Bunda yang melahirkan secara pervaginam kerap merasakan nyeri vagina setelah melahirkan. Saat persalinan, area di antara vagina dan anus yang disebut perineum akan meregang dan mungkin sobek, menimbulkan rasa nyeri. Dokter melakukan episiotomi atau menggunting vagina untuk melebarkan pembukaan dengan tujuan membuat sobekan jalan lahir menjadi lebih rapi sehingga penyembuhannya lebih baik.
Luka episiotomi akan sembuh setelah 7-10 hari dan nyeri vagina setelah melahirkan mungkin masih akan terasa 3-5 minggu pascabersalin.
Jadi, Bunda tak perlu khawatir, nyeri vagina setelah melahirkan umumnya akan menghilang dengan sendirinya seiring dengan pemulihan tubuh Bunda. Untuk meredakan rasa tidak nyaman dan mempercepat proses pemulihan luka di area vagina dan perineum, Bunda dapat mencoba sejumlah cara berikut:
Siram vagina perlahan-lahan dengan air suhu biasa saat dan setelah Bunda buang air kecil agar urin tidak mengiritasi luka.
Tip Ekstra: Semprotan toilet kadang terlalu kencang untuk vagina yang terasa nyeri. Untuk mengakalinya Bunda bisa menggunakan botol semprot, seperti yang digunakan untuk menyiram tanaman. Botol ini memiliki ujung semprotan yang dapat diputar untuk mengatur seberapa kencang air akan keluar.
Jika perlu, Bunda bahkan bisa menambahkan cairan antiseptik atau iodine ke dalam air botol untuk mempercepat penyembuhan luka dan mencegah infeksi berulang.
Hancurkan es batu dan masukkan ke dalam sebuah sarung tangan karet medis, kemudian kompreskan pada vagina beberapa jam sekali dalam 24 jam pertama usai bersalin. Bunda juga bisa mengompresnya dengan ice pack yang sudah didinginkan dan dibungkus sapu tangan. Kompres dingin ini akan membantu meredakan bengkak dan nyeri pada vagina.
Untuk mengurangi tekanan pada area vagina dan perineum, coba berbaring menyamping. Hindari juga berdiri atau duduk dalam waktu yang lama. Duduk di atas bantal dapat mengurangi tekanan pada area perineum sehingga meredakan rasa nyeri. Mengencangkan otot-otot bokong selama beberapa saat sebelum duduk juga membantu mengurangi rasa nyeri pada vagina.
Baju yang ketat, khususnya celana dalam, dapat menggesek dan mengiritasi luka pada vagina. Hal ini akan memperlambat pemulihan. Upayakan perineum dapat “bernapas” lega dengan memakai celana dan celana dalam longgar.
Bila Bunda mengalami sembelit pada masa nifas, hal ini juga akan menambah rasa nyeri vagina setelah melahirkan. Untuk mengatasinya, Bunda harus lebih banyak minum air dan makanan yang berserat. Saat buang air besar, tekan dengan lembut area perineum dengan handuk kecil yang bersih. Langkah ini bisa meredakan nyeri yang muncul di bagian tersebut ketika Bunda buang air besar.
Mungkin Bunda berpikir ingin minum obat pencahar yang dapat melancarkan buang air besar. Tapi, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter dahulu sebelum minum sembarang obat usai bersalin dan selama menyusui.
Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas bisa membantu mengurangi nyeri vagina setelah melahirkan. Baca keterangan pada label obat apakah obat tersebut aman untuk ibu menyusui. Sekali lagi, akan lebih baik jika Bunda berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum minum obat-obatan yang dijual bebas saat sedang menyusui.
Setelah buang air kecil atau berendam di air hangat, Bunda perlu mengeringkan vagina. Pasti Bunda sedikit enggan melakukannya karena takut menyentuh vagina akan menambah rasa nyeri di area tersebut.
Nah, Bunda yang memiliki pengering rambut bisa memanfaatkannya untuk mengeringkan vagina. Caranya, Bunda duduk atau berdiri dengan kedua kaki terbuka, kemudian arahkan pengering rambut dengan jarak 15-20 cm dari vagina.
Pilih level panas yang paling rendah dan gerakkan pengering rambut memutar seperti saat Bunda mengeringkan rambut. Lakukan ini tidak lebih dari tiga menit.
Menggunakan pengering rambut memang tidak secara langsung meredakan nyeri vagina setelah melahirkan. Meski begitu, memanfaatkan angin panas dari pengering rambut dapat membantu Bunda yang takut-takut menyentuh vagina untuk mengeringkannya. Selain mempercepat pemulihan luka persalinan, Bunda perlu menjaga vagina tetap kering supaya tidak mengundang jamur dan bakteri penyebab infeksi.
Umumnya, dokter akan meminta Bunda melakukan pemeriksaan pascabersalin empat minggu setelah persalinan. Dokter akan memeriksa kondisi vagina, rahim, dan mulut rahim Bunda, begitu pula dengan berat badan dan tekanan darah Bunda. Sampaikan pada dokter jika Bunda merasa nyeri vagina setelah melahirkan sangat mengganggu.
Selain itu bila Bunda mengalami gejala pascapersalinan yang perlu diwaspadai seperti ini, segera periksa ke dokter meski belum saatnya kontrol, ya, Bun.
Bunda ingin mengetahui informasi lainnya seputar kehamilan? Segera download aplikasi Sehati dan mari bergabung dengan Ibu Sehati di laman Facebook serta Instagram.
Referensi:
https://www.whattoexpect.com/first-year/postpartum-perineal-pain/
https://www.webmd.com/parenting/baby/recovery-vaginal-delivery#1
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…