Menjelang kelahiran si kecil, mungkin Bunda dan Ayah sudah sibuk mempersiapkan kamarnya. Namun, tahukah Bunda? American Academy of Pediatrics (AAP) pada tahun 2016 merekomendasikan bayi yang baru lahir untuk berbagi kamar dengan orang tuanya selama 6 bulan pertama hingga 1 tahun kehidupan. Pasalnya, dengan berbagi kamar, risiko kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS) dapat diturunkan hingga 50%. Angka yang cukup signifikan, bukan?
Bagi Bunda yang sudah telanjur mempersiapkan kamar untuk si kecil, jangan kecewa dulu. Kamar itu nantinya tetap dapat dipakai, kok. Untuk saat ini, lebih baik prioritaskan keselamatan dan keamanan si kecil dulu.
Memang, berbagi kamar dengan si kecil bukan tanpa tantangan. Bisa jadi Bunda merasa kewalahan karena seolah tak pernah beristirahat dan harus selalu memperhatikannya. Ruang privasi pun tak ayal akan terasa berkurang. Kami memahami kekhawatiran Bunda. Karena itulah, kami ingin berbagi tips untuk berbagi kamar dengan si kecil agar Bunda dan Ayah maupun bayi tetap merasa nyaman. Dilansir dari verywellfamily.com, ini dia tipsnya.
Meski rekomendasi AAP menyebutkan kurun waktu satu tahun untuk berbagi kamar, mereka menitikberatkan pada enam bulan pertama pada kehidupan bayi. Sebab, di rentang waktu inilah sindrom kematian bayi mendadak rentan terjadi. Jika situasi di rumah tak memungkinkan untuk berbagi kamar selama satu tahun penuh, enam bulan saja sudah cukup, kok. Tak perlu merasa bersalah, Bunda.
Poin utama berbagi kamar dengan bayi adalah agar bayi tetap dalam jangkauan mata Bunda. Dengan demikian, jika si bayi mengalami sesuatu yang darurat atau membahayakan, Bunda atau Ayah bisa dengan cepat menjangkaunya dan memberikan pertolongan. Bila lebar ranjang Bunda tak memungkinkan untuk menaruh si kecil di tengah-tengah, Bunda bisa menggunakan ranjang bayi khusus yang bisa disambungkan ke tempat tidur utama. Yang terpenting, jangan letakkan ranjang bayi di pojok ruangan atau jauh dari tempat tidur Bunda. Berbagi kamar akan percuma jika kondisinya seperti ini.
Saat berbagi kamar, ada potensi bayi akan lebih sering menangis dan terbangun karena suara-suara yang dihasilkan oleh Ayah maupun Bunda, entah itu suara percakapan, dering telepon, dengkuran, atau suara langkah kaki. Bunda ingin bayi bisa tidur dengan tenang? Pertimbangkanlah penggunaan white noise. Apa itu white noise? White noise adalah kebisingan yang merupakan gabungan seluruh suara dari seluruh frekuensi. Keberadaan white noise dapat meredam kebisingan yang lain yang mengganggu tidur bayi. Ingin cara mudah mendapatkan white noise? Nyalakan saja kipas angin. Tapi, jangan langsung diarahkan ke si kecil ya, Bun.
Menambah keranjang bayi tentu mengurangi ruang kosong di kamar. Jika Bunda memaksa seluruh barang bayi berada di dalam kamar, kamar akan terlihat padat dan sumpek dan bisa jadi justru membuat Bunda stres. Karena itu, pilahlah apa yang perlu dan tidak perlu untuk ditempatkan di kamar. Beberapa barang bayi bisa tetap diletakkan di kamar yang disediakan untuknya. Hanya tempatkan barang-barang bayi yang urgent di dalam kamar, seperti popok, tisu, dan beberapa helai baju. Selebihnya, letakkan di tempat lain.
Tantangan lain berbagi kamar dengan bayi adalah berbagi kamar pula dengan si kakak dalam waktu bersamaan. Di beberapa keluarga, kondisi ini mungkin terjadi. Entah karena si kakak belum ingin tidur sendiri atau memang tidak ada kamar ekstra. Ini bisa menjadi tantangan karena biasanya kakak ingin selalu bermain dengan adik bayinya. Efeknya, si kakak tak bisa tidur, begitu pun adiknya.
Untuk menyiasati hal ini, Bunda bisa membagi waktu tidur keduanya. Tidurkan dulu si kakak, baru kemudian si adik 30 menit kemudian. Tugas ini akan lebih mudah ketika Bunda menanganinya berdua dengan Ayah. Jadi, keduanya bisa ditidurkan dalam kurun waktu yang hampir bersamaan dengan masing-masing orang tua bertanggung jawab untuk menidurkan masing-masing anak.
Itulah tips berbagi kamar dengan bayi. Semoga membantu ya, Bun!
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…