Categories: KehamilanKesehatan

5 Penyebab Keguguran yang Harus Bunda Waspadai

Kehamilan Bunda baru berumur 12 minggu? Kalau iya, Bunda harus berhati-hati mulai saat ini. Pasalnya, sebuah riset membuktikan, sekitar 20 persen keguguran terjadi ketika janin berusia kurang dari 20 minggu.

Meski begitu, Bunda bisa mencegah risiko tersebut dengan mengetahui penyebab keguguran berikut ini. Yuk, simak ulasannya.

Terlalu Banyak Mengonsumsi Buah Nanas

Bunda menyukai buah nanas? Mengonsumsi buah nanas selama hamil sebenarnya aman-aman saja, asalkan konsumsinya tidak berlebihan. Bunda TIDAK boleh mengonsumsi lebih dari 7 buah per hari.

Lantas, apa yang membuat nanas berbahaya untuk janin? Dalam buah nanas terdapat zat bromelain. Jika dikonsumsi sesuai dosis, bromelain bisa membantu mengatasi gangguan pencernaan dan peradangan otot.

Saat dijadikan jus, bromelain pada nanas akan hancur atau hilang. Lain halnya jika Bunda mengonsumsi nanas hingga tujuh buah per hari, zat bromelain bisa masuk ke tubuh dan menyebabkan keguguran janin.

Kelainan Kromosom

Kelainan kromosom merupakan pemicu utama keguguran pada kehamilan muda. Kerusakan kromosom tersebut terjadi secara alami saat sel telur bertemu sperma. Akibatnya, kondisi genetik embrio tidak sempurna.

Lalu, apakah keguguran bisa dicegah? Menurut para medis, istirahat total dan obat penguat kandungan belum tentu mampu mencegah keguguran. Pasalnya, sumber masalahnya berasal dari janin yang ada di kandungan.

Kesehatan Ibu Hamil

Keguguran juga salah satunya dapat disebabkan oleh gangguan kesehatan ibu hamil. Gangguan tersebut bisa berupa terjadinya infeksi pada ibu seperti infeksi virus Parvovirus B19, rubella, cytomegalovirus, yang dapat menyebabkan terjadinya keguguran. Selain itu, bila terdapat gangguan hormonal pada ibu juga dapat menyebabkan keguguran, misalnya terjadi kelainan pada kelenjar tiroid.

Bentuk Rahim dan Serviks Inkompeten

Bunda, bentuk rahim yang abnormal juga dapat memicu keguguran. Hal itu karena embrio tidak dapat tertanam. Di samping itu, embrio tertanam, tetapi kekurangan nutrisi pun memiliki kemungkinan kecil untuk bertahan hidup.

Tidak hanya bentuk rahim, kondisi inkompetensi serviks, yaitu serviks secara spontan terbuka sejalan dengan pembesaran kehamilan, juga mengakibatkan keguguran di trimester kedua. Pada trimester ini, janin mulai berkembang dan membesar, serta bertambah berat. Ketika serviks melemah, dinding rahim tak akan bisa ditopang, sehingga dapat terjadi keguguran.

Itulah penyebab keguguran yang wajib Bunda ketahui. Untuk mendapatkan informasi lengkap seputar kehamilan dan persalinan, silakan follow and like Facebook dan Instagram Ibu Sehati. Atau simak info terbarunya dengan mengunduh Sehati Apps di Google Play Store dan Apple Store

dr. William Wahono Sp.OG

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago