Praktik mandiri bidan (PMB) adalah salah satu opsi fasilitas kesehatan yang dapat dipilih oleh ibu hamil maupun bersalin. Bila Bunda memiliki kehamilan normal atau tanpa risiko, memeriksakan diri di bidan sudah bagus. Bunda mungkin hanya perlu sesekali mengunjungi dokter spesialis kandungan dan kebidanan untuk melakukan USG.
Namun, dalam perjalanan memilih bidan, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan. Bicara bagus atau tidak, seluruh bidan yang telah menuntaskan pendidikan kebidanan dan memperoleh STR maupun SIPB pastilah profesional. Pertimbangan beberapa kriteria ini hanya untuk memastikan bahwa bidan yang Bunda pilih sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan Bunda. Apa saja ya kira-kira yang perlu jadi perhatian?
Hal satu ini mungkin sangat jarang ditanyakan oleh pasien. Namun, tak ada salahnya jika Bunda berjaga-jaga. Pastikan praktik mandiri bidan yang menangani Bunda memiliki izin praktik, ya. Masih ingat kejadian bidan gadungan di Bogor yang membuat seorang ibu kehilangan bayinya? Jangan sampai ini terjadi pada Bunda. Biasanya, bidan akan memasang nomor izin praktiknya di papan nama PMB. Ada pula yang mempiguranya untuk diletakkan di ruangan. Jika kedua hal ini tidak ada atau bila Bunda ragu, jangan sungkan untuk bertanya ya.
Bagi beberapa keluarga, mencari bidan yang dekat dengan rumah sangatlah penting. Selain karena mudah dijangkau oleh si ibu hamil, faktor kunjungan keluarga kerap jadi pertimbangan. Yap, saat bersalin tentu ada keluarga yang akan mendampingi Bunda. Dan jika lokasi bidan dekat dengan rumah, tentu ini akan sangat memudahkan.
Namun, bila Bunda telanjur jatuh cinta dengan bidan yang lokasinya jauh dari rumah, tak mengapa. Berilah pengertian kepada keluarga mengapa Bunda memilih bidan ini. Pastikan pula akses menuju bidan pilihan Bunda mudah, ya. Misalnya, lokasinya dekat dengan rumah sakit dan jalan masuk menuju PMB cukup untuk mobil. Dua faktor ini penting untuk dipertimbangkan. Berjaga-jaga kalau Bunda sampai harus dirujuk ke rumah sakit.
Kita tentu tidak boleh melewatkan poin yang satu ini ya, Bun. Saat pertama kali berkunjung, tanyalah secara lengkap mengenai harga layanan yang tersedia di bidan tersebut. Mulai dari pemeriksaan kehamilan hingga persalinan. Ini semata-mata agar Bunda bisa menyesuaikan anggaran dengan tarif yang tersedia. Jangan sampai, menjelang persalinan, Bunda terkejut dengan biaya yang ditawarkan karena tidak menyiapkannya sedari awal.
Atau, bila Bunda sungkan untuk bertanya, Bunda dapat mengecek situs Ibu Sehati yang memuat harga layanan beberapa bidan di Jabodetabek.
Bila Bunda ingin memanfaatkan layanan BPJS, bisa kok. Kini sudah ada PMB yang bekerja sama dengan BPJS untuk menyediakan layanan pemeriksaan kehamilan serta persalinan gratis. Namun, untuk menikmati layanan ini, Bunda perlu mengurusnya dari awal, ya. Datanglah ke Faskes 1 Bunda sejak awal kehamilan. Jika Faskes 1 Bunda tidak memiliki layanan kebidanan, Bunda akan dirujuk ke Puskesmas atau PMB.
Selain harga, fasilitas juga perlu diteliti sedari awal, Bun. Tanyakanlah pada bidan mengenai ruang perawatan persalinan. Misalnya, ada kelas apa saja yang tersedia serta fasilitas apa saja yang ada di dalamnya. Bunda juga bisa melihat-lihat ruang perawatan. Biasanya diizinkan, kok.
Oh ya, beberapa PMB saat ini telah dilengkapi oleh layanan pemeriksaan TeleCTG. Pemeriksaan ini berfungsi untuk memeriksa kondisi kesejahteraan janin menjelang persalinan. Kalau sampai janin mengalami bahaya, pemeriksaan TeleCTG akan cepat mendeteksinya sehingga bidan lebih cepat membuat keputusan rujuk. Bayi yang mengalami bahaya pun akan lebih mungkin diselamatkan.
Tanyakan kepada bidan yang menangani Bunda ya apakah PMB-nya memiliki layanan TeleCTG atau tidak karena ini penting bagi keselamatan ibu dan bayi.
Sedari hamil, ada baiknya Bunda menyiapkan birth plan atau rencana persalinan. Di dalamnya Bunda bisa menulis siapa saja yang diperbolehkan untuk mendampingi Bunda di ruang bersalin.
Bunda juga bisa memilih cara melahirkan yang diinginkan. Saat ini, banyak ibu-ibu yang menginginkan persalinan dengan cara hypnobirthing. Jika Bunda adalah salah satu yang menginginkannya, pastikan bidan yang menangani Bunda menguasai hal ini, ya.
Pun, jika Bunda mendukung inisiasi menyusui dini, pastikan bidan yang menangani Bunda memiliki visi yang sama. Hal ini juga berlaku bagi Bunda yang ingin menunda pemotongan tali pusat atau delayed cord clamping. Sudah ada beberapa bidan yang turut menerapkannya, salah satunya adalah Klinik Bersalin Anny Rahardjo. Pokoknya, pastikan bidan yang Bunda pilih mendukung rencana persalinan Bunda.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih bidan. Semoga sukses memilih bidan yang cocok ya, Bun.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…