Categories: PascaPersalinan

Inkontinensia, Sulit Menahan Pipis Setelah Persalinan, Apa Penyebabnya?

Perempuan  yang baru saja melahirkan tidak jarang merasa kesulitan menahan buang air kecil. Dalam dunia medis, hal ini disebut dengan inkontinensia.  Jika mengalami hal ini, Bunda akan kesulitan menahan buang air kecil saat beraktivitas, terutama saat sedang bersin, batuk, ataupun tertawa. Nah, mengapa Bunda bisa mengalami hal ini setelah melahirkan?

Penyebab Inkontinensia

Ada beberapa penyebab inkontinensia yang dapat terjadi pada ibu setelah melahirkan.

Otot Panggul Melemah

Meski obesitas dan konsumsi rokok dapat menjadi salah satu penyebab inkontinensia, kondisi ini bisa terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan yang disebabkan oleh melemahnya otot dasar panggul. Hal ini terutama terjadi pada Bunda yang melahirkan normal, yakni melalui jalan lahir (per vaginam).

Bila Bunda mengejan terlalu lama saat melahirkan, otot panggul akan melemah dan ini dapat berdampak pula pada otot-otot kandung kemih. Bila kandung kemih penuh atau terlalu aktif, kontrol menjadi lebih sulit sehingga keinginan buang air kecil akan lebih sering.

Otot yang melingkupi saluran keluar urin (uretra) pun akan terdampak. Dalam kondisi normal, otot ini akan mencegah urin meninggalkan tubuh. Namun, bila kandung kemih berkontraksi terlalu kuat, otot bisa kewalahan sehingga urin keluar tak terkontrol.

Suntikan Epidural

Selain melemahnya otot panggul, hal lain yang bisa membuat Bunda sulit menahan berkemih setelah melahirkan adalah efek suntikan epidural. Jika mendapatkan suntikan epidural selama persalinan, Bunda akan kesulitan mengatur keinginan untuk buang air kecil. Kateter yang dipasangkan pada Bunda juga akan mempersulit kontrol ini. Namun, tenang saja, inkontinensia karena suntik epidural akan segera pulih dalam beberapa hari, kok.

Faktor Genetik

Rupanya, sebagian wanita lebih berpeluang mengalami inkontinensia setelah melahirkan. Hal ini ternyata berkaitan dengan faktor genetik. Jadi, sebelum melahirkan, coba bicarakan hal ini dengan orang tua atau saudara, apakah mereka mengalami inkontinensia setelah melahirkan? Bila ya, Bunda perlu mengantisipasi kemungkinan yang sama. Tanyakan kepada mereka bagaimana mengatasinya.

Efek Samping Inkontinensia

Saat Bunda mengalami inkontinensia urin, ada hal lain yang mungkin akan dirasakan. Beberapa di antaranya yaitu:

  • Stres personal. Sulit menahan buang air kecil dapat membuat Bunda merasa malu dan stres dengan kondisi yang sedang dialami. Secara tidak langsung, ini juga dapat mengganggu aktivitas Bunda sehari-hari, seperti pekerjaan, aktivitas sosial, bahkan ke kehidupan seksual.
  • Iritasi atau ruam kulit. Kulit yang sering berkontakan dengan urin dapat mengalami iritasi atau luka. Namun, hal ini dapat Bunda antisipasi dengan menggunakan pembalut sebagai alas kulit yang terkena iritasi.

Cara Mengatasi Inkontinensia

Ada beberapa cara yang dapat membantu Bunda mengatasi inkontinensia, seperti:

  1. Lakukan senam Kegel di rumah. Caranya, posisikan tubuh seperti saat Bunda dalam keadaan menahan kencing atau kentut. Tahan selama tiga detik lalu lepaskan. Lakukan ini selama beberapa kali untuk melatih kontraksi pada otot dasar panggul.
  2. Kontrol berat badan. Memiliki kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko inkontinensia. Konsumsilah makanan sehat.
  3. Biasakan minum air putih dan kurangi konsumsi alkohol dan minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, dan soda.

Itulah penjelasan seputar inkontinensia. Nah, jika Bunda ingin mengetahui lebih lanjut seputar kehamilan dan persalinan, mari bergabung dengan Ibu Sehati di laman Facebook dan Instagram. Untuk panduan menjalani kehamilan, coba unduh Sehati Apps di smartphone Bunda melalui Google Play Store dan Apple Store.

dr. William Wahono Sp.OG

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago