Categories: KehamilanKesehatan

Hati-Hati Keracunan Makanan saat Hamil, Bun!

Saat hamil, Bunda harus ekstra hati-hati ketika mengonsumsi makanan. Mengapa? Ketika hamil, sistem imunitas perempuan berubah yang membuat Bunda lebih rentan terhadap penyakit termasuk keracunan makanan.

Itu sebabnya, dokter spesialis kandungan biasanya mewanti-wanti ibu hamil untuk menjaga makanan yang diasup.

Selain harus bersih, setelah matang pun, sebaiknya makanan tidak disimpan di dalam suhu ruang terlalu lama untuk menghindari kontaminasi.

Biasanya, ibu hamil juga tidak dianjurkan untuk menyantap sayuran, ikan, maupun telur mentah. Kalaupun ingin makan salad, sebaiknya memang disiapkan sendiri supaya sayuran yang digunakan benar-benar bersih.

Apa saja gejala keracunan makanan?

Diare, mual, dan muntah adalah gejala dari keracunan makanan yang umum terjadi saat hamil. Untuk diare ini, ibu hamil harus ekstra waspada dan tidak boleh dianggap remeh.

Ini karena diare, terutama yang tidak ditangani dengan baik, bisa membahayakan keselamatan ibu dan janin. Diare bisa memicu kontraksi hingga pada akhirnya ibu mesti menjalani persalinan sebelum waktunya. Bayi pun lahir prematur.

Selain itu, ada gejala lainnya yang juga harus diwaspadai.

  1. Sakit kepala
  2. Demam
  3. Rasa tidak nyaman atau sakit perut
  4. Dehidrasi
  5. Feses berdarah

Listeria

Listeriosis adalah jenis keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri Listeria. Menurut NHS.uk, meski infeksi ini jarang terjadi, bentuk listeriosis yang ringan pada ibu hamil pun bisa menyebabkan keguguran, kematian janin, berat badan bayi lahir rendah, kelahiran prematur atau infeksi yang mengancam nyawa bayi. Infeksi ini termasuk bakteria yang ada dalam darah (disebut sebagai bakteremia) dan meningitis.

Listeria ditemukan pada susu yang tidak dipasteurisasi dan banyak makanan yang didinginkan seperti salmon asap atau keju lunak dengan urat-urat berwarna biru.

Gejala listeriosis, seperti dilansir Marchofdimes.org, biasanya terlihat beberapa hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi Listeria. Umumnya gejala yang muncul tergolong ringan dan mirip flu.

Namun, segera hubungi dokter jika mengalami gejala lain seperti:

  1. Mengalami masalah dengan keseimbangan
  2. Demam atau menggigil
  3. Sakit kepala
  4. Sakit otot
  5. Mual
  6. Diare
  7. Leher kaku

Salmonella

Salmoneliosis merupakan jenis keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella. Salmoneliosis dapat menimbulkan masalah pada ibu hamil, di antaranya: dehidrasi, bakteremia, meningitis, atau artritis reaktif.

Ibu hamil dengan salmoneliosis akan menurunkan ke bayinya. Bayi yang lahir dengan salmoneliosis, bisa mengalami diare dan demam saat lahir. Selain itu, ada kemungkinan muncul meningitis.

Infeksi Salmonella bisa diperoleh dengan menyentuh hewan yang terinfeksi atau dengan mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut. Telur mentah atau tidak matang, daging mentah atau kurang makan, susu yang tidak dipasteurisasi, atau makanan yang terkena kotoran hewan.

Gejala salmoneliosis biasanya dimulai pada pertengahan hari hingga tiga hari setelah kontak dengan benda atau makanan yang terkontaminasi dan bisa berlangsung selama 4-7 hari.

Berbagai macam gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Nyeri perut
  • Ada darah di feses atau urin berwarna gelap
  • Dehidrasi
  • Demam atau menggigil
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Mual, diare, atau muntah

Bagaimana mengatasinya?

Dokter akan memberikan pengobatan sesuai berat penyakit yang dialami. Ada kalanya Bunda tidak memerlukan obat-obatan bila dokter melihat keracunan makanan yang dialami tergolong ringan.

Dengan atau tanpa obat, ketika terjadi keracunan makanan, dianjurkan untuk minum banyak air agar kebutuhannya tetap tercukupi.

Cara menghindari keracunan makanan

  1. Selalu mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan atau makan dengan sabun dan air mengalir.  
  2. Cuci bersih sayur dan buah sebelum dimasak atau dimakan.
  3. Cuci tangan, permukaan dapur, dan peralatan masak lain setelah menyiapkan daging mentah.
  4. Masak daging hingga benar-benar matang.
  5. Panaskan makanan siap santap sampai benar-benar panas secara keseluruhan, terutama untuk makanan yang mengandung daging unggas.
  6. Makanan sisa harus disimpan dalam wadah tertutup dan dimasukkan dalam lemari pendingin. Pastikan untuk tidak mengonsumsinya lebih dari dua hari.

Selalu menjaga kebersihan saat menyiapkan makanan serta memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi, akan membantu ibu hamil terhindar dari keracunan makanan.

Sumber:

Food Poisoning during Pregnancy

https://www.marchofdimes.org/complications/food-poisoning-during-pregnancy.aspx

What to Do if You Get Poisoning while Pregnant

https://www.healthline.com/health/pregnancy/food-poisoning

How can I Avoid Food Poisoning during Pregnancy?

https://www.nhs.uk/common-health-questions/pregnancy/how-can-i-avoid-food-poisoning-during-pregnancy/

dr. Cepi Teguh Pramayadi SpOG, MARS

Dokter Cepi merupakan dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang saat ini menjabat sebagai Laparoscopic Surgeon Head di Pusat Pelayanan Operasi RSUI. Saat ini, dokter yang juga berperan sebagai pengajar Universitas Indonesia ini sedang menempuh pendidikan doktoralnya di Universitas Indonesia. Sebelumnya, ia memperoleh gelar spesialisnya juga di Universitas Indonesia.Tak hanya memiliki gelar spesialis di bidang obstetri dan ginekologi, ia juga memiliki gelar magister di bidang administrasi rumah sakit dari pendidikannya di Universitas Respati Indonesia. Kesibukan Dokter Cepi sangat beragam. Ia di antaranya memiliki pengalaman sebagai pembicara di berbagai konferensi dan seminar, seperti “The 2nd Indonesian Gynecological Endoscopy Society National Meeting” dan “Malaysia, Indonesia and Brunei Darusssalam Medical Science Conference”. Tak hanya itu, Dokter Cepi juga kerapkali menjadi instruktur di berbagai pelatihan, seperti “Bali Course on Gynecology Laparoscopy” dan “Laparoscopy Tubal Occlusion” yang diselenggarakan oleh BKKBN.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago