Salah satu budaya yang masih dilakukan di Indonesia hingga saat ini adalah menjenguk ibu yang baru saja melahirkan. Biasanya, sanak saudara, tetangga, rekan kerja, atau kenalan, akan berkunjung untuk melihat keadaan ibu dan bayi sambil membawakan kado.
Meskipun didasari motivasi yang baik, kunjungan ini bisa jadi justru berdampak negatif. Terutama apabila pengunjung tidak memperhatikan etika yang seharusnya dipatuhi. Bahkan sangat mungkin, banyak yang tidak mengetahui keberadaan etika itu sendiri.
Nah, untuk menghindari hal-hal yang membuat ibu jadi tidak nyaman, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang etika menjenguk ibu yang baru melahirkan.
Setelah bersalin, wajar jika kondisi ibu masih sangat lemah. Oleh karena itu, ibu membutuhkan waktu yang cukup untuk memulihkan diri. Pada masa tersebut, ibu rentan tertular penyakit seperti batuk atau pilek. Penyakit tersebut bahkan bisa menular pada bayi karena imunitasnya yang masih lemah. Untuk menghindari hal ini, aturlah jadwal berkunjung pada saat kondisi tubuh sedang sehat.
Etika menjenguk ibu yang kadang kala diabaikan adalah memberi tahu kapan akan berkunjung. Padahal, sebagai ibu baru, perlu waktu menyesuaikan diri dengan kesibukan barunya; dari menyusui, mengganti pakaian, memandikan, dan tentu saja beristirahat. Dengan memberi kabar dan membuat janji, ibu bisa mengatur diri sehingga lebih siap ketika dikunjungi.
Tujuan menjenguk adalah untuk bertemu langsung dengan ibu dan bayinya serta melihat kondisi mereka. Selain itu, mengucapkan selamat atas proses persalinan yang telah berlangsung dengan lancar juga perlu dilakukan. Nah, setelah tujuan tercapai, waktunya untuk pamit. Jangan sampai waktu berkunjung berubah menjadi ajang bercerita panjang lebar atau malah temu kangen dengan sesama pengunjung.
Anda mungkin ingin menyebarkan berita baik ini ke teman-teman yang tidak sempat menjenguk. Maksud Anda baik, tapi sebaiknya pastikan bahwa ibu tidak berkeberatan jika Anda mengunggah foto anaknya ke media sosial. Pasalnya tidak semua orangtua berkenan jika foto wajah dan nama anaknya tersebar luar via media sosial dengan alasan privasi dan keamanan.
Oleh keluarganya atau orang-orang yang berkunjung sebelumnya, ibu pasti telah menerima banyak nasihat tentang cara memulihkan diri atau merawat anak. Karena itu, sebaiknya hindari topik sejenis untuk menghindari kebosanan. Ajaklah ibu mengobrol tentang hal-hal yang ringan atau dengarkan dengan empati jika ia ingin menceritakan pengalamannya.
Pertanyaan-pertanyaan atau ucapan menyudutkan juga tidak perlu diungkapkan, misalnya mengapa memilih untuk melahirkan dengan operasi caesar, mengapa bayi tidak dibedong, mengapa memilih rumah bersalin tertentu, dan sebagainya, Bagaimanapun, ibu pasti memiliki pertimbangan tersendiri yang sebaiknya dihormati.
Nah, inilah beberapa etika menjenguk ibu yang baru saja melahirkan. Berbagai informasi lainnya seputar kelahiran juga dapat Bunda temukan via Facebook serta Instagram Ibu Sehati untuk melihat berbagai panduan lainnya.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…