Categories: KehamilanKesehatan

5 Faktor Ini Tentukan Sukses Tidaknya Program Hamil

Memiliki buah hati kerap menjadi dambaan pasangan yang baru menikah. Untuk mendapatkannya, beberapa pasangan memang sengaja menjalani program kehamilan. Nah, program kehamilan sendiri bermacam-macam, Bun. Ada program kehamilan melalui inseminasi, seperti bayi tabung. Ada pula program kehamilan dengan cara natural, yakni dengan memperbaiki nutrisi dan gaya hidup, untuk bisa dikaruniai kehamilan. Yang akan kita bicarakan kali ini adalah program kehamilan natural.

Keberhasilan program kehamilan natural sendiri sangat bergantung pada fertilitas Bunda dan pasangan. Fertilitas adalah kemampuan pasangan suami istri untuk hamil atau memproduksi keturunan. Berdasarkan penjelasan dr. William Wahono, SpOG, kesuburan normal pasangan suami istri bervariasi tergantung usia pernikahan.

Dalam 6 bulan pertama pernikahan, kemungkinan hamil pasangan mencapai 80%, sedangkan dalam 12 bulan (1 tahun) pertama pernikahan, kemungkinan kehamilan mencapai 85%. Setelah 1 tahun menikah, kemungkinan kehamilan akan menurun, yakni hanya 50% yang bisa hamil spontan. Selepas 4 tahun pernikahan, maka kemungkinan hamil spontan hanya 5-7%.

Waktu Berhubungan Intim

Untuk meningkatkan potensi kehamilan, Bunda bisa melakukan hubungan intim saat berada dalam periode subur. “Periode subur adalah 2 hari sebelum ovulasi sampai 3 hari pasca ovulasi,” ujar dr. Wiliam. Kemungkinan hamil paling tinggi terjadi jika Bunda dan pasangan berhubungan intim 1-2 hari sebelum ovulasi atau pada hari ovulasi. Untuk mengecek periode ovulasi, Bunda bisa menggunakan alat pendeteksi kesuburan melalui air seni.

Selain itu, dr. William juga menganjurkan Bunda dan pasangan untuk melakukan hubungan intim secara teratur, yakni 3 kali seminggu atau berjarak 2-3 hari antara hubungan seksual. Pasalnya, pembentukan sel sperma yang baik membutuhkan waktu setidaknya 2 hari.

Berat Badan

Tidak hanya kelebihan berat badan, kekurangan berat badan juga bisa menurunkan kesuburan loh, Bunda. Agar program hamil berhasil, pastikan berat badan Bunda berada dalam kondisi yang ideal.

Bila Bunda didiagnosis obesitas, dr. William menyarankan Bunda untuk mengurangi berat badan sebanyak 10 kg dalam 6 bulan. Jika hal ini dilakukan, kemungkinan adanya sel telur matang bisa mencapai 90% dan 80% di antaranya bisa hamil.

Untuk membantu mengatur berat badan, Bunda bisa berolahraga. Jangan terlalu berat, ya. Soalnya olahraga yang terlalu berat juga bisa menurunkan angka kesuburan.

Usia

Pada perempuan, usia juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesuburan loh, Bun. Perempuan yang berusia 37-39 tahun 40% lebih tidak subur daripada perempuan yang berusia 27-29 tahun. Sementara itu, kesuburan pada laki-laki baru berkurang ketika usianya sudah lebih dari 50 tahun. Selama masih di bawah itu, kesuburan laki-laki tidak berkurang.

Konsumsi Rokok dan Alkohol

Nah, gaya hidup Bunda juga mempengaruhi keberhasilan program kehamilan loh! Jika saat ini Bunda masih mengonsumsi rokok dan alkohol, segera hentikan ya. Tidak hanya menurunkan kesuburan, konsumsi rokok juga bisa meningkatkan risiko keguguran dan kehamilan ektopik loh!

Makanan yang Dikonsumsi

Untuk menyukseskan program kehamilan Bunda, konsumsilah makanan bergizi yang baik untuk fertilitas atau kerap disebut dengan diet kesuburan. Bunda bisa mengonsumsi banyak protein nabati maupun hewani, seperti yogurt, telur, keju, dan kacang-kacangan. Konsumsi pula karbohidrat dengan indeks glikemik rendah, seperti nasi merah dan gandum.

Itulah beberapa faktor yang berperan penting dalam suksesnya program kehamilan. Yang terakhir, jangan lupa bahagia ya, Bun, karena stres dapat menyebabkan infertilitas. Semoga membantu. Apabila Bunda ingin membaca tips-tips lain seputar kehamilan, follow juga Ibu Sehati melalui Facebook atau Instagram.

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

3 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago