuai dengan indikasi dokter, justru sangat disarankan untuk Bunda mengkonsumsinya,” tutur dr. Dinda.
Tetapi, kembali lagi, penggunaan obat secara berlebihan juga tidak baik. Khususnya antibiotik, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan beberapa risiko, misalnya menyebabkan gangguan pada organ janin.
Antibiotik kerap disarankan untuk mengatasi penyakit. Agar terhindari dari konsumsinya, ibu hamil perlu pandai-pandai menjaga kesehatan. Menurut dr. Dinda, Bunda yang sedang dalam keadaan hamil sangat disarankan untuk mengkonsumsi vitamin ibu hamil dan juga selalu menjaga kesehatan tubuh dengan tidur cukup, berolahraga, dan menjaga pola makan sehat.
“Sekarang ‘kan lagi musim sakit. Lebih baik meningkatkan imun tubuh dan gunakan masker saat beraktivitas di luar rumah,” ucap dr. Dinda.
Bun, mengkonsumsi antibiotik juga ada cara dan ketentuannya, lho. Terlebih jika yang mengonsumsinya itu adalah ibu hamil. Lalu, apa saja sih yang perlu diperhatikan?
Demikian pembahasan konsumsi antibiotik untuk ibu hamil. Semoga berguna ya, Bun!
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…