Categories: KehamilanKesehatan

Kapan Masa Subur Berlangsung? Hitung Pakai Kalkulator Kehamilan Ini

Bunda dan suami sedang merencanakan program kehamilan? Bila ya, ada baiknya Bunda menghitung kapan masa subur berlangsung sehingga kehamilan yang didamba-dambakan terjadi. Untuk menghitung masa subur, Bunda bisa menggunakan kalkulator kehamilan yang kerap disediakan berbagai situs kehamilan. Namun, Bunda juga bisa menghitungnya sendiri dengan memperkirakan kapan masa ovulasi berlangsung.

Sebelum menghitung kapan masa ovulasi berlangsung, apakah Bunda sudah tahu apa yang dimaksud dengan masa ovulasi? Berikut penjelasannya.

Masa Ovulasi dan Konsepsi

Masa ovulasi terjadi ketika sel telur dilepaskan oleh ovarium. Ketika dilepaskan oleh ovarium, sel telur akan menuju tuba falopi dan bertahan selama 24 jam di sana. Kehamilan akan terjadi bila sperma membuahi sel telur pada rentang waktu ini. Jika sperma tidak membuahi sel telur dalam rentang waktu tersebut, maka sel telur akan menuju rahim dan meluruh. Oleh karena periode yang singkat ini untuk membuahi sel telur, maka Bunda sebaiknya tahu kapan sel telur dilepaskan oleh ovarium Bunda.

Cara Menghitung Masa Ovulasi

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, proses yang dibutuhkan oleh tubuh hingga mencapai ovulasi adalah 14 hari bila siklus menstruasinya sepanjang 28 hari. Bagaimana cara menghitung siklus menstruasi? Rentang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama Bunda mendapatkan haid hingga hari terakhir sebelum Bunda mendapatkan haid berikutnya. Jadi, bila bulan ini Bunda mendapatkan haid di tanggal 3, maka tanggal 3 tersebut adalah hari pertama siklus menstruasi Bunda. 

Dan apabila selanjutnya Bunda mendapatkan haid di tanggal 31 di bulan yang sama, maka tanggal 30 merupakan hari terakhir siklus menstruasi Bunda. Bila selisih hari terakhir dan hari pertama dihitung, maka panjang siklus menstruasi Bunda adalah 28 hari.

Lazimnya, puncak masa ovulasi ada di hari ke-14 siklus menstruasi. Di hari ini dan 24 jam berikutnyalah Bunda paling berpotensi hamil bila melakukan hubungan seks. Namun, karena sperma normal bisa bertahan hingga 5 hari dalam tubuh, Bunda tetap berpotensi hamil bila melakukan hubungan seks di hari ke-9 hingga hari ke-13 siklus menstruasi.

Ciri-Ciri Ovulasi

Selain menghitung siklus menstruasi, Bunda dapat mendeteksi masa ovulasi dengan mengenali tanda-tandanya. Berikut adalah beberapa tanda ovulasi yang bisa Bunda rasakan.

  • Kram ringan pada perut bagian bawah
  • Munculnya cairan vagina yang lebih lembap, lengket, transparan, dan licin
  • Sedikit peningkatan suhu tubuh basal
  • Keinginan melakukan hubungan seksual yang lebih tinggi

Cara Memaksimalkan Potensi Kehamilan

Untuk memaksimalkan kemungkinan hamil, Bunda dianjurkan melakukan hubungan seksual secara reguler 3 hari sebelum hingga masa ovulasi tiba. Hubungan seksual selama masa ini dapat memberikan peluang kehamilan 20-30%. Tips lainnya yang bisa Bunda coba untuk memaksimalkan potensi kehamilan adalah:

Itulah cara menghitung masa ovulasi yang bisa bunda praktikkan. Agar lebih mudah, tandai selalu kalender Bunda ketika menstruasi datang ya. Selamat mencoba, Bun. Semoga program kehamilannya sukses.

dr. Cepi Teguh Pramayadi SpOG, MARS

Dokter Cepi merupakan dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang saat ini menjabat sebagai Laparoscopic Surgeon Head di Pusat Pelayanan Operasi RSUI. Saat ini, dokter yang juga berperan sebagai pengajar Universitas Indonesia ini sedang menempuh pendidikan doktoralnya di Universitas Indonesia. Sebelumnya, ia memperoleh gelar spesialisnya juga di Universitas Indonesia.Tak hanya memiliki gelar spesialis di bidang obstetri dan ginekologi, ia juga memiliki gelar magister di bidang administrasi rumah sakit dari pendidikannya di Universitas Respati Indonesia. Kesibukan Dokter Cepi sangat beragam. Ia di antaranya memiliki pengalaman sebagai pembicara di berbagai konferensi dan seminar, seperti “The 2nd Indonesian Gynecological Endoscopy Society National Meeting” dan “Malaysia, Indonesia and Brunei Darusssalam Medical Science Conference”. Tak hanya itu, Dokter Cepi juga kerapkali menjadi instruktur di berbagai pelatihan, seperti “Bali Course on Gynecology Laparoscopy” dan “Laparoscopy Tubal Occlusion” yang diselenggarakan oleh BKKBN.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago