Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2734

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2738

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/output.class.php on line 3679
Begini Kondisi Rahim setelah Mengalami Keguguran Tanpa Kuretase
Categories: KehamilanKesehatan

Begini Kondisi Rahim setelah Mengalami Keguguran Tanpa Kuretase

Keguguran adalah kejadian kehilangan janin pada usia kehamilan di bawah 20 minggu. Biasanya keguguran dialami oleh ibu hamil pada tiga bulan pertama kehamilan. Penyebabnya bisa bermacam-macam dan kadang tidak selalu berada di bawah kendali kita.

Banyak ibu yang tidak menyadari bahwa ia tengah mengalami keguguran. Beberapa hanya mengira keguguran yang ia alami sebagai perdarahan biasa. Memang, tanda awal keguguran dan tanda awal kehamilan tidak jauh berbeda. Keduanya dimulai dengan munculnya flek darah. Namun, pada keguguran, flek darah akan berubah menjadi perdarahan berat dan kadang dibarengi dengan gumpalan darah besar. Jika pembalut yang Bunda kenakan penuh dibanjiri darah dalam kurun waktu kurang dari satu jam, segera ke rumah sakit, ya.

Apakah Semua Keguguran Membutuhkan Tindakan Kuretase?

Tidak semua kejadian keguguran membutuhkan tindakan kuretase. Normalnya, setelah mengalami keguguran, tubuh akan mengeluarkan jaringan janin yang tertinggal dalam rahim dengan sendirinya. Namun, kemungkinan jaringan janin keluar dengan sendirinya lebih besar pada ibu yang mengalami keguguran sebelum mencapai usia kehamilan 10 minggu. 

Setelah 10 minggu, potensi keguguran yang tidak komplet atau “incomplete miscarriage” akan lebih besar. Incomplete miscarriage adalah kondisi ketika tubuh tidak mampu mengeluarkan jaringan sehingga tindakan kuret pun dibutuhkan. Tanda adanya jaringan yang masih tertinggal dalam tubuh sebagai berikut:

  • Sakit punggung
  • Kram perut
  • Perdarahan vagina
  • Hilangnya tanda kehamilan, seperti morning sickness

Setelah mengalami keguguran, Bunda akan diberikan pilihan untuk mengosongkan rahim dari jaringan janin. Pilihan pertama adalah expectant management di mana Bunda diminta menunggu agar jaringan keluar dengan sendirinya. Lamanya bisa memakan waktu 3-4 minggu. 

Bila dalam rentang waktu itu jaringan tidak keluar, tindakan lanjutan dibutuhkan. Entah itu dengan pemberian obat atau kuretase. Dua opsi ini biasanya diserahkan kepada Bunda, kecuali Bunda memiliki komplikasi atau mengalami kondisi darurat maka kuret akan lebih direkomendasikan.

Ini yang Akan Bunda Alami Jika Tidak Melakukan Kuretase

Jika seluruh jaringan janin telah keluar dengan sendirinya, tentu tidak ada masalah bagi Bunda. Tubuh termasuk rahim akan segera pulih dalam beberapa minggu. Namun, bagi Bunda yang mengalami incomplete miscarriage dan tidak melakukan kuretase, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 

Bila tidak melakukan kuret, Bunda akan diberi pengobatan prostaglandin. Opsi ini bisa dipilih jika Bunda tidak memiliki komplikasi ya. Dengan pengobatan prostaglandin, proses pengeluaran sisa jaringan akan terjadi seperti keguguran alami. Namun, karena diberi obat, pengeluaran jaringan akan terjadi lebih cepat. Efeknya, Bunda akan mengalami kram perut yang lebih hebat serta perdarahan.

Opsi pengobatan ini umumnya aman bagi mayoritas perempuan. Namun, karena ada risiko perdarahan dan kram berat, Bunda harus senantiasa dalam pengawasan dokter. Selalu berkonsultasilah dengan dokter yang menangani Bunda mengenai efek pengobatan yang dialami. Jangan bepergian ke manapun hingga pengobatan benar-benar selesai karena Bunda mungkin akan merasakan sakit yang luar biasa. Berbaringlah saat kram atau rasa sakit datang. Pengosongan rahim menggunakan obat memakan waktu 24-48 jam.

Kapan Bisa Kembali Beraktivitas Normal?

Setelah jaringan janin dikeluarkan dari tubuh, dokter mungkin akan melakukan USG abdominal untuk memastikan rahim telah benar-benar kosong. Jika rahim telah benar-benar kosong, Bunda mungkin masih akan diminta menunggu hingga 2 minggu untuk dapat melakukan hubungan seks secara aman atau menggunakan tampon. Selama kurun waktu ini, Bunda tidak diperkenankan memasukkan apapun ke dalam vagina untuk menghindari infeksi.

Itulah kira-kira yang akan Bunda alami jika memilih untuk tidak melakukan kuret setelah keguguran. Apapun pilihan Bunda, pastikan ada orang terdekat untuk mendampingi karena keguguran bukanlah peristiwa ringan untuk dihadapi sendiri. Semoga lekas pulih, Bun!

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago