Ketika Bunda mengandung, menjalani pemeriksaan USG merupakan salah satu rangkaian pemeriksaan wajib yang semua ibu hamil harus jalani. Akan tetapi, banyak ibu hamil yang cemas terhadap tingkat akurasi USG. Salah satu kecemasan tersebut adalah seberapa akurat pemeriksaan USG dalam melakukan deteksi dini adanya kelainan bawaan pada janin.
USG adalah prosedur umum, dan institusi serta petugas kesehatan yang terlatih mempunyai akurasi yang cukup tinggi, meskipun demikian, karena merupakan alat bantu, maka akurasi USG tidak akan pernah mencapai 100%. Terdapat beberapa hal yang harus dipahami terkait dengan pemeriksaan USG dan akurasinya dalam mendeteksi usia kehamilan, ataupun mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin, serta deteksi terhadap adanya kelainan bawaan pada janin.
Ada beberapa hal yang berhubungan dengan tingkat akurasi pemeriksaan dengan USG, antara lain :
Jika Bunda berada pada masa awal kehamilan dan menjalani pemeriksaan dengan USG, tetapi tidak menemukan detak jantung, jangan panik dulu. Hal ini bisa jadi karena tanggal kehamilan meleset, dan usia kehamilan tidak sesuai dengan tanggal menstruasi Bunda. Akibatnya, dugaan tentang kehadiran detak jantung jadi meleset.
Kesalahan teknis bisa terjadi bahkan pada prosedur rutin. Sebuah studi di Amerika Serikat terkait akurasi USG menunjukkan 8 hingga 10 persen kemungkinan kesalahan dalam hasil diagnosis. Hal ini terutama tampak pada pemeriksaan dengan USG dalam keadaan darurat, yang menunjukkan tingkat kesalahan manusia (human error) cenderung lebih besar.
Rumah sakit atau klinik kecil/lama mungkin memiliki mesin-mesin yang sudah tua, yang memiliki resolusi gambar yang tidak begitu bagus. Alat USG dengan kualitas gambar resolusi yang rendah, maka hasil pemeriksaan USG pun akurasinya akan berkurang.
Penambahan massa otot dan lapisan lemak pada tubuh bisa berpengaruh terhadap tingkat akurasi USG. Jika tubuh Bunda termasuk dalam kategori obesitas, maka akurasi USG akan berkurang disebabkan adanya gangguan pencitraan USG oleh tebalnya jaringan lemak pada ibu hamil dengan obesitas.
Semua faktor ini mungkin membuat Bunda dan pasangan cemas soal akurasi USG. Akan tetapi, ada cara agar pemeriksaan kandungan bisa menunjukkan hasil lebih akurat.
Metode peningkatan akurasi pemeriksaan dengan USG bervariasi, tergantung penyebabnya. Jika ada kemungkinan kekeliruan dalam pencatatan tanggal kelahiran, dokter akan menyarankan pemeriksaan ulang setelah beberapa minggu. Bunda juga bisa mencari opini kedua ke rumah sakit yang lebih besar dan memiliki peralatan yang lebih baru.
Jika masalahnya adalah obesitas dan usia kehamilan masih dini misalnya usia kehamilan kurang dari 14 minggu, maka dokter biasanya akan menyarankan USG lewat vagina (Transvaginal Ultrasound). Pemeriksaan USG dapat mulai mendeteksi kantung kehamilan, janin serta detak jantung janin mulai usia kehamilan 8 minggu. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi Bunda untuk mulai memeriksakan kehamilannya saat perkiraan usia kehamilan adalah 8 minggu.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…