Merasakan tendangan pertama janin di dalam kandungan tentunya merupakan sesuatu yang menakjubkan. Seiring bertambahnya usia kehamilan, gerakan bayi akan semakin intensif, dan Bunda pun akan mengenali pola kapan ia bangun dan tidur. Nah, ternyata ada beberapa hal yang perlu Bunda ketahui mengenai gerakan janin.
Bunda akan mulai merasakan gerakan bayi di minggu ke-18 hingga ke-22. Namun, kondisi ini akan berbeda pada setiap kehamilan. Jadi, jangan khawatir jika ibu lain sudah merasakan gerakan di minggu ke-18 sedangkan Bunda belum merasakannya. Curigai jika Bunda belum merasakan apa pun di atas minggu ke-22 kehamilan. Jika ini terjadi, berkonsultasilah dengan dokter atau bidan terdekat.
Gerakan awal janin mungkin tidak terasa seperti tendangan yang keras, jadi Bunda mungkin tidak menyadari kapan janin mulai bergerak. Pada gerakan pertama, gerakannya lebih terasa seperti getaran atau debaran yang sangat halus. Hal tersebut mungkin hanya akan menimbulkan rasa tidak nyaman di perut, seperti saat Bunda sedang gugup atau bersemangat.
Sebagian janin mungkin aktif bergerak di malam hari, dan sebagian lagi di siang hari. Ia akan lebih aktif setelah Bunda mengonsumsi sesuatu yang manis karena kandungan gula membuatnya bersemangat, atau ikut gelisah ketika Bunda gugup. Janin juga mungkin akan terdiam atau tidur setelah Bunda melakukan hubungan intim karena gerakan terasa seperti mengayun di dalam rahim.
Bunda akan mengenali pola gerakan janin dalam beberapa minggu saja. Ada baiknya juga mencatat gerakannya agar bisa mengenali pola dan waspada ketika gerakan berkurang secara signifikan.
Walaupun sering disebut sebagai “tendangan”, nyatanya gerakan janin bukan hanya terdiri dari gerakan menendang. Ia bisa saja meninju, menggeliat, berputar, membalik, tertawa, dan bahkan cegukan. Ketika gerakan terasa tidak nyaman, Bunda bisa meminum air putih hangat, mengubah posisi tidur, mendengarkan musik klasik, atau relaks untuk menenangkannya.
Gerakan janin adalah salah satu bentuk komunikasi Bunda dengan bayi yang belum lahir. Maka dari itu, penting untuk tetap memonitor gerakan janin di dalam rahim. Pada rentang usia empat hingga delapan bulan, bayi akan aktif bergerak sekitar 200 – 500 gerakan dalam sehari—sekitar 10 gerakan setiap jam di masa aktif.
Dengan bergerak, Bunda bisa mengetahui bahwa janin yang dikandung sehat serta aktif seperti seharusnya. Inilah mengapa, jika Bunda merasakan penurunan yang signifikan dalam gerakan janin, sebaiknya langsung datangi dokter kandungan atau bidan setempat. Hal ini tidak selalu berarti negatif, tetapi mewaspadai hal yang tidak diinginkan juga perlu dilakukan.
Untuk memastikan janin berkembang dengan baik, Bunda harus selalu mengonsumsi makanan sehat selama hamil. Selain itu, perkaya diri dengan informasi seputar kehamilan dan persalinan. Bersama Sehati, Bunda bisa mendapatkan itu semua dengan mudah melalui aplikasi mobile yang dapat diunduh melalui Google Play Store dan App Store. Kunjungi juga laman Facebook dan follow akun Instagram Sehati untuk mendapatkan update setiap harinya.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…