Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2734

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2738

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/output.class.php on line 3679
Bolehkah Ibu Hamil Minum Energy Drink? - Sehati Kehamilanku
Categories: KehamilanNutrisi

Bolehkah Ibu Hamil Minum Energy Drink?

Seperti namanya, minuman berenergi atau energy drink, dipasarkan dengan klaim dapat meningkatkan energi. Ada banyak manfaat yang kerap digembar-gemborkan produsen energy drink, dari meningkatkan performa olahraga, menajamkan fokus, dan meningkatkan kewaspadaan. Tapi apakah minuman energi aman dikonsumsi oleh ibu hamil? Jawaban tegasnya adalah TIDAK. Bahkan beberapa merek energy drink sudah menuliskan peringatan ini pada kemasannya. 

Sebenarnya apa yang membuat minuman ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil? Jawabannya terletak pada kandungan di dalam ramuan minuman ini. Apa saja kandungannya? Pada dasarnya kandungan setiap minuman berenergi adalah bervariasi, tergantung produsen yang meramunya. Akan tetapi, beberapa bahan yang menjadi campuran utama bisa diketahui dari daftar berikut ini. 

Kafein

Bahan ini merupakan salah satu bahan utama dalam minuman berenergi dan diketahui dapat membuat sistem saraf menjadi lebih aktif. Kelebihan dosis kafein bisa menyebabkan cedera saraf, psikosis, dan aritmia. Konsumsi kafein yang berlebih dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung. Aktivitas sistem saraf yang meningkat jika berlebihan juga dapat menyebabkan kegugupan, kesulitan tidur dan mudah terganggu. 

Ibu hamil disarankan untuk membatasi asupan kafein maksimal sampai 200mg per hari. Jumlah ini sama dengan secangkir kopi

Pemanis buatan 

Beberapa minuman energi menggunakan pemanis buatan yang mengandung 0 kalori. Pemanis ini menambahkan rasa manis pada minuman tanpa tambahan kalori dan gula. Akan tetapi dalam hal citarasa, pemanis buatan ini memiliki rasa yang lebih manis dari gula alami. Beberapa jenis pemanis buatan ini dikenal dengan nama: acesulfame-K, aspartame, neotame, sakarin, sukralosa dan stevia. Sayangnya, riset mengenai pemanis buatan pada ibu hamil masih sangat terbatas. Sebab itu sebaiknya konsumsi pemanis buatan dibatasi seminimal mungkin. 

Gula 

Jika tidak menggunakan pemanis buatan, maka minuman energi tersebut biasanya mengandung gula. Asupan gula yang terlalu banyak bisa menyebabkan meningkatnya asupan kalori, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Bagi ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional, konsumsi gula bisa menjadi masalah. Sebab, pengidap diabetes gestasional perlu membatasi asupan gula sederhana dan karbohidrat. 

Taurine

Beberapa minuman berenergi juga mengandung taurine, sejenis sulfur yang mengandung asam amino. Senyawa ini banyak ditemukan di makanan binatang dan bisa berfungsi sebagai pendukung perkembangan saraf yang juga mengatur jumlah air dan mineral dalam darah. Sayangnya masih sedikit informasi mengenai taurine dan dampaknya pada janin, terutama jika dicampur dengan bahan-bahan lain yang ada dalam minuman berenergi. Oleh sebab itu, bahan ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil. 

Ginseng

Ginseng adalah tanaman herbal asal Asia yang sudah digunakan secara turun-temurun, selama lebih dari 2000 tahun. Menurut National Institute of Health, keamanan penggunaan ginseng dalam jangka panjang masih dipertanyakan. Bahkan beberapa ahli melarang keras penggunaan ginseng bagi bayi, anak-anak, serta ibu hamil dan menyusui. Begitu pula American Academy of Nutrition and Dietetics melarang konsumsi ginseng bagi ibu hamil. 

Konsumsi ginseng diketahui dapat menyebabkan dampak samping berikut ini: sakit kepala, masalah pola tidur seperti insomnia dan gangguan pencernaan. Selain itu ginseng juga dapat berdampak pada gula darah dan tekanan darah. Sehingga ibu hamil yang mengidap tekanan darah tinggi dan diabetes sebaiknya menghindari ginseng sama sekali. 

Ginkgo Biloba

Berasal dari daun tanaman ginkgo dan telah digunakan selama berabad-abad oleh Bangsa China. Dipercaya, ginkgo biloba dapat memperbaiki ingatan. Akan tetapi, belum ada penelitian yang melihat dampak konsumsi ginkgo pada ibu hamil. Apalagi ginkgo juga diketahui dapat menyebabkan masalah pencernaan, sakit kepala, pusing, jantung berdebar, sembelit dan reaksi alergi kulit. 

L. Carnitine 

Bahan ini diperoleh dari lysine dan methionine dan kerap ditambahkan ke dalam minuman berenergi untuk meningkatkan performa atletik. Secara teori, bahan ini diketahui dapat membantu cadangan glikogen otot. Akan tetapi, menurut Linus Pauling Institute, kebanyakan penelitian yang dilakukan tidak menunjukkan adanya efek pada performa fisik. Bahan ini ditemukan secara alamiah dalam produk binatang dan tidak menyebabkan dampak jika konsumsinya kurang dari 5 gram per hari. 

Yohimbe

Bahan ini biasa digunakan dalam produk penurun berat badan dan kerap dihubungkan dengan insomnia, ketidakteraturan mood, kegugupan, dan kecemasan. Akan tetapi, belum ada penelitian yang mengaitkan kaitan konsumsi yohimbe pada ibu hamil. Oleh sebab itu, bahan ini sebaiknya dihindari. 

Vitamin B

Vitamin B berhubungan dengan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein serta dipercaya dapat membantu meningkatkan energi dengan mengubah energi dari makronutrien menjadi adenosine triphosphate (ATP), sejenis energi yang digunakan oleh tubuh. Masalah konsumsi vitamin B dalam minuman berenergi adalah jumlahnya yang kerap melebihi batas rekomendasi asupan per hari. 

Vitamin B merupakan vitamin yang larut dalam air. Artinya, jika dikonsumsi secara berlebihan tidak akan menjadi masalah karena kelebihannya akan terbuang melalui urin. Akan tetapi dampak asupan vitamin B yang berlebih tetap perlu diwaspadai. Misalnya saja meningkatnya denyut jantung juga sensasi panas dan gatal di wajah, tangan, serta dada. 

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

3 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago