Categories: KehamilanKesehatan

Daya Tahan Tubuh Menurun saat Hamil, Benarkah?

Sistem imunitas penting untuk keberlangsungan hidup seorang manusia. Sistem imunitas tubuh memungkinkan manusia tetap sehat saat ‘berenang’ di lautan penuh kuman. Tanpa imunitas yang baik, tubuh akan mudah mendapat serangan dari virus, bakteri, parasit, dan lain sebagainya. 

Ini Cara Kerja Sistem Imunitas pada Ibu Hamil

Tidak seperti daya tahan tubuh yang bekerja pada orang kebanyakan, sistem imunitas pada ibu hamil tergolong unik dan menakjubkan. Dikatakan unik karena sistem daya tahan ini bekerja dengan sedemikian rupa agar tubuh tidak menolak benda asing, dalam hal ini adalah janin, yang akan hidup selama kurang lebih 40 minggu di dalam rahim. Dengan begitu, memungkinkan Bunda melalui masa kehamilan dengan baik hingga tiba waktu persalinan.

Keunikan sistem imunitas yang terjadi selama masa kehamilan bisa diibaratkan sebagai suatu gelombang daya tahan tubuh yang sudah diatur sedemikian rupa. Sederhananya, seperti dilansir dari Medicalnewstoday.com, pada waktu tertentu sistem imunitas akan menguat lalu melemah untuk kemudian di waktu berikutnya akan kembali menguat seperti sedia kala. 

Hal ini setidaknya terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Brice Gaudilliere, assistant professor of anesthesiology, perioperative, and pain medicine, March Dimes Prematurity Research Center, Stanford University, California. Sebelumnya, para peneliti menduga bahwa sistem imunitas selama masa kehamilan akan ditekan sepanjang waktu untuk menghentikan penolakan janin. 

Namun, “Kami menjumpai bahwa waktu perubahan sistem imunitas ini mengikuti pola yang tepat dan dapat diprediksi pada kehamilan normal,” ujar Dr. Brice seperti dilansir situs med.stanford.edu.  

Menguat, Melemah, dan Kembali Menguat

Dalam penelitiannya, Dr. Brice dan koleganya mengungkapkan bahwa menguat atau melemahnya sistem imunitas memilki waktu yang tepat guna memberikan hasil terbaik bagi ibu maupun janin. Di saat embrio melakukan pelekatan di dinding rahim, sistem imunitas ibu akan meningkat. Sistem imunitas yang meningkat ini akan berlangsung selama 12 minggu masa kehamilan dan memungkinkan janin untuk benar-benar terbentuk dengan sempurna. 

Setelah itu, di 15 minggu masa kehamilan selanjutnya, sistem imunitas akan ditekan supaya sel-sel janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Sistem imunitas yang ditekan ini akan meminimalkan risiko serangan mengingat beberapa sel janin memiliki antigen yang berasal dari ayahnya.  

Kemudian, sistem imunitas yang agresif kembali lagi menjelang persalinan di saat inflamasi atau peradangan membantu merespon persalinan. Jika tidak berada dalam keadaan pro-inflamasi, ibu hamil tidak bisa masuk ke tahapan persalinan. 

Rentan Alami Flu

Ketika sistem imunitas ditekan, ibu hamil berisiko untuk terkena penyakit, seperti flu. Karenanya, Bunda mesti betul-betul menjaga kesehatan selama masa kehamilan ini. Misalnya dengan menghindari paparan dengan orang yang sedang flu atau mengenakan masker. 

Namun cara terbaik Untuk mencegah flu tentu saja adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksin flu tak hanya akan melindungi Bunda saja, tetapi juga janin yang sedang dikandung. 

Untuk mengurangi risiko terkena flu selama hamil, ada baiknya Bunda melakukan hal-hal berikut ini:

  1. Pastikan mencuci tangan secara teratur dengan menggunakan sabun, terutama setelah dari toilet, sebelum makan, dan setelah bepergian.
  2. Bersihkan permukaan seperti papan ketik, telepon, serta pegangan pintu secara teratur untuk mengenyahkan kuman. 
  3. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk dan segera buang tisu ke tempat sampah. 

