Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2734

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2738

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/output.class.php on line 3679
Begini 8 Cara Alami Memperbanyak ASI - Sehati Kehamilanku
Categories: MenyusuiTips

Begini 8 Cara Alami Memperbanyak ASI

Si kecil butuh ASI eksklusif melimpah selama 6 bulan pertama? Yuk, penuhi kebutuhannya dengan cara alami memperbanyak ASI berikut ini.

ASI memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bahkan, ASI mampu meningkatkan imun bayi serta mencegah infeksi. Itu sebabnya, pemberian ASI harus dilakukan secara maksimal.

Untuk memaksimalkan pemberian ASI pada bayi, tentu butuh suplai berlimpah. Sebagai solusi, Bunda bisa menerapkan cara alami memperbanyak ASI berikut ini.

Mengompres Payudara

ASI lebih mudah keluar jika kelenjar dan pembuluh darah payudara melebar. Untuk menstimulus pelebarannya, coba kompres dengan air hangat. Gunakan media kapas yang dicelupkan ke air hangat, lalu letakkan di puting payudara. Biarkan selama 1-2 menit.

Bunda juga bisa mengompres seluruh bagian payudara menggunakan handuk yang dibasahi dengan air hangat. Perlahan, sensasi hangatnya akan menjalar dan mengurangi efek bengkak pada payudara.

Mengubah Gaya Hidup

Produksi ASI dipengaruhi oleh jumlah hormon prolaktin. Untuk meningkatkan hormon ini, perlu stimulus dari hormon oksitosin. Nah, hormon oksitosin hanya bisa dikeluarkan ketika tubuh relaks dan bebas stres.

Agar terhindar dari stres, Bunda harus menerapkan gaya hidup sehat. Dari mulai tidur cukup, bersikap tenang, serta tidak melakukan kegiatan yang memicu stres. Selain itu, Bunda juga mesti menghindari rokok dan alkohol.

Lakukan Skin to Skin Contact

Skin to skin contact tidak hanya memperkuat bonding ibu dan bayi, tetapi juga mendukung proses menyusui. Pasalnya, saat kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu, hormon oksitosin meningkat. Otomatis, peningkatan tersebut juga menstimulus hormon prolaktin untuk memproduksi lebih banyak ASI.

Menambah ASI dengan Mengonsumsi Booster Alami

Memperbanyak ASI juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan berikut ini.

  • Bawang putih. Bawang putih memiliki efek terapeutik yang mampu membantu meningkatkan produksi ASI.
  • Pepaya hijau. Pepaya mengandung enzim papain yang membantu melancarkan pencernaan protein. Ibu menyusui membutuhkan protein untuk menghasilkan lebih banyak ASI.
  • Biji wijen. Sebuah penelitian membuktikan, setiap 100 gram biji wijen mampu menstimulus hormon prolaktin dan progesteron. Kedua hormon inilah yang membantu meningkatkan produksi ASI.
  • Susu almond. Kacang almond merupakan salah satu sumber protein tertinggi. Karena itu, para tenaga medis menyarankan ibu menyusui untuk mengonsumsi susu yang berbahan almond secara rutin.
  • Wortel. Wortel mengandung enzim phytoestrogens yang mampu meningkatkan produksi dan kualitas ASI.
  • Asparagus. Asparagus merupakan jenis sayuran yang mengandung asam amino tinggi. Bunda bisa mengonsumsi potongan asparagus dengan cara mencampurkannya dalam minuman susu.
  • Daun bayam. Daun bayam mengandung zat besi untuk merangsang peningkatan produksi ASI. Selain itu, dalam daun bayam juga terdapat kandungan fitoestrogen yang dibutuhkan ibu menyusui.
  • Daun kelor. Daun kelor atau moringa kaya akan nutrisi untuk menstimulasi produksi ASI. Hal ini sesuai dengan penelitian Dr. Michelle A. Taup, MD., yang menemukan fakta manfaat kapsul daun kelor terhadap ibu menyusui. Melalui risetnya, Dr. Michelle A. Taup, MD., membuktikan bahwa produksi ASI meningkat setelah mengonsumsi rebusan daun kelor dua kali sehari.

Meningkatkan Intensitas Menyusui

Bunda, bayi yang baru lahir membutuhkan ASI lebih banyak, baik siang maupun malam hari. Biasanya, si kecil meminta ASI setiap 2-3 jam sekali. Jika Bunda mampu menyusui sesuai ritme kebutuhan bayi, tubuh akan mengikuti prinsip supply and demand.

Artinya, otak menstimulus hormon untuk memproduksi ASI sesuai jadwal dan sebanyak yang bayi butuhkan. Bahkan, produksi ASI semakin melimpah dalam waktu 3-7 hari. Syaratnya, Bunda harus konsisten melakukan rutinitas tersebut. Jika tidak konsisten, produksi ASI bisa berkurang.

Jaga Si Kecil agar Tetap Bangun saat Menyusui

Bunda, pernahkah si kecil perlahan memejamkan mata ketika sedang menyusu? Hal itu wajar terjadi pada bayi karena pengaruh hormon cholecystokinin. Menurut Beth MicMillan, pakar laktasi di Ottawa, hormon tersebut membuat bayi merasa nyaman sehingga ia mudah terlelap.

Meski begitu, Bunda harus mengupayakan bayi tetap bangun ketika menyusu. Pasalnya, jika si kecil sering tertidur saat menyusu, dikhawatirkan kekurangan gizi yang bersumber dari ASI. Tidak hanya itu, bayi juga bisa terkena dehidrasi akibat berkurangnya waktu menyusu.

Hindari Pemakaian Empeng

Meski empeng mampu memberikan efek tenang saat bayi rewel, para medis tidak menyarankannya. Menurut Farahdibha Tenrilemba dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), empeng atau dot bisa menimbulkan dampak negatif pada si kecil. Salah satunya adalah mengalami bingung puting.

Selain itu, pemakaian empeng bisa memengaruhi pemberian ASI. Semestinya, ASI eksklusif diberikan 6 bulan, dilanjutkan hingga 2 tahun. Namun dengan penggunaan empeng, durasinya lebih pendek. Bahkan, semakin sering memakai empeng, produksi ASI bisa semakin berkurang.

Percaya/Yakin Pasti Bisa

Bunda, jika ASI tak kunjung melimpah, jangan menyerah. Tetap yakin dan tenang, bahwa ASI pasti keluar sesuai kebutuhan si kecil. Dilansir dari website AIMI, ibu menyusui bisa mengikuti hypnobreastfeeding untuk membantu melancarkan ASI.

Hypnobreastfeeding biasanya dilakukan dengan mengucapkan sederet kalimat motivasi. Semisal :

  • aku pasti bisa menyusui bayiku;
  • ASI-ku pasti bisa mencukup kebutuhan bayiku, atau
  • ASI-ku pasti lancar.

Demikian tadi ulasan seputar cara alami memperbanyak ASI yang bisa Bunda terapkan. Gali informasi selengkapnya tentang penanganan kehamilan, persalinan, pascapersalinan, serta menyusui dengan cara follow and like Facebook dan Instagram Ibu Sehati. Bunda juga bisa mengunduh Sehati Apps di Google Play Store dan Apple Store.

Bidan Salshabila, Konselor Laktasi

Bidan yang akrab disapa Salsha ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Ia pernah berpraktik di RS Kemang Medical Care dan RSIA Duren Tiga sebelum akhirnya mendirikan @homecarebidan. Bersama @homecarebidan, Bidan Salsha memberikan pelayanan yang terkait dengan kebidanan dari rumah ke rumah. Tak hanya memberi dukungan bagi para ibu, Bidan Salsha sebagai seorang baby massage certified juga memberikan layanan pijat bagi bayi baru lahir. Bidan Salsha yang sudah menuntaskan pelatihan konselor laktasi juga siap memberikan konseling seputar permasalahan menyusui untuk pasien yang ia kunjungi.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

3 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago