Lahirnya si kecil tentu merupakan anugerah yang sangat berharga bagi Bunda. Namun, Bunda juga harus ingat bahwa merawat bayi baru lahir bukanlah perkara mudah. Ada banyak hal yang mungkin akan membuat Bunda khawatir di awal-awal kelahiran si kecil, terlebih jika Bunda baru pertama kali memiliki buah hati. Untuk itu, ada baiknya Bunda mengetahui 10 hal tentang bayi yang baru lahir berikut ini.
Bunda mungkin akan mendapati si kecil memiliki wajah yang tampak lucu dengan kondisi kepala “peyang” dan mata yang sering terpejam. Bentuk kepala bayi belum bulat sempurna karena melewati jalan lahir dan tengkorak kepala masih lembut. Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena semua itu merupakan hal yang normal. Ubah posisi kepala bayi saat tidur untuk membantu membentuk kepala bayi. Seiring dengan perkembangannya, bentuk kepala bayi dapat kembali normal.
Bayi dilindungi oleh cairan ketuban selama sembilan bulan di dalam rahim Bunda. Beberapa hari setelah dilahirkan kulit si kecil mungkin terasa kering dan sedikit mengelupas sebagai proses adaptasi. Selain itu, kulit kering pada bayi juga dapat disebabkan kelenjar keringat bayi belum berkembang sempurna. Untuk mengatasinya, Bunda dapat memberikan lotion pelembab bayi agar kelembapan kulitnya terjaga. Perhatikan suhu ruangan bayi dan suhu air mandi bayi, agar tidak terlalu panas ataupun dingin. Sebaiknya menggunakan suhu air mandi yang hangat (jangan terlalu panas), waktu mandi jangan terlalu lama (10 menit), dan rutin menggunakan lotion pelembab dua kali sehari pada kulit bayi setelah mandi.
Menangis merupakan cara bayi untuk berkomunikasi. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir berlebihan ya, jika si kecil sering menangis. Mungkin ia merasa lapar, mengantuk, atau popoknya perlu diganti. Apabila hal-hal di atas telah diatasi namun bayi tetap menangis kencang, pertimbangkan untuk membawa bayi ke dokter karena 5% bayi mungkin mengalami kolik atau hal lain yang perlu penanganan medis.
Kesehatan bayi baru lahir biasanya masih sangat rentan. Untuk itu, Bunda sebaiknya menjauhkan si kecil dari orang sakit serta paparan sinar matahari yang berlebihan. Apabila ada anggota keluarga atau teman yang berkunjung, sebaiknya minta mereka untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh si kecil. Berdasarkan data penelitian, dengan menjaga kebersihan dan rajin mencuci tangan, dapat mengurangi 44% kejadian infeksi pada bayi baru lahir.
Bayi baru lahir biasanya juga sering mengalami cegukan dan bersin. Cegukan terjadi karena komunikasi antara otak dan diafragma bayi yang belum sempurna. Salah satu cara untuk mengatasinya dapat dengan memposisikan bayi agak tegak setelah minum agar dapat mengurangi tekanan perut ke diafragma. Sementara, bersin merupakan cara hidung bayi beradaptasi setelah keluar dari rahim yang penuh cairan. Bersin adalah mekanisme untuk mengeluarkan debu atau kotoran dari saluran pernapasan. Namun, bila bersin sering terjadi ada kemungkinan bayi memiliki risiko alergi.
Saat baru lahir, ubun-ubun bayi biasanya akan terasa lunak dan berdenyut. Namun, bunda tidak perlu takut untuk memegangnya karena ini merupakan hal yang normal terjadi pada bayi baru lahir. Ubun-ubun bayi terdapat dua bagian yaitu anterior dan posterior. Fungsi ubun-ubun yang masih terbuka ini adalah untuk menyesuaikan jalan lahir dan menyediakan ruang bagi berkembengnya otak sang bayi. Nantinya, ubun-ubun tersebut akan mengeras dengan sendirinya seiring bertambahnya usia si kecil.
Bayi yang baru lahir akan banyak menghabiskan waktunya untuk tidur. Idealnya, bayi akan tidur selama 14 sampai 16 jam sehari hingga usianya mencapai 3 bulan. Walaupun bayi baru lahir tertidur lama, Bunda harus ingat untuk menyusuinya tiap 3 jam agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Apabila Bunda menidurkan bayi, waspada terhadap barang-barang yang dapat membahayakan bayi baru lahir misalnya selimut, bantal, boneka, karena dapat menekan bayi saat tidur tanpa disengaja.
Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif biasanya akan cenderung buang air besar setiap selesai menyusui. Hal ini terjadi karena kandungan zat-zat yang ada di dalam ASI cepat dicerna oleh tubuh bayi. Bunda pun tidak perlu khawatir apabila tekstur fesesnya lunak karena si kecil belum menerima makanan padat. Warna dari tinja bayi perlu Bunda perhatikan, terutama bila terdapat warna merah darah, hitam, ataupun dempul/pucat, segera bawa bayi berobat ke dokter.
Hormon ibu yang masih ada di tubuh bayi biasanya juga akan membuat bayi mengalami ruam atau jerawat pada wajahnya. Biasanya, kondisi ini terjadi pada usia 2 minggu sampai 2 bulan setelah bayi dilahirkan. Bila ruam terdapat di bagian tubuh tertentu, gatal, ada kemungkinan bayi terdapat alergi. Selain itu Bunda perlu perhatikan apakah bayi tampak sakit, terdapat demam, malas menyusu, bila ada gejala penyerta tersebut segera bawa bayi berobat.
Bunda mungkin akan sering merasa lelah dan frustrasi saat menghadapi bayi yang baru lahir. Namun, perlu Bunda ketahui bahwa masa-masa ini akan berlalu dengan cepat. Karenanya, lakukanlah yang terbaik selama masa-masa awal kelahiran si kecil.
Demikianlah 10 hal yang perlu Bunda ketahui tentang bayi baru lahir. Bunda juga perlu membawa bayi rutin kontrol ke dokter agar diperiksa dan dilengkapi imunisasinya. Apabila Bunda ingin mendapatkan info-info menarik lainnya seputar kehamilan atau parenting, download saja aplikasi mobile Ibu Sehati. Atau follow akun Ibu Sehati di Facebook dan Instagram. Semoga bermanfaat!
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…