Categories: KehamilanNutrisi

6 Makanan yang Perlu Dihindari saat Program Hamil

Ketika merencanakan kehamilan, penting bagi Bunda untuk makan dengan benar. Ini bukan hanya untuk kesehatan Bunda, tetapi juga untuk masa depan janin Bunda. Untuk makanan yang dikonsumsi, sayur dan buah jelas adalah dua di antaranya. Namun, bagaimana dengan makanan yang harus dihindari saat program hamil? Apakah sudah tahu apa saja?

Yap, saat menjalani program kehamilan, Bunda mesti menghindari beberapa makanan. Pasalnya, ada beberapa makanan yang bisa membuat proses pembuahan berjalan lebih lama, pun berpotensi membahayakan perkembangan janin. 

Jika Bunda sudah pernah mengonsumsi beberapa makanan berikut ini selama menjalani program kehamilan, tak perlu panik. Dengan konsumsi yang tak terlalu banyak, makanan-makanan ini tak terlalu membahayakan. Namun, jika Bunda ingin lebih aman, sebaiknya segera kurangi konsumsi makanan-makanan berikut ini ya.

Ikan Bermekuri Tinggi

Merkuri dapat merusak sistem syaraf. Mengonsumsi ikan bermekuri selama program kehamilan berarti Bunda menimbun merkuri dalam tubuh. Khawatirnya, ini akan berdampak pada perkembangan sistem syaraf janin ke depannya. Beberapa jenis ikan bermekuri tinggi yang sebaiknya Bunda hindari adalah ikan makarel,  salmon, dan tuna.

Soda

Beberapa studi menunjukkan bahwa soda, berkorelasi negatif dengan fertilitas. Artinya, semakin sering Bunda mengonsumsi soda, maka semakin rendah fertilitasnya. Hal ini disebabkan karena tingginya kandungan gula yang terkandung di dalamnya

Produk Susu Rendah Lemak

Produk susu rendah lemak, entah itu produk susu itu sendiri atau yogurt , dapat menyebabkan gangguan ovulasi. Gangguan ovulasi ini dapat  berpengaruh terhadap kesuburan Bunda.

Konsumsi Alkohol Berlebihan

Alkohol menjadi salah satu makanan yang harus Bunda hindari saat menjalani program kehamilan. Layaknya merkuri, alkohol dapat berkontribusi terhadap infertilitas. Hal ini dapat mengganggu peluang Bunda untuk hamil.

Daging Olahan

Di supermarket biasanya tersedia banyak produk daging olahan, seperti daging iris, ham, sosis, dan lainnya. Nah, Bunda sebaiknya mengurangi konsumsi produk semacam ini. Pasalnya, daging olahan semacam ini rentan dengan kontaminasi bakteri listeria yang dapat menyebabkan keguguran atau lahir prematur. Jika Bunda ingin mengonsumsi daging olahan, lebih baik Bunda memanaskannya dulu hingga suhu 73,8 derajat celcius untuk membunuh bakteri.

Produk Hewan Mentah

Produk mentah yang berasal dari hewan, seperti daging mentah, hidangan laut, atau telur, mungkin mengandung salmonella atau toxoplasmosis yang dapat menginfeksi janin jika berhasil melalui plasenta. Oleh karena itu, pastikan seluruh hidangan yang Bunda konsumsi selama program kehamilan matang, ya. Untuk sementara, hindari dulu mengonsumsi sushi atau hidangan yang dibakar, ya.

Itulah beberapa makanan yang mesti Bunda hindari selama program kehamilan. Hindari makanan-makanan tersebut agar program kehamilan Bunda dapat berjalan dengan baik, ya.

dr Jovita Amelia, SpGK

Dokter Jovita adalah seorang spesialis gizi klinik yang saat ini berpraktik di RS Pelni dan Ciputra Hospital CitraGarden City. Perempuan yang aktif berorganisasi sejak masih berstatus sebagai mahasiswa ini menempuh pendidikan kedokterannya di Universitas Trisakti. Dokter Jovita kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang magister di Wageningen University dan memperoleh gelar master of nutrition and health. Gelar Spesialis Gizi Klinik ia peroleh dari Universitas Indonesia. Selain aktif berpraktik sebagai dokter, Dokter Jovita juga kerap menjadi pembicara di berbagai seminar dan talkshow. Seri seminar dan talkshow pola hidup sehat untuk masyarakat awam adalah beberapa kegiatan yang Dokter Jovita isi. Kini, Dokter Jovita aktif menulis untuk Ibu Sehati.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

4 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

4 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago