Categories: KehamilanKesehatan

Adakah Gerakan Fisik Tertentu yang Bisa Menyebabkan Keguguran?

Bagi Bunda yang tengah hamil muda, pasti sering mendengar nasihat dari orang-orang terdekat untuk mengurangi aktivitas. Beberapa yang paling sering adalah saran untuk tidak naik-turun tangga, jongkok, atau mengangkat benda-benda berat karena dikhawatirkan dapat menyebabkan keguguran. Hmm, benarkah demikian?

Penyebab Keguguran

Keguguran jarang sekali disebabkan oleh aktivitas yang dilakukan oleh ibu. Lazimnya, keguguran terjadi karena sedari awal kehamilan telah berisiko. Diabetes, penyakit tiroid, lupus, serta penyakit autoimun adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko keguguran. Cedera berat yang disebabkan oleh kecelakaan mobil atau motor juga bisa jadi penyebabnya. Pun, dikutip dari WebMD, 60% keguguran terjadi karena kejanggalan dalam DNA janin, entah karena kelebihan atau kekurangan kromosom.

Bagaimana dengan Berolahraga?

Jika sebelum hamil Bunda sudah aktif berolahraga, perlukah berhenti untuk sementara waktu? Tidak ya, Bun. Para ahli justru menyarankan Bunda untuk berolahraga saat hamil agar tubuh tetap bugar. Mungkin, intensitasnya saja yang perlu diperhatikan. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan yang menangani Bunda ya mengenai intensitas dan frekuensi berolahraga selama kehamilan.

Yang perlu Bunda tahu, olahraga tidak lantas menyebabkan keguguran. Olahraga mungkin menyebabkan kontraksi rahim, tapi tidak sampai menyebabkan keguguran atau komplikasi kehamilan. Dilansir dari Verywell Family, sebuah studi metaanalisis yang meninjau 100 studi terkait hubungan aktivitas fisik dengan kehamilan menemukan kurang dari 1% saja efek samping olahraga terhadap kehamilan. 

Studi terbaru juga menunjukkan bahwa olahraga yang dilakukan selama kehamilan tidak meningkatkan risiko keguguran. Malahan, olahraga yang dilakukan secara tepat dapat bermanfaat bagi kehamilan.

Namun, bagi Bunda yang sebelumnya pernah mengalami keguguran atau kesulitan mengalami kehamilan, kehati-hatian tetap diperlukan, ya. Menurut studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Massachusetts Amherst, olahraga dengan intensitas tinggi pada ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran berhubungan dengan risiko keguguran pada usia kehamilan muda. Namun, hubungan antara olahraga intensitas tinggi dan risiko keguguran tidak ditemukan pada ibu yang belum pernah mengalami keguguran sebelumnya.

Lalu, Bagaimana dengan Jongkok?

Selain berolahraga, jongkok dan aktivitas mengangkat benda berat adalah dua gerakan yang kerap dikhawatirkan menyebabkan keguguran. Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Washington menunjukkan bahwa jongkok dapat meningkatkan risiko keguguran.

Namun, yang perlu dicatat, gerakan jongkok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gerakan jongkok yang dilakukan berulang-ulang kali dalam sehari. Pasalnya, penelitian ini dilakukan pada pekerja industri tekstil yang tengah hamil, yang memang diharuskan berjongkok berkali-kali dalam rangka memenuhi pekerjaan.

Nah, untuk gerakan mengangkat benda berat pun demikian. Mengangkat benda berat tidak lantas menyebabkan keguguran. Peningkatan risiko keguguran sebanyak 3 kali lipat baru akan terjadi jika Bunda mengangkat beban lebih dari 10 kg setidaknya sebanyak 50 kali dalam seminggu. Jadi, jika frekuensinya rendah dan benda yang diangkat tidak terlalu berat, masih aman ya, Bun. Namun, Bunda tetap perlu berhati-hati. 

Bunda, itulah ulasan mengenai gerakan yang dapat menyebabkan keguguran. Pada dasarnya, jarang sekali keguguran disebabkan oleh aktivitas yang bumil lakukan. Keguguran lebih banyak terjadi karena kelainan pada kromosom janin dan faktor risiko lainnya. 

Referensi

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2863132/

https://www.sciencedaily.com/releases/2020/05/200526161115.htm

https://www.verywellfamily.com/does-exercise-cause-miscarriages-and-pregnancy-loss-2371373

https://www.webmd.com/baby/features/4-myths-about-miscarriages#2

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago