Categories: Kehamilan

Bunda yang Single Parent, Ini Cara Mempersiapkan Diri Sambut Si Kecil

Tahukah Bunda, kehamilan membawa dampak dan perubahan pada kondisi psikologis. Emosi yang berubah-ubah akan sangat wajar terjadi karena hormon dalam tubuh Bunda. Bunda bisa tiba-tiba bahagia, sensitif, mudah sedih, kecewa, sampai merasa tersinggung dan cemas.

Oleh sebab itu, keberadaan orang terdekat seperti pasangan dan anggota keluarga sangatlah penting untuk mendampingi Bunda. Selain menjadi penolong pertama, kehadiran mereka juga dapat membuat Bunda tenang dalam menjalani proses kehamilan. Namun, bagaimana bila Bunda adalah seorang single parent atau tinggal jauh dari keluarga? Bagaimana dampak kondisi ini pada kehamilan Bunda?

Hal yang Bunda Butuhkan Selama Kehamilan

Menurut psikolog Annisa Cahya Ningrum, ada beberapa hal yang Bunda butuhkan selama kehamilan.

Bantuan Fisik

Dengan bertambahnya usia kehamilan, fisik Bunda saat hamil akan semakin lemah dan tidak kuat lagi untuk melakukan aktivitas fisik yang berat. Jika tidak mendapat dukungan dari suami, maka pastikan ada orang lain yang membantu Bunda mengurus rumah, seperti bersih-bersih atau memasak.

Dukungan Psikologis

Dukungan psikologis dari suami selama kehamilan pasti sangat diharapkan. Kehadirannya bisa memberi semangat dan motivasi agar Bunda tidak sedih ketika mual atau muntah. Ia juga bisa turut membangun kegembiraan selama menanti kelahiran si kecil nanti.

Namun, bagaimana jika Bunda tidak mendapat dukungan dari suami, baik secara fisik ataupun mental? Maka, Bunda harus mencari pelindung lain, seperti orang tua, sahabat, tenaga medis, atau komunitas.

“Carilah teman curhat yang bisa menjadi pendengar  yang baik, mengurangi kegalauan, dan mampu memotivasi sehingga Bunda tidak depresi atau merasa bersalah,” ucap Annisa.

Pengawasan Medis dan Kesehatan

Selama kehamilan, melakukan kontrol rutin ke tenaga medis adalah hal penting bagi Bunda. Bunda mungkin bisa melakukan kontrol sendiri ke rumah sakit. Namun, ada kalanya Bunda membutuhkan bantuan dari orang terdekat untuk mengantar ke rumah sakit, terutama jika Bunda sedang tidak enak badan. Jika tidak ada suami atau anggota keluarga terdekat yang mengantar Bunda ke klinik, maka sebaiknya Bunda tetap meminta bantuan orang lain yang bisa menemani Bunda.

Kebutuhan Materi

Harapannya, suami adalah pihak yang bisa memenuhi semua kebutuhan Bunda selama hamil sampai melahirkan. Banyak biaya yang diperlukan agar Bunda bisa mendapat penanganan yang maksimal dan terpenuhi kebutuhannya. Jika hal ini tidak didapatkan dari suami, dan kalau kebetulan Bunda juga dalam kondisi tidak bekerja, sebaiknya Bunda mencari bantuan secara ekonomi kepada pihak-pihak yang memungkinkan. Kini Bunda juga bisa mengandalkan BPJS untuk biaya persalinan loh!

Apa Dampak Menjalani Kehamilan Sendirian bagi Kondisi Psikologis Bunda?

“(Menjalani kehamilan sendirian) bisa berisiko bagi kondisi psikologis ibu, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Ini terjadi jika ibu tidak mendapat dukungan dan bantuan dari suami atau keluarga,” ucap Annisa.

Dampak yang paling sederhana dari menjalani kehamilan sendirian adalah merasa kelelahan dan sulit mengatur waktu. Bunda akan menjadi moody, mudah emosi, dan sensitif. Bunda juga  akan merasa kehilangan waktu untuk diri sendiri dan merasa tidak bahagia.

Keadaan bisa menjadi lebih buruk jika Bunda tidak memiliki daya tahan dan ketangguhan fisik serta mental yang memadai. “Lebih parahnya, ibu akan menjadi depresi dan tidak bisa mengurus si kecil secara maksimal. Bunda bisa mengalami gangguan tidur, gangguan makan, menangis tiada henti, merasa bersalah, merasa tidak berharga, dan lain-lain yang merupakan gejala depresi postpartum,” tutur Annisa.

Dampak jangka panjang juga bisa terjadi pada anak lho, Bun. Jika Bunda mengalami depresi, anak bisa lebih mudah rewel, terlambat bicara, dan tidak memiliki kelekatan fisik dan emosional yang baik dengan ibunya.

“Risiko terberat adalah Bunda tidak bisa berpikir dan merasa sangat lelah, sehingga akhirnya timbul keinginan untuk bunuh diri,” ucap Annisa.

Untuk menghindari hal ini, maka sebaiknya Bunda tidak menutup diri dan berceritalah kepada orang terdekat. Bunda juga bisa meminta bantuan profesional untuk mengatasi hal ini.

Menghindari stigma dan judgement dari lingkungan sekitar

“Bunda yang single parent memang berisiko mendapat stigma atau judge negatif dari lingkungan hingga sedih dan stres. Sayangnya, kita tidak bisa mengatur orang lain untuk bersikap seperti yang kita inginkan,” tutur Annisa.

Jadi, yang bisa Bunda lakukan adalah belajar menjadi ibu yang tangguh. “Ibu harus bisa menyaring dan berani ‘mengabaikan’ pendapat yang berdampak negatif. Carilah teman-teman yang senantiasa memberi dukungan bagi kehamilan yang penuh perjuangan ini,” ucap Annisa.

Solusi Terbaik untuk Bunda Single Parent

Annisa menuturkan bahwa menjadi single parent memang banyak tantangannya. Ada beberapa hal yang perlu Bunda lakukan agar bisa menjalani peran ini dengan baik dan optimal.

  • Jagalah kesehatan. Jangan abaikan asupan makanan dan waktu istirahat. Ibu yang sehat sangat diperlukan untuk tumbuh kembang si kecil yang optimal.
  • Cari bantuan, karena Bunda tidak mungkin melakukannya sendiri. Fisik dan mental harus dijaga staminanya. Jika memang lelah, segera berhenti dan jangan memaksakan diri.
  • Belajar manajemen waktu. Manajemen waktu  yang baik sangat diperlukan ketika Bunda mengurus rumah tangga sendirian. Buat skala prioritas, mana pekerjaan yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditunda. Juga, jangan mengerjakan beberapa pekerjaan berat sekaligus.
  • Carilah sahabat yang bisa menjadi teman curhat dan dapat dipercaya.
  • Menjadi orang tua tunggal berarti Bunda juga mesti mencari nafkah. Jika memungkinkan, carilah tempat kerja yang bersahabat bagi ibu yang memiliki anak.

Bunda, itulah gambaran kondisi kehamilan tanpa didampingi pasangan atau anggota keluarga. Jika Bunda ingin mengetahui lebih lanjut seputar kehamilan dan persalinan, mari bergabung dengan Ibu Sehati di laman Facebook dan Instagram.  Tetap semangat ya, Bun!

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago