Categories: KehamilanKesehatan

Mengonsumsi Paracetamol saat Hamil, Bolehkah?

Paracetamol kerap menjadi andalan saat kita merasa nyeri, sakit kepala, atau demam. Pasalnya, selain mudah didapat, paracetamol cukup ampuh meredakan sakit dan nyeri ringan. Namun, bagaimana jika saat ini Bunda sedang hamil? Apakah bisa sebebas itu mengonsumsi paracetamol layaknya hari-hari biasa?

Konsumsi Paracetamol saat Hamil

Konsumsi paracetamol (atau acetaminophen) untuk ibu hamil secara umum aman-aman saja. Namun, ada baiknya Bunda berkonsultasi dulu dengan tenaga medis yang menangani Bunda sebelum mengonsumsinya secara bebas.

Tenaga medis memang kerap meresepkan paracetamol untuk ibu hamil di berbagai tahap kehamilan untuk meredakan nyeri dan demam. Paracetamol biasanya diberikan saat ibu hamil mengalami nyeri ringan hingga moderat serta kala ibu hamil mengalami demam. Sampai saat ini, belum ada bukti atau riset yang jelas mengenai efek samping paracetamol terhadap janin. Karena hal inilah, sebaiknya Bunda mengonsumsi paracetamol dalam dosis rendah dengan rentang waktu yang sesingkat-singkatnya.

Berapa Banyak yang Aman Dikonsumsi?

Rumus umum dalam pengobatan adalah hanya konsumsi dalam dosis serendah mungkin dan seefektif mungkin. Dokter atau bidan yang menangani Bunda dapat memberi rekomendasi dosis yang paling aman. Meski demikian, dosis maksimal yang diperbolehkan adalah 4000 mg per hari. 

Mengonsumsi terlalu banyak paracetamol dalam jangka panjang bisa menyebabkan rusaknya fungsi organ hati, kerusakan ginjal, dan anemia (rendahnya kandungan zat besi dalam darah) pada ibu hamil. Seperti dikutip dari mothertobaby.org, masalah yang sama juga dapat dialami oleh janin yang Bunda kandung. 

Jangan lupa memperhitungkan kandungan paracetamol dalam obat lain seperti pereda flu dan batuk. Cek kemasan obat yang Bunda konsumsi untuk memastikan hal ini. Hentikan konsumsi paracetamol jika Bunda mengalami efek samping yang serius, seperti mual, sakit perut bagian atas, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap, feses pucat, gatal-gatal dan kuning pada kulit dan mata. 

Bagaimana dengan Ibuprofen?

Namun, ingat ya, Bunda. Meski sama-sama berfungsi sebagai pereda nyeri, aturan ini tidak berlaku untuk ibuprofen. Umumnya ibu hamil disarankan untuk menghindari konsumsi ibuprofen ketika usia kehamilan kurang dari 30 minggu. Konsumsi ibuprofen di usia kehamilan ini dapat meningkatkan risiko komplikasi, termasuk keguguran. Sebaiknya sebelum minum ibuprofen, pastikan Bunda berkonsultasi dengan bidan atau dokter kandungan mengenai manfaat dan risikonya. 

Ketika usia kehamilan memasuki 30 minggu, ibuprofen sebaiknya tidak dikonsumsi sama sekali ya, Bun. Konsumsi ibuprofen di masa kehamilan kerap dihubungkan dengan meningkatkan berbagai risiko komplikasi, termasuk masalah jantung pada bayi dan berkurangnya jumlah air ketuban dalam rahim Bunda. 

Kombinasi Paracetamol dengan Kafein

Meski mengonsumsi paracetamol dalam dosis sedikit tidak mengapa, tablet yang mengombinasikan kafein dengan paracetamol tidak disarankan. Pasalnya, kandungan kafein yang tinggi dapat menyebabkan berat badan lahir rendah atau BBLR yang dapat berisiko pada kehidupan bayi di masa mendatang. Terlalu banyak kafein juga dapat menyebabkan keguguran loh, Bun.

Namun, tenang saja, Bunda tidak perlu berhenti mengonsumsi kafein sepenuhnya. Batasi konsumsi kafein menjadi 200 mg per hari. Perhatikan betul lembar informasi di balik kemasan obat untuk mengetahui jumlah kandungan paracetamol dan kafein dalam setiap tablet ya, Bun.

Kalau Bisa, Lebih Baik Hindari

Meski aman dikonsumsi dalam dosis rendah, Bunda lebih baik menghindari konsumsi paracetamol, terutama di trimester pertama. Pilek, nyeri, atau demam tidak melulu harus disembuhkan dengan paracetamol. Ada cara-cara alami yang dapat Bunda lakukan untuk meredakan sakit ini.

  • Makan dengan baik. Jagalah diet Bunda dan makan dengan teratur. Tak hanya membuat Bunda lebih sehat, ini juga baik untuk janin dalam kandungan Bunda.
  • Tetap terhidrasi. Kadang, sakit kepala disebabkan oleh kurangnya jumlah air yang Bunda minum. Ingatlah untuk minum air yang cukup dalam sehari.
  • Tidur yang cukup. Berusahalah untuk tidur teratur karena kurangnya jam tidur dapat menjadi salah satu penyebab sakit kepala.
  • Berolahragalah. Bunda tidak perlu melakukan olahraga berat. Cukup lakukan jalan santai setiap pagi. Ini dapat mencegah sakit kepala menyerang Bunda.
  • Menjauhlah dari pencetus sakit kepala. Ingatlah makanan atau minuman apa yang bisa membuat Bunda sakit kepala. Catatlah di ponsel atau selembar kertas agar Bunda tidak lupa.
  • Rilekslah. Hal lain yang bisa membuat Bunda terhindar dari sakit kepala adalah dengan menjaga pikiran tetap rileks. Agar bisa berpikir dengan rileks, Bunda bisa mengikuti kelas yoga atau coba melakukan latihan pernapasan.

Itulah saran penggunaan paracetamol kala Bunda hamil. Yang perlu diingat, sebelum Bunda mengonsumsi obat tertentu, pastikan Bunda berkonsultasi dengan tenaga medis yang menangani Bunda ya. 

Dinda Derdameisya

Dokter Dinda Derdameisya adalah dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang kini berpraktik di tiga rumah sakit di Jakarta. Ketiga rumah sakit itu adalah RS Kanker Dharmais, Brawijaya Women and Children’s Hospital, dan RSIA Asih. Tak hanya berpraktik di rumah sakit, saat ini Dokter Dinda juga menjalani kesibukan di H Clinic untuk memberi pelayanan aesthetic gynecologic yang berfungsi untuk menjaga dan merawat area intim. Perempuan yang telah berpengalaman selama 12 tahun di ranah kedokteran ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Ia menyelesaikan studi kedokterannya pada tahun 2007 dan memperoleh gelar spesialisnya pada tahun 2014.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago