Solusio plasenta yaitu lepasnya plasenta dari dinding rahim, apakah kondisi ini berbahaya? Kenali tanda dan gejalanya agar tidak terlambat.
Nyeri perut yang terus menerus baik disertai perdarahan dari vagina atau tidak bisa jadi merupakan tanda bahaya. Solusio plasenta atau lepasnya plasenta adalah salah satu kondisi yang dapat mengancam nyawa ibu dan janin. Peristiwa ini cukup langka dan hanya terjadi pada sekitar 1 persen populasi wanita hamil. Akan tetapi, jika terlambat dikenali dapat mengakibatkan kematian janin dalam kandungan dan bahkan dapat mengancam nyawa sang ibu.
Solusio plasenta adalah istilah untuk peristiwa terlepasnya plasenta dari dinding rahim pada saat kehamilan, biasanya pada trimester ketiga. Hal ini menyebabkan terputusnya pasokan nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin, sehingga berpotensi memengaruhi kondisi bayi dalam kandungan. Tidak hanya itu, lepasnya plasenta dari dinding tempatnya menempel ini juga mengakibatkan penumpukan darah di balik plasenta. Pada kondisi yang berat, selain dapat mengganggu kesejahteraan janin juga dapat mengakibatkan gangguan hemodinamik pada ibu yang dapat berujung pada kematian ibu dan janin.
Berbeda dengan perdarahan yang terjadi akibat plasenta previa. Pada solusio plasenta terkadang darah yang keluar dari vagina berwarna kehitaman dan tidak terlalu banyak jumlahnya jika sementara Ibu sudah mengeluh lemas dan tampak anemis, bahkan hingga syok. Selain perdarahan, dapat pula ditemukan kontraksi yang berlebihan atau nyeri perut yang terus menerus, gerakan janin berkurang atau denyut jantung bayi yang abnormal. Akan tetapi jika cepat dikenali, mungkin nyawa janin dan ibu masih bisa diselamatkan. Kenali faktor risiko dan tandanya agar tidak terlambat!
Ada beberapa faktor risiko yang mungkin dapat meningkatkan risiko terjadinya solusio plasenta, antara lain:
Hati-hati, Ibu hamil yang pernah mengalami solusio plasenta pada kehamilan sebelumnya juga memiliki kemungkinan mengalami hal serupa.
Solusio plasenta biasanya memberikan gambaran hematom dibalik plasenta yang dapat dibuktikan dengan memeriksa kondisi plasenta setelah kelahiran. Solusio plasenta ini juga dapat diikuti dengan anemia atau gangguan pembekuan darah ibu.
Bagaimana jika Bunda didiagnosa mengalami kondisi ini? Jika tarafnya masih ringan (plasenta tidak terpisah total), tidak mengakibatkan perubahan hemodinamik ibu dan kesejahteraan janin, Bunda biasanya akan disarankan untuk beristirahat, diberikan obat untuk menghilangkan kontraksi, observasi ketat dan banyak makan makanan bergizi. Persalinan normal juga masih bisa dilakukan. Akan tetapi, jika kondisinya parah atau plasenta terpisah seluruhnya, Bunda mungkin harus menjalani transfusi darah dan bahkan prosedur bedah Caesar.
Ingin mengetahui lebih lanjut tentang solusio plasenta? Dapatkan informasi lewat aplikasi Sehati, sebuah produk dari portal informasi tentang kehamilan, persalinan, dan pengasuhan yang dikelola oleh para pakar. Bunda bisa mendapatkannya lewat Google Play Store atau Apple Store. Ikuti juga halaman Facebook dan Instagram Sehati untuk informasi yang lebih beragam.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…