Categories: Kehamilan

Konsumsi Vitamin Prenatal Sebelum Hamil, Perlukah?

Program kehamilan kerap dilakukan oleh pasangan yang baru menikah. Hal ini bertujuan agar kehamilan sehat sampai persalinan. Nah, apakah selama program kehamilan ini Bunda perlu mengonsumsi vitamin prenatal? Simak jawabannya berikut ini.

Apa itu Vitamin Prenatal?

Vitamin prenatal adalah vitamin yang dikonsumsi ibu hamil untuk memastikan kebutuhan nutrisi selama masa kehamilan cukup dan terjaga. Tak hanya saat hamil, vitamin prenatal untuk program hamil juga penting. Vitamin prenatal idealnya dapat mulai dikonsumsi dari 3 bulan sebelum kehamilan, yang bertujuan untuk mempersiapkan kondisi tubuh dan rahimnya, sehingga saat terjadi kehamilan, janin dapat tumbuh pada lingkungan rahim yang sudah subur, dengan kadar nutrisi yang baik.

Pada dasarnya, kebutuhan vitamin yang penting untuk mencegah kelainan sistem saraf pada janin adalah asam folat sebesar 600-800 mikrogram per hari. Vitamin prenatal yang dapat digunakan adalah yang setidaknya mengandung 400 mikrogram asam folat yang memiliki peran penting dalam mendukung kehamilan yang sehat. Asam folat adalah salah satu vitamin B yang berperan penting dalam memproduksi DNA dan membuat sel-sel baru. Selain itu, vitamin prenatal yang baik juga yang mengandung mikronutrisi lainnya, seperti zat besi, kalsium, vitamin D, dan vitamin E, vitamin C, zinc, dan lainnya.

Inilah beberapa nutrisi yang terkandung dalam vitamin prenatal untuk program hamil.

Asam Folat

Asam folat kerap dijumpai dalam suplemen ibu hamil. Nutrisi satu ini berperan untuk pembentukan DNA dan membentuk sel-sel baru pada janin, serta mencegah terjadinya kecacatan saat lahir, misalnya kecacatan tabung saraf (neural tube defect).

Zat Besi

Rekomendasi kebutuhan zat besi pada ibu hamil adalah 27 mg per hari. Tubuh ibu hamil memerlukan zat besi untuk memproduksi  sel darah merah bagi Bunda dan janin. Sel darah merah berperan untuk menyalurkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh Bunda dan si kecil. Kekurangan zat besi saat kehamilan dapat berisiko bayi lahir dengan berat badan rendah atau terlahir prematur.

Kalsium

Ibu hamil perlu mengonsumsi kalsium sebanyak minimal 1.000 mg per hari. Kalsium berperan untuk membantu pertumbuhan tulang janin. Makanan yang banyak mengandung kalsium, di antaranya adalah susu dan produk olahannya, berbagai jenis ikan, biji-bijian, dan kacang-kacangan, serta sayuran hijau.

Vitamin D

Sama dengan kalsium, vitamin D memiliki peran yang kuat bagi pertumbuhan tulang dan gigi. Ibu hamil disarankan mengonsumsi vitamin D minimal 600 IU per hari. Vitamin D yang dikonsumsi ibu hamil bertujuan untuk menunjang pertumbuhan gigi dan tulang pada janin, juga baik untuk kulit janin yang sehat. Sumber vitamin D yang baik bisa didapatkan di susu dan melalui paparan matahari untuk mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya yang bisa digunakan tubuh.

Asupan gizi dari vitamin prenatal akan membantu Bunda mengurangi risiko cacat pada janin. Sebaliknya, bila asupan gizi kurang, struktur yang akhirnya membentuk otak dan sumsum tulang belakang embrio berpotensi mengalami kecacatan.

Itulah nutrisi yang terkandung dalam vitamin prenatal yang dibutuhkan oleh ibu hamil. Selain dibantu dengan vitamin prenatal, Bunda bisa mencukupi asam folat dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran hijau berdaun, kacang-kacangan, dan telur.

Dalam Kondisi Apa Bunda Disarankan Mengonsumsi Vitamin Prenatal?

Bunda, alangkah baiknya mengonsumsi vitamin prenatal sebelum melakukan program kehamilan. Ini karena vitamin prenatal sangat baik untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan tabung saraf janin pada awal-awal kehamilan. Mengonsumsi vitamin prenatal tak hanya dianjurkan sebelum kehamilan, tapi juga saat masa kehamilan berlangsung.

Vitamin prenatal bukanlah pengganti makanan sehat. Vitamin ini hanya membantu melengkapi atau menunjang asupan nutrisi bagi ibu hamil. Bunda tetap perlu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Konsumsi yang vitamin prenatal sangat dianjurkan bagi ibu hamil, khususnya yang memiliki kondisi berikut ini.

  • Memiliki gangguan makanan
  • Memiliki kelainan darah tertentu
  • Vegetarian atau vegan
  • Pernah hamil anak kembar
  • Pernah menjalani operasi lambung
  • Memiliki intoleransi laktosa atau intoleransi pada jenis makanan

Patuhi Aturan Mengonsumsi Vitamin Prenatal

Meski vitamin prenatal memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh, Bunda mesti mengonsultasikan konsumsi vitamin prenatal kepada dokter. Mengonsumsi vitamin prenatal yang tidak diperlukan, dapat berpengaruh buruk terhadap tubuh, seperti sembelit atau konstipasi, mual-mual, sakit kepala, diare, dan lainnya.  

Selain itu, Bunda juga perlu mengetahui takaran nutrisi yang tepat bagi ibu hamil. Pasalnya, nutrisi yang berlebihan dalam tubuh bisa menimbulkan dampak tertentu. Misalnya, mengonsumsi lebih dari 10.000 IU vitamin A dalam sehari dapat menyebabkan kecacatan pada janin.

Nah, itulah informasi mengenai perlunya mengonsumsi vitamin prenatal untuk program hamil. Jika Bunda ingin mengetahui informasi lain mengenai tips kehamilan, Bunda bisa like dan follow akun media sosial Ibu Sehati di Facebook dan Instagram. Jangan lupa unduh dan install aplikasi Ibu Sehati di Google Playstore atau Apple Store untuk pengalaman motherhood journey yang lebih menyenangkan dan menenangkan.

dr. William Wahono Sp.OG

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago