Categories: KehamilanOlah Tubuh

Mudah dan Murah, Ini Manfaat Jalan Kaki untuk Ibu Hamil!

Hamil bukan alasan untuk menjadi mager alias males gerak, Bunda. Ibu hamil tetap dianjurkan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga supaya tubuh tetap sehat dan persalinan menjadi lancar. Aktivitas olahraganya tak perlu yang sulit-sulit kok, Bun. Berjalan kaki di pagi atau sore hari saja sudah sangat bermanfaat bagi bumil. 

Dengan berjalan kaki, jantung serta paru-paru Bunda akan bekerja dengan baik. Pun, berjalan kaki tidak akan menyusahkan lutut dan pergelangan kaki Bunda yang sudah memiliki beban ekstra dari keberadaan janin dalam perut. Adakah manfaat lainnya? Tentu ada, dong. 

Manfaat Jalan Kaki untuk Ibu Hamil

Selain biayanya yang nyaris gratis, berjalan kaki juga memiliki segudang manfaat lainnya bagi ibu hamil, khususnya perihal kesehatan. Inilah beberapa di antaranya:

  • Berjalan kaki adalah olahraga kardio yang bagus untuk bumil. Dengan berjalan kaki, aliran darah Bunda menjadi lebih lancar sehingga aliran darah bagi janin pun akan ikut lancar. Aliran darah tersebut yang akan menyuplai janin dengan oksigen dan nutrisi yang diperlukannya untuk berkembang.
  • Olahraga ini adalah olahraga yang relatif aman, termasuk bagi Bunda yang sebelumnya tidak terbiasa berolahraga. Berjalan kaki minim risiko cedera dan mudah dilakukan.
  • Tidur jadi lebih nyenyak. Berjalan kaki membantu Bunda membakar energi berlebih dalam tubuh sehingga kemudian tubuh lebih rileks.
  • Berjalan kaki bisa membantu Bunda melenyapkan sejumlah rasa sakit dan ketidaknyamanan selama hamil. Pasalnya, sejumlah ketidaknyamanan saat hamil seperti rasa sakit pada kaki kerap muncul karena Bunda kurang aktif bergerak. Dengan lebih aktif, rasa sakit ini bisa hilang perlahan-lahan.

Bagaimana Cara Memulainya?

Semudah apapun suatu olahraga, Bunda harus memulainya dengan perlahan-lahan, apalagi jika sebelumnya Bunda tidak terbiasa berolahraga. Forsir berlebih kala berolahraga hanya akan berbahaya bagi tubuh. 

Bagi Bunda yang sebelum hamil rajin berjalan kaki, teruskan kebiasaan lama Bunda. Namun, bagi yang belum pernah melakukannya secara rutin, mulailah dengan berjalan kaki selama 15 menit, 3 kali seminggu. Jika sudah cukup rutin, tingkatkan waktu berjalan kaki menjadi 30 menit per sesi dan lakukan sebanyak 4 kali atau lebih dalam seminggu. Pelankan kecepatan Bunda atau istirahat sebentar jika tubuh terasa lelah dan napas mulai terengah-engah.

Oh ya, bawa air minum saat berjalan kaki ya untuk menghindarkan tubuh dari dehidrasi. Pun, di masa pandemi seperti ini, gunakan masker ketika berolahraga di luar ruangan. Bunda bisa melepas masker jika jalanan cukup sepi. Ketika Bunda merasakan kesulitan bernapas atau tidak nyaman, solusinya bukan melepas masker ya, tapi dengan sesegera mungkin menurunkan kecepatan. Kalau bisa, istirahat sebentar sebelum memulai kembali. 

Saran Aktivitas Berjalan Kaki di Tiap Trimester

Beda trimester, beda pula kebutuhan olahraga Bunda. Inilah saran aktivitas berjalan kaki bagi Bunda di tiap trimester.

Trimester 1

Aktivitas berjalan kaki yang perlu dilakukan di trimester ini tak perlu terlalu berbeda dari kebiasaan berjalan kaki Bunda. Tak perlu ngoyo. Jalan kaki saja dengan santai. Gunakan sepatu dan pakaian yang membuat nyaman. Ketika mendaratkan telapak kaki, mulai dengan bagian tumit terlebih dulu baru ke arah jari kaki.

Trimester 2

Jika Bunda mempraktikkan jalan kaki dari trimester 1, pada trimester ini mungkin Bunda sudah mulai terbiasa. Bunda bisa menambah durasi berjalan kaki jika dibandingkan dengan trimester 1. Namun, di trimester ini, badan mungkin mulai terasa berat seiring pertumbuhan janin. Ketika berjalan, pastikan punggung Bunda lurus dan tegak agar tak memicu back pain. Ayunkan tangan jika perlu untuk menyeimbangkan tubuh. Usahakan pandangan mata lurus ke depan.

Trimester 3

Di trimester ini, berjalan kakilah sesuai kemampuan Bunda. Hindari jalan yang rusak atau berlubang supaya keseimbangan Bunda saat berjalan kaki tidak terganggu. Karena seiring pertumbuhan janin dan perut yang membesar, keseimbangan tubuh pasti akan lebih sulit dijaga. Jika Bunda merasakan sakit di bagian punggung atau panggul ketika berjalan, segera hubungi dokter.

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

3 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago