Ketika hamil, Bunda akan disarankan melakukan beberapa pemeriksaan oleh tenaga kesehatan. Salah duanya adalah pemeriksaan USG (ultrasonography) dan CTG (cardiotocography). Untuk pemeriksaan USG, Bunda mungkin sudah familier. Bahkan, kadang tanpa diperintahkan oleh dokter, Bunda sudah berinisiatif untuk meminta pemeriksaan USG.
Nah, yang mungkin belum banyak ibu hamil tahu adalah pemeriksaan CTG. Pemeriksaan satu ini tak kalah pentingnya loh, Bun, dengan pemeriksaan USG. Bila pemeriksaan USG dilakukan untuk mengecek kondisi perkembangan janin, pemeriksaan CTG dilakukan untuk mendeteksi kondisi vital janin, seperti detak jantung dan gerakannya. Pemeriksaan ini biasanya disarankan untuk Bunda yang telah memasuki usia 28 minggu kehamilan.
Lalu, apa lagi sih beda usg dengan ctg? Ini jawabannya, Bun.
Perbedaan paling mendasar antara USG dan CTG dapat dilihat pada bentuk alatnya, Bun. Alat USG terdiri dari mesin utama, transduser yang nantinya akan ditempelkan ke perut ibu, serta monitor yang akan menampilkan kondisi adik bayi dalam kandungan. Selain itu, alat USG juga memiliki printer untuk mencetak foto USG yang bisa Bunda simpan.
Sementara itu, komponen alat CTG kurang lebih sama, tetapi memiliki fungsi yang berbeda. Alat CTG memiliki dua transducer yang masing-masing berfungsi untuk mendeteksi detak jantung janin dan kontraksi rahim. Bunda juga akan diminta untuk menekan tombol setiap kali merasakan gerakan janin. Peralatan ini juga dilengkapi oleh monitor loh, Bun. Bedanya, monitor CTG tidak menampilkan gambar adik bayi dalam perut, tapi menampilkan sejumlah angka dan grafik. Hasil cetak dari alat CTG pun berupa grafik yang akan diinterpretasi oleh dokter kandungan.
Oh ya, saat ini juga telah ada CTG dalam bentuk mini loh, Bun, bernama TeleCTG. TeleCTG bisa dibawa ke mana-mana karena ukurannya yang mungil dan kini telah tersedia di tempat praktik bidan. Namun, tetap, hasil akhirnya akan diinterpretasi oleh dokter kandungan yang telah terhubung di Pusat Konsultasi secara online.
Seperti yang sempat disebutkan di awal, fungsi pemeriksaan USG dengan CTG ini berbeda sekali, Bun. Secara umum, fungsi USG adalah untuk melihat sejauh apa perkembangan janin. Apakah janin berkembang sesuai dengan usia kehamilan misalnya. Sementara itu, CTG berfungsi untuk melihat tanda-tanda vital janin, seperti gerakan dan detak jantung, sehingga kondisi janin dapat dievaluasi. Apakah berada dalam kondisi gawat darurat atau tidak. Lebih lanjut, inilah masing-masing fungsi USG dan CTG.
Fungsi USG:
Sementara itu, fungsi CTG:
Nah, Bunda, waktu pemeriksaan USG dan CTG juga berbeda, loh. Pemeriksaan USG bisa dilakukan sejak trimester pertama kehamilan saat Bunda pertama kali mengetahui kehamilan. Fungsinya adalah untuk memastikan kehamilan. Pemeriksaan USG bisa diulangi lagi di trimester-trimester berikutnya sesuai kebutuhan. Selama kehamilan, paling tidak Bunda akan melalui dua kali pemeriksaan USG.
Sementara itu, pemeriksaan CTG baru bisa dilakukan sejak minggu ke-28 kehamilan. Pasalnya, pemeriksaan CTG memakan waktu 30 menit dan dalam rentang waktu itu dibutuhkan posisi janin yang stabil. Jika tidak, hasil pemeriksaan akan tidak akurat. Di minggu ke-28-lah posisi janin mulai cenderung stabil dan jarang berubah-ubah. Pemeriksaan CTG biasanya diulangi selama proses persalinan untuk memastikan janin dalam kondisi baik. Dokter pun bisa mengevaluasi apakah janin membutuhkan tindakan gawat darurat atau tidak.
Bunda, itulah perbedaan antara CTG dan USG. Semoga dengan tahu bedanya, Bunda jadi semakin kritis mengenai pemeriksaan yang dibutuhkan selama kehamilan. Sehat selalu.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…