Categories: KehamilanPsikologi

Stres karena Corona? Ini Tips untuk Meredakannya

Penyebaran novel coronavirus mulai terdeteksi di Indonesia pada awal Maret lalu. Dan sejak saat itu, kehidupan berubah total. Kita tak bisa lagi keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak atau bertemu kerabat yang tidak tinggal serumah demi mencegah penyebaran yang lebih luas. 

Bagi ibu hamil, kunjungan pemeriksaan kehamilan bahkan dibatasi. Para ahli menyarankan ibu hamil untuk menunda kunjungan kehamilannya kecuali mendapati hal-hal gawat darurat, seperti perdarahan atau janin berhenti bergerak.

Hal ini tentu menambah beban baru bagi ibu hamil maupun ibu yang hendak bersalin. Di saat seharusnya ibu hamil rajin-rajin memantau perkembangan janin, ibu hamil justru disarankan untuk menunda pemeriksaan. Setali tiga uang dengan ibu yang hendak bersalin. Muncul kekhawatiran bagaimana jika sang bayi yang baru lahir terinfeksi virus corona atau Covid-19 karena harus tinggal di rumah sakit yang rentan dengan penyebaran virus.

Kami memahami kekhawatiran Bunda. Namun, ada kalanya kekhawatiran atau stres yang berlebih ini justru memperburuk kondisi fisik Bunda. Bukankan ibu hamil harusnya bahagia? Maka dari itu, yuk Bun belajar mengelola stres selama corona dengan cara-cara ini. Siapa tahu membantu.

Diet Berita

Di tengah pandemi, bukan hanya pola makan Bunda yang diatur, asupan berita harian juga perlu dibatasi. Ada batas yang tipis antara tetap terinformasi dan kewalahan karena berita. Terus-menerus membaca berita yang buruk tidak akan baik bagi kondisi psikologis Bunda, apalagi jika media-medianya lebih fokus mengangkat berita buruk daripada berita baik. Asupan berita yang Bunda terima tidak akan berimbang. Baiknya, selama istirahat di rumah, Bunda juga membatasi paparan berita dan sosial media, terutama yang ramai membicarakan perkembangan virus seperti twitter atau whatsapp, misalnya hanya 2 jam per hari.

Hubungi Keluarga dan Teman Terdekat

Tak peduli seberapa introvert Bunda, manusia tetaplah makhluk sosial. Terlalu lama berdiam di rumah akan dapat membuat stres, terutama dengan kegiatan yang monoton. Untuk meminimalisasi stres karena tidak bersosialisasi, rajin-rajinlah menghubungi keluarga atau sahabat terdekat. Sekali-kali cobalah berkontak melalui panggilan video alih-alih telepon biasa agar pengalaman ngobrol jadi lebih nyata.

Manfaatkan Teknologi untuk Berkonsultasi

Meski menunda kunjungan kehamilan, ada baiknya tetap menjaga kontak dengan nakes yang menangani Bunda. Tak harus tatap muka. Bunda bisa menghubunginya lewat chat atau telepon jika ada hal yang mengganggu pikiran. Namun, tetap perhatikan waktu, ya. Jangan sampai Bunda mengganggu di jam-jam sensitif, seperti tengah malam atau hari libur. Oh ya, pastikan Bunda tetap mengonsumsi vitamin atau suplemen lainnya yang disarankan nakes, ya.

Tetap Perlu Berolahraga

Untuk mengurangi stres, Bunda juga bisa melakukan olahraga. Pasalnya, olahraga dapat menurunkan produksi hormon kortisol yang menjadi penyebab stres. Bunda bisa melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki. Lakukan saja di dalam rumah, seperti di halaman atau dari dapur ke ruang tamu, supaya lebih aman. Melakukan yoga juga bisa jadi pilihan. Namun, untuk melakukan prenatal yoga, pastikan kandungan Bunda sudah menginjak usia 14 minggu, ya. Dan paling tidak, Bunda sudah pernah melakukan prenatal yoga sebelumnya.

Cari Tahu Prosedur Persalinan di Tengah Pandemi

Mengetahui prosedur persalinan fasilitas kesehatan pilihan bisa jadi membuat tenang. Pasalnya, beberapa faskes benar-benar siap menghadapi persalinan di tengah Covid-19 sehingga membuat pasien ibu merasa aman dan nyaman.

Namun, di tengah kondisi seperti ini, ingatlah untuk fleksibel dengan segala kemungkinan, ya. Misalnya, faskes pilihan Bunda membatasi jumlah orang di ruang persalinan atau bahkan tidak mengizinkan kehadiran orang lain sama sekali, jangan lantas kecewa. Percayalah ini demi kebaikan Bunda dan demi meminimalisasi penularan virus kepada Bunda maupun si kecil. Dan setelah persalinan usai, biasanya bayi akan langsung dirawat terpisah dari ibunya demi keamanan. Kalau prosedurnya seperti ini, Bunda perlu merelakan kemungkinan rawat gabung dengan si kecil.

Oh ya, di tengah pandemi seperti ini, ada beberapa rumah sakit yang mewajibkan tes swab Covid-19 kepada ibu sebelum melahirkan. Ini bertujuan untuk menentukan tindakan yang tepat selama dan sesudah proses persalinan. Tak ada salahnya memilih rumah sakit dengan prosedur seperti ini, Bun, demi keamanan Bunda, keluarga, serta si buah hati.

Itulah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi stres selama corona. Selamat mencoba. Semoga kehamilan dan persalinan Bunda diberi kelancaran ya.

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago