Bunda mungkin pernah mendengar istilah perineum kala membaca-baca informasi seputar persalinan. Bila belum tahu, perineum adalah area di antara vagina dan anus yang terdiri dari kulit dan otot. Saat persalinan, perineum diharapkan meregang cukup lebar untuk mengeluarkan janin.
Namun, seringkali, khususnya pada ibu yang melahirkan pervaginam untuk pertama kali, perineum tidak cukup elastis untuk meregang hingga akhirnya sobek. Kadang, Bunda juga membutuhkan tindakan episiotomi atau penyobekan perineum secara sengaja yang dilakukan oleh bidan atau dokter. Ini hanya akan dilakukan jika bayi butuh dikeluarkan secara cepat, misalnya karena detak jantungnya sudah melemah, atau nakes membutuhkan bantuan alat forcep untuk mengeluarkan bayi.
Nah, untuk mengatasi sobekan ini, biasanya Bunda akan membutuhkan jahitan pada perineum. Jadi, jika orang-orang membicarakan jahitan setelah persalinan pervaginam, maka yang dimaksud adalah jahitan pada perineum ya, Bun.
Setelah bayi berhasil dilahirkan, biasanya nakes akan langsung memeriksa kondisi perineum Bunda. Jika dibutuhkan, bidan atau dokter akan langsung menjahit perineum tanpa perlu memindahkan Bunda ke ruang lain. Sebelum memulai penjahitan, Bunda akan diberikan bius lokal agar tidak merasakan sakit. Waktu penjahitan kurang lebih adalah 15 – 30 menit tergantung seberapa lebar sobekan pada perineum.
Bila sobekan perineum Bunda dinilai derajat berat, maka Bunda akan dipindahkan ke ruang operasi dan diberikan anestesi spinal atau epidural. Dengan demikian, Bunda akan mengalami mati rasa mulai dari area pinggang ke bawah, tapi tetap terjaga.
Oh ya, jika sobekan perineum sangat kecil, Bunda bisa memilih untuk tidak mendapatkan jahitan. Meski begitu, keputusan ini tetap harus dikonsultasikan dengan nakes ya. Pun, belum diketahui apakah perineum yang tidak dijahit setelah sobek dapat mengganggu kenyamanan seks ke depannya.
Jahitan pada perineum biasanya akan sembuh dengan mudah. Dalam kurun waktu dua minggu hingga satu bulan, benang jahitan biasanya telah lenyap dan menyatu dengan kulit. Namun, ini bisa berbeda-beda tergantung derajat sobekan ya, Bun.
Untuk cara mengetahui jahitan bersalin sudah kering atau belum, Bunda hanya bisa memastikannya dengan berkonsultasi pada dokter atau bidan. Ini bisa Bunda lakukan saat kunjungan nifas seminggu setelah melahirkan. Atau, bila Bunda ingin mengecek sendiri di rumah, gunakanlah cermin yang dihadapkan pada area vagina. Dengan demikian, Bunda dapat melihat apakah luka pada perineum semakin membaik penyembuhannya atau tidak.
Oh ya, Bunda juga bisa berkunjung lebih cepat ke dokter atau bidan di luar kunjungan nifas pertama jika mengalami gejala-gejala pada jahitan berikut ini:
Agar jahitan pada perineum cepat kering atau sembuh, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan loh di rumah. Inilah beberapa di antaranya.
Bunda, itulah beberapa hal tentang jahitan persalinan yang perlu diketahui. Ingat untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk memastikan kondisi jahitan. Semoga cepat pulih ya, Bun.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…