Diabetes terjadi ketika kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi. Bila tidak dikelola dengan baik, sejumlah masalah kesehatan atau komplikasi bisa terjadi.
Bunda yang sudah mengalami diabetes sebelum menjalani kehamilan, disebut sebagai diabetes pregestasional. Diabetes ini berbeda dengan diabetes gestasional.
Di Amerika Serikat, 1 dari 2 perempuan hamil mengalami diabetes yang sudah ada sebelumnya. Sementara jumlah ibu hamil dengan diabetes terus meningkat setiap tahunnya.
Dikutip dari situs berita CNN.com yang mengemukakan data International Diabetes Federation, bahwa sekitar 20,9 juta atau 16,2 persen proses kelahiran menunjukkan tanda-tanda hiperglikemia atau kondisi kadar gula darah tinggi pada masa kehamilannya. Dari angka tersebut, 85,1 persen diantaranya disebabkan oleh diabetes gestasional.
Setidaknya ada tiga tipe diabetes yang umum dijumpai.
Kalau Bunda sudah mengidap diabetes dan berencana untuk hamil, ada baiknya mempersiapkan diri terlebih dahulu. Sejumlah persiapan ini bisa Bunda lakukan sebelum memulai kehamilan.
Ketika merencanakan kehamilan, selain dokter kandungan, pastikan untuk melibatkan dokter yang menangani diabetes Anda. Kemudian dokter gizi, serta dokter spesialis penyakit dalam yang terkait dengan masalah kesehatan terkait diabetes, biasanya akan ikut terlibat selama Bunda hamil.
Tim dokter akan memastikan bahwa diabetes yang Anda alami terkontrol sebelum dan selama kehamilan. Setidaknya, diabetes harus terkontrol 3 atau 6 bulan sebelum hamil.
Dokter akan mengupayakan bahwa obat-obatan yang dibutuhkan untuk mengontrol diabetes cukup aman bagi calon ibu dan bayi.
Obat-obatan ini pun akan ditinjau oleh dokter secara berkala. Ada kemungkinan obat-obatan yang digunakan harus diganti atau dihentikan selama kehamilan berlangsung.
Selain obat-obatan yang dibutuhkan untuk mengontrol diabetes, penggunaan obat lain seperti yang dijual bebas atau obat herbal, tetap harus dikonsultasikan dengan dokter ya Bun.
Sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh saat merencanakan kehamilan. Kalaupun sudah hamil, segera lakukan pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan yang dilakukan biasanya mencakup cek tekanan darah, penyakit mata, penyakit jantung dan pembuluh darah, kerusakan saraf, penyakit ginjal, serta tiroid.
Pemeriksaan kesehatan ini menjadi penting, mengingat ketika hamil ada sejumlah risiko komplikasi terkait diabetes seperti makrosomia (bayi lahir dengan berat 4.000 gram), terhambatnya pertumbuhan janin, preeklamsia, keguguran, kematian janin, cacat bawaan, kelahiran prematur, depresi, maupun trauma persalinan.
Merokok sangat berbahaya, terlebih pada diabetesi. Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit terkait diabetes seperti penyakit mata, jantung, dan ginjal.
Selain merokok, minuman beralkohol juga harus dihindari ketika berencana hamil dan sepanjang kehamilan. Kandungan alkohol yang terdapat dalam minuman akan memberikan dampak buruk bagi ibu serta janin.
Tidak hanya itu saja, alkohol juga dapat menimbulkan masalah kesehatan seumur hidup pada bayi Anda.
Aktif secara fisik akan membantu Anda mencapai kadar gula darah yang ditargetkan. Dengan selalu aktif secara fisik, juga membantu tekanan darah serta kadar kolesterol berada dalam rentang yang sehat.
Tidak hanya itu saja, aktivitas fisik dapat membantu meredakan stres, memperkuat jantung dan tulang, memperbaiki kekuatan otot, serta menjaga fleksibilitas sendi.
Untuk itu, upayakan aktivitas fisik menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari sebelum dan saat hamil.
Saat menjalani kehamilan, diabetes tetap harus dikelola dengan baik. Tim dokter akan memberikan petunjuk tentang waktu untuk memeriksa kadar gula darah, konsumsi obat-obatan, maupun jumlah insulin yang dibutuhkan.
Terkait kadar gula darah, pemeriksaan kadar hemoglobin A1C (HbA1C) akan disarankan oleh dokter Anda. HbA1C adalah tes yang menggambarkan tingkat glukosa darah rata-rata selama 3 bulan terakhir.
Perempuan dengan diabetes ditargetkan mencapai nilai HbA1C mendekati normal. Idealnya, nilai HbA1C di bawah 6,5 persen sebelum hamil dan mencapai 6 persen setelah 3 bulan pertama masa kehamilan.
Selama hamil, Bunda akan disarankan melakukan sejumlah tes kesehatan. Tes ini berguna untuk memastikan kesehatan Anda serta bayi. Pada pemeriksaan USG yang dilakukan pada trimester kedua, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih detail tentang pertumbuhan, berat, serta kondisi jantung janin.
Tes lain seperti profil biofisik maupun tes nonstres juga dilakukan. Tes nonstres adalah untuk memonitor detak jantung bayi (DJJ bayi) sementara profil biofisik merupakan tes nonstres dengan bantuan ultrasound (USG).
Dengan melakukan sejumlah persiapan di atas, diharapkan Bunda dapat menjalani masa kehamilan dengan (lebih) normal dan sehat ya.
Sumber:
Preexisting Diabetes
www.marchofdimes.org/compications/preexisting-diavetes,aspx
Pregnancy if You Have Diabetes
https://www.niddk.nih.gov/health-information/diabetes/diabetes-pregnancy
What is Diabetes?
https://www.niddk.nih.gov/health-information/diabetes/overview/what-is-diabetes
Pre-existing Diabetes and Pregnancy
https://www.pregnancybirthbaby.org.au/diabetes-during-pregnancy
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…