Tetap Sehat Selama Hamil 

Selain menghindari diri dari serangan flu, saat mengandung, Bunda juga dianjurkan untuk selalu menjaga kesehatan. Dalam Brighamhealthhub.org, Dr. Audra Meadow, spesialis kebidanan di Brigham and Women’s Hospital, memberikan sejumlah saran untuk mengoptimalkan kesehatan ibu hamil. 

  • Konsumsi makanan bergizi. Janin yang berada di dalam kandungan, sangat membutuhkan asupan nutrisi yang baik. Asup sayuran dan buah berwarna, biji-bijian, makanan tinggi kalsium, serta makanan rendah lemak jenuh. 
  • Konsumsi vitamin yang dianjurkan. Dokter spesialis kandungan biasanya akan meresepkan asam folat dan kalsium bagi ibu hamil. Kedua mineral tersebut penting bagi pertumbuhan janin yang sehat. Bunda juga bisa mendapatkan asupan mineral ini dari makanan seperti bayam, brokoli, kacang-kacangan yang mengandung asam folat, serta susu dan produk olahan dari susu yang kaya akan kalsium.
  • Hindari makanan mentah. Makanan mentah seperti sushi atau telur mentah, sebaiknya tidak dikonsumsi oleh Bunda yang sedang hamil. Karena makanan mentah bisa menimbulkan risiko keracunan makanan.
  • Cukup minum dan tidur. Pastikan Bunda mengasup 8 gelas atau lebih air minum dan tidur 8 jam sehari.
  • Jangan lupa olahraga. Berolahraga sangat baik untuk membantu menjaga kesehatan Bunda dan janin. Namun, pastikan dengan dokter jenis olahraga yang tepat bagi Bunda. 

Nah, sekarang Bunda tidak perlu khawatir lagi ketika hamil. Memang benar bahwa daya tahan tubuh sempat melemah, tetapi itu semata-mata demi keberlangsungan hidup janin. Hanya pastikan, Bunda selalu menjaga kondisi tubuh ketika sistem imunitas sedang turun ya. 

Sumber:

What Happens to the Immune System During Pregnancy?

https://www.medicalnewstoday.com/articles/319257.php

The Immune System and Pregnancy: A Step-by-Step Guide

https://www.familyeducation.com/immune-system-pregnancy-step-step-guide

immune System Changes during Pregnancy are Precisely Timed 

https://med.stanford.edu/news/all-news/2017/09/immune-system-changes-during-pregnancy-are-precisely-timed.html

Why are Pregnant Women at Higher Risk of Flu Complications?

https://www.nhs.uk/common-health-questions/pregnancy/why-are-pregnant-women-at-higher-risk-of-flu-complications/

12 Ways to Stay Healthy During Pregnancy 

https://brighamhealthhub.org/womens-health/12-ways-to-stay-healthy-during-pregnancy

dr. Cepi Teguh Pramayadi SpOG, MARS

Dokter Cepi merupakan dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang saat ini menjabat sebagai Laparoscopic Surgeon Head di Pusat Pelayanan Operasi RSUI. Saat ini, dokter yang juga berperan sebagai pengajar Universitas Indonesia ini sedang menempuh pendidikan doktoralnya di Universitas Indonesia. Sebelumnya, ia memperoleh gelar spesialisnya juga di Universitas Indonesia.Tak hanya memiliki gelar spesialis di bidang obstetri dan ginekologi, ia juga memiliki gelar magister di bidang administrasi rumah sakit dari pendidikannya di Universitas Respati Indonesia. Kesibukan Dokter Cepi sangat beragam. Ia di antaranya memiliki pengalaman sebagai pembicara di berbagai konferensi dan seminar, seperti “The 2nd Indonesian Gynecological Endoscopy Society National Meeting” dan “Malaysia, Indonesia and Brunei Darusssalam Medical Science Conference”. Tak hanya itu, Dokter Cepi juga kerapkali menjadi instruktur di berbagai pelatihan, seperti “Bali Course on Gynecology Laparoscopy” dan “Laparoscopy Tubal Occlusion” yang diselenggarakan oleh BKKBN.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago