Bunda yang mulai memasuki usia kehamilan 20 minggu, biasanya akan menjalani pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap pemeriksaan kehamilan rutin. Tinggi fundus uteri ini diukur dari tulang kemaluan sampai ke puncak atau bagian atas rahim atau sebaliknya.
Melalui pengukuran tinggi fundus uteri, dokter atau bidan dapat memperkirakan ukuran, tingkat perkembangan, serta posisi janin mulai trimester kedua kehamilan. Tinggi fundus uteri biasanya mengikuti angka usia kehamilan Bunda. Misalnya jika usia kehamilan Bunda 20 minggu, tinggi fundus uteri semestinya berkisar antara 17-23 cm atau sepusat (pusar)
Bagaimana bila tinggi fundus uteri Bunda kurang dari angka yang normal? Tidak perlu cemas dulu, Bun. Tinggi fundus uteri yang kurang belum tentu mengindikasikan komplikasi kehamilan. Kita simak bersama, yuk, penjelasannya.
Tinggi fundus uteri terhitung di bawah normal jika kurang 3 cm dari angka tinggi fundus uteri yang sesuai dengan usia kehamilan Bunda. Namun kadang kala, ada Bunda yang keliru menghitung usia kandungannya. Misalnya menurut hitungan Bunda, kandungan sudah masuk usia 20 minggu. Padahal, sesungguhnya kandungannya baru masuk usia 16 minggu. Ini kerap terjadi pada Bunda yang sama sekali belum pernah memeriksakan kehamilan pada bidan atau dokter kandungan atau jika bunda memiliki siklus haid sebelumnya yang tidak teratur.
Usia kehamilan dihitung sejak hari pertama menstruasi terakhir. Bunda yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur bisa saja tidak tepat menghitung usia kehamilannya dan ikut membuat pengukuran tinggi fundus uteri tidak akurat.
Ukuran dan bentuk perut ibu hamil sangat bervariasi, berbeda antara ibu hamil dengan yang lainnya. Postur dan ukuran tubuh Bunda menjadi salah satu faktor yang memengaruhi bentuk perut saat mengandung.
Bunda yang kurus, tentu ukuran perutnya akan tampak lebih kecil dibandingkan Bunda yang gemuk. Bunda dengan otot-otot perut yang lebih kencang, bentuk perutnya akan cenderung kurang “menonjol” dibandingkan Bunda dengan otot perut yang tidak terlalu kencang.
Oleh karena itu, TFU di bawah normal mungkin saja dipengaruhi ukuran tubuh Bunda yang mungil atau otot perut Bunda yang kencang.
Di sisi lain, TFU yang kurang dapat mengindikasikan adanya pertumbuhan janin terhambat. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan USG untuk melihat kondisi janin dan memastikan adanya gangguan pertumbuhan, terlebih bila Bunda juga memiliki kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko pertumbuhan janin terhambat seperti diabetes, hipertensi, obesitas, atau penyakit autoimun.
Jika hasil pemeriksaan USG menunjukkan berat janin di bawah persentil 10, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin. Misalnya saja, janin usia 24 minggu yang seharusnya mencapai berat 600 gr, beratnya hanya 450 gr atau kurang.
Dokter pun tidak bisa menentukan ada gangguan pertumbuhan janin hanya melalui satu kali pemeriksaan. Umumnya Bunda akan diminta datang kembali dua minggu berikutnya. Jika berat janin naik sesuai grafik, artinya janin sehat. Bila berat janin hanya naik sedikit sekali atau tidak ada kenaikan sama sekali, barulah dokter dapat menyatakan ada gangguan pertumbuhan janin.
Tinggi fundus uteri yang kurang juga dapat menjadi pertanda bahwa cairan ketuban terlalu sedikit. Kondisi ini biasa disebut oligohidramnion dan umumnya terjadi pada trimester ketiga kehamilan.
Untuk memastikan apakah cairan ketuban Bunda terlalu sedikit, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan USG dan mengevaluasi indeks cairan ketuban atau amniotic fluid index (AFI). Jika AFI menunjukkan angka kurang dari 5 cm, artinya cairan ketuban Bunda kurang dari jumlah seharusnya.
Sebagai catatan, pengukuran TFU juga dapat menjadi kurang akurat pada Bunda yang mengalami obesitas, punya riwayat fibroid/ mioma rahim, atau pada kehamilan kembar. Oleh karena itu, bila pengukuran tinggi fundus uteri menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan usia kehamilan, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui kondisi janin secara lebih akurat.
Jadi, bila pengukuran TFU Bunda hanya kurang 1-2 cm dari seharusnya, tidak perlu terlalu cemas, ya, Bun. Bunda baru patut waspada jika tinggi fundus uteri kurang 3 cm atau lebih dari angka yang seharusnya. Yang terpenting, lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin sehingga bila komplikasi kehamilan terdeteksi dini, dokter atau bidan dapat segera menanganinya.
Referensi:
https://www.babycenter.com/0_measuring-large-or-small-for-gestational-age_1453305.bc
https://www.whattoexpect.com/pregnancy/measuring-size-of-fetus
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…