Gawat janin adalah kondisi yang terjadi saat asupan oksigen untuk janin dalam kandungan terhambat. Biasanya kondisi ini terjadi dalam proses persalinan dan di trimester ketiga kehamilan. Kurangnya asupan oksigen bisa menyebabkan turunnya denyut jantung janin (DJJ) yang bisa berakibat fatal bagi janin.
Gawat janin bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
Komplikasi pada ibu hamil yang bisa meningkatkan risiko terjadinya gawat janin adalah:
Gejala gawat janin atau fetal distress memang sulit dilihat secara kasat mata. Salah satu indikasi yang bisa dilihat untuk melihat adanya kondisi gawat janin adalah denyut jantung janin.
Janin yang sehat dan sejahtera di dalam rahim akan memiliki denyut jantung yang kuat, stabil, dan merespon kontraksi maupun gerakan dengan baik. Hal ini bisa diketahui lewat pemeriksaan menggunakan alat yang disebut cardiotocography. Alat ini memonitor denyut jantung janin, kontraksi rahim, dan gerakan janin, sekaligus melihat koneksi antara ketiga indikasi tersebut untuk melihat apakah janin dalam kondisi yang baik.
Jika cardiotocography hanya bisa dilakukan oleh dokter atau bidan di fasilitas kesehatan, maka Bunda dapat mengecek gerakan/tendangan janin secara mandiri. Dokter biasanya akan meminta Bunda untuk mengawasi dan menghitung ada atau tidaknya 10 gerakan dalam kurun waktu dua jam. Bila gerakan janin kurang dari 10 dalam waktu dua jam, Bunda bisa mengonsumsi air/makanan bergula untuk melihat ada tidaknya reaksi. Jika tidak, Bunda bisa segera berkonsultasi dengan dokter.
Selain itu, jika kehamilan Bunda sudah di trimester tiga, maka salah satu tanda gawat janin yang bisa dilihat adalah mekonium atau kotoran bayi di cairan ketuban.
Untuk membantu memperlancar aliran oksigen ke janin dokter akan menganjurkan Bunda untuk tidur dengan posisi miring ke kiri, terutama di semester kedua dan ketiga. Tidur telentang tidak dianjurkan karena dapat menekan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari bagian bawah tubuh kembali ke jantung.
Jika Bunda merasakan adanya perubahan pada pola gerakan janin atau gerakan janin tidak sebanyak biasanya, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter atau bidan. Salah satu saran yang akan diberikan dokter adalah konsumsi minuman bergula untuk mendorong gerakan bayi.
Jika Bunda memeriksakan diri ke dokter maka Bunda akan melalui pemeriksaan USG dan CTG untuk melihat apakah benar kandungan Bunda mengalami gawat janin. Tindakan yang akan dilakukan di dokter biasanya adalah infus cairan untuk membantu asupan oksigen dalam aliran darah Bunda. Hal ini dilakukan sampai denyut jantung janin Bunda kembali normal.
Jika beberapa teknik tersebut tidak berhasil, dokter bisa saja menganjurkan tindakan persalinan segera, biasanya dengan cara caesar.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…