Categories: PascaPersalinan

Seks setelah Melahirkan, Ini Faktanya

Menyebut seks, bisa jadi perasaan Bunda bergejolak, apalagi seks setelah melahirkan. Meski masa nifas sudah dilalui, Bunda mungkin merasa belum siap. 

Namun pertama-tama, sebelum kembali melakukan hubungan seks, pemeriksaan setelah masa nifas diperlukan untuk menentukan apakah semua organ yang berhubungan dengan seks sudah siap. Misalnya, apakah jahitan sudah sembuh? Jika ya, maka Bunda sudah siap melakukan hubungan seks yang melibatkan penetrasi. Anda dan pasangan juga dapat segera berdiskusi mengenai metode KB yang akan digunakan. 

Baca juga: Setelah Melahirkan, Berapa Lama Masa Nifas Berlangsung?

Tapi benarkah Bunda sudah siap?

Seringkali indikasi fisik–luka yang sudah sembuh dan lewatnya masa nifas–tidak menentukan telah siap atau tidaknya Anda kembali beraksi di atas ranjang. Khususnya melakukan hubungan seks yang melibatkan penetrasi. 

Faktanya setelah melahirkan, melakukan dan membangkitkan kegiatan dan gairah  seksual, bisa menjadi sebuah perjuangan. Dalam sebuah studi yang dilakukan BMC Pregnancy and Childbirth yang melibatkan 832 ibu yang melahirkan anak pertama, 47 persen melaporkan turunnya minat terhadap aktivitas seksual. Sementara 43 persennya mengalami vagina yang kering, dan 38 persen di antaranya mengalami nyeri saat penetrasi hingga 6 bulan setelah melahirkan. 

Jadi, jika Anda merasa tidak memiliki gairah seksual yang sama seperti sebelum melahirkan, Bunda tidak sendirian. 

Baca juga: Mengapa Bunda Perlu Menunda Berhubungan Intim setelah Melahirkan

Tubuh Bunda telah melalui banyak hal

Terlepas dari teori, tubuh dan kondisi psikis setiap ibu berbeda. Ada yang melalui proses pemulihan dengan cepat dan mulus, namun ada juga yang melaluinya dengan penuh perjuangan. Ibu yang melahirkan secara caesar biasanya melalui masa pemulihan yang lebih lama dibanding yang melahirkan secara per vaginam. Begitu pula soal kondisi psikis. Permasalahan ini tak hanya dipengaruhi oleh kondisi dan dukungan lingkungan tetapi juga kondisi hormonal. 

Bagaimanapun, tubuh Bunda telah melalui banyak perubahan selama kehamilan dan pasca persalinan. Tubuh Bunda telah melalui serangkaian proses yang mengagumkan, demi menghidupi janin di dalam tubuh. Dan perubahan itu, tidaklah mudah dilalui. 

Ketika hal ini dikaitkan dengan hubungan dengan suami di atas ranjang, Bunda mungkin akan mengalami keraguan. “Semua tidak akan sama seperti saat sebelum hamil,” begitu mungkin pikir Bunda. Pada kenyataannya, kehidupan dan tubuh Bunda memang berbeda. Dan itu wajar. Mulai dari nol, dan hapus bayangan yang membuat hubungan seks menjadi canggung. 

Fungsi seksual dan hasrat seksual adalah dua hal yang berbeda

Meski kondisi fisik sudah memungkinkan Bunda untuk kembali aktif secara seksual, bisa jadi hasrat seksual belumlah kembali normal. Jangan panik dulu. Hal itu sangat normal. 

Kondisi emosi Bunda setelah melahirkan dipengaruhi oleh banyak hal, lelah fisik dan mental dalam proses melahirkan, hormon yang belum seimbang, luka tubuh yang belum sembuh benar, kurang tidur, belum lagi penyesuaian dengan kehadiran si kecil di dunia. Ditambah lagi, jika Bunda menyusui. Vagina yang kering juga bisa menjadi masalah. Begitu pun kenyataan bahwa payudara Bunda, yang tadinya merupakan sumber rangsangan, sekarang memiliki fungsi lain. Semua hal ini cenderung berdampak secara emosional. 

Mempersiapkan tubuh (dan hati) untuk seks pasca melahirkan

Jika Bunda merasa sulit untuk kembali berhubungan seks setelah melahirkan, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan. Pertama, lubrikan atau pelumas vagina, penting dipersiapkan. Produksi cairan vagina setelah melahirkan akan berkurang karena menurunnya kadar hormon estrogen dalam tubuh. 

Baca juga: Kapan Bunda Boleh Berolahraga setelah Melahirkan?

Selain itu, konsumsi cukup cairan akan menjaga tubuh terhidrasi dan membantu mengatasi vagina yang kering. Namun jika hubungan seksual masih terasa menyakitkan, jangan dipaksakan. Disini penting sekali untuk Bunda berkomunikasi dengan pasangan. Bunda tetap dapat mengusahakan hubungan yang intim dengan melakukan hal lain.

Tak ada salahnya terus berusaha, agar Bunda dapat menemukan taktik yang nyaman bagi tubuh Bunda. Jika misalnya penetrasi seks sulit dilakukan, cobalah bereksperimen dengan hal lain, yang dirasa dapat merangsang hasrat seksual Bunda dan membuat Anda nyaman. 

Ingatlah untuk tetap relaks dan menikmati prosesnya. Mungkin gairah seks Bunda tidak akan kembali secepat Anda (atau suami) mengharapkannya, akan tetapi usaha tidak akan menghianati hasil. Komunikasi harus tetap dilakukan untuk kenyamanan berdua.

Selamat mencoba. 

dr. Ferry Darmawan, SpOG

Dokter Ferry Darmawan, SpOG adalah dokter spesialis kandungan dan kebidanan yang telah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Ia menempuh pendidikan kedokteran dan spesialisasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saat ini, Dokter Ferry melakukan pelayanan di Jakarta, yakni RSPAD Gatot Soebroto, RS Satya Negara, dan Pusat Fertilitas Bocah Indonesia (RS Awal Bros Tangerang). Dokter Ferry juga aktif sebagai staf pengajar dan pelatih bedah mininal invasif ginekologi di RSPAD Gatot Soebroto. Berbagai pelatihan dan seminar internasional pernah diikutinya antara lain International Society for Gynecologic Endoscopy Intensive Week di Jakarta pada 2019, Transvaginal NOTES Endoscopic Training Course di Thailand pada 2017, serta Pelatihan Bedah Minimal Invasif di Jerman pada 2016. Dokter Ferry juga pernah menjadi pembicara dalam ESGE Annual Congress di Turki pada tahun 2017 dan beberapa pertemuan ilmiah lain di dalam dan luar negeri. Tak hanya itu, saat ini Dokter Ferry juga aktif dalam Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dan menjabat sebagai Sekretaris Kelompok Kerja Endoskopi.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

3 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago