Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2734

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2738

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/output.class.php on line 3679
Ini Pola Makan yang Dianjurkan untuk Bunda yang Mengidap Diabetes Gestasional
Categories: KehamilanNutrisi

Ini Pola Makan yang Dianjurkan untuk Bunda yang Mengidap Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini timbul pertama kalinya ketika Bunda hamil. Bisa jadi juga, bunda mengalami diabetes sebelum hamil yang tidak terdiagnosis dan kemudian terdiagnosis pertama kali saat hamil.

Selama kehamilan, terjadi perubahan sensitivitas insulin. Hormon insulin berperan menyerap glukosa darah untuk dipakai sebagai energi atau disimpan . Insulin menjaga kestabilan gula darah agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Ketika hamil, terjadi resistensi insulin pada pertengahan masa kehamilan dan mengalami peningkatan pada trimester tiga kehamilan. Resistensi insulin adalah suatu kondisi dimana sensitivitas insulin dalam menjaga kadar gula darah berkurang.

Berbagai hormon dan faktor inflamasi yang dihasilkan pada masa kehamilan dan disekresikan oleh plasenta mengakibatkan gangguan dari keseimbangan insulin. Untuk mengkompensasi hal ini maka pankreas akan memproduksi insulin lebih banyak.

Pada beberapa wanita, pankreas tidak membuat cukup banyak insulin untuk mengkompensasi resistensi insulin. Bila itu terjadi, kandungan gula dalam aliran darah akan meningkat. Hal inilah yang menyebabkan diabetes gestasional.

Bila Bunda terdiagnosis mengalami diabetes gestasional, berikut ini panduan gaya hidup dan pola makan yang dapat diterapkan untuk menjaga kehamilan yang sehat.

Apa makanan yang harus dikonsumsi?

Panduan dasar:

  1. Jangan lupakan protein setiap kali makan besar
  2. Sertakan buah-buahan dan sayur-sayuran dalam pola makan sehari-hari.
  3. Kurang dari setengah bagian kalori harus berasal dari karbohidrat
  4. Tiga puluh persen atau kurang dari kalori terdiri dari lemak
  5. Batasi asupan makanan proses
  6. Perhatikan porsi untuk mencegah makan berlebih

Bila Bunda mengalami diabetes gestasional, menerapkan dan menjaga pola makan sehat seimbang akan dapat menekan gejala tanpa perlu adanya penanganan medis.

Secara umum, pola makan Bunda harus terdiri dari protein dan karbohidrat serta lemak. Terlalu banyak karbohidrat dapat membuat kadar gula darah meningkat tajam. Karena itu usahakan sebagian besar asupan karbohidrat terdiri dari karbohidrat kompleks yaitu karbohidrat yang mengandung banyak serat.

Ketika terdiagnosis, cobalah bertanya pada dokter mengenai pola makan yang dapat Bunda terapkan. Bila perlu, berkonsultasilah dengan dokter spesialis gizi klinik untuk mendapat rekomendasi menu yang dapat menjaga kondisi ibu dan bayi.

Nutrisi

Nasi atau karbohidrat merupakan makanan utama dan lauk-pauk (yang biasanya terdiri dari protein) merupakan makanan pelengkap. Akan tetapi harus diperhatikan komposisi dari setiap bahan makanan terutama bagi pengidap diabetes gestasional. Tetap konsumsi buah-buahan segar serta batasi asupan makanan hasil pemrosesan atau instan.

Bagi pengidap diabetes gestasional, batasi asupan karbohidrat sampai hanya 50-60% dari total asupan kalori dalam sehari dengan mayoritas terdiri dari karbohidrat kompleks. Sementara 15-20% dari asupan kalori per hari terdiri dari protein. Dan tak lebih dari 25-30% asupan kalori per hari berasal dari lemak.

Isi Piringku, panduan pola makan sehat seimbang yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengenalkan panduan makan sehat yang disebut dengan “Isi Piringku” yang juga bisa Bunda gunakan sebagai acuan dalam mengatur proporsi nutrisi dalam menu yang Bunda santap. Aturan pembagian makanan dalam Isi Piringku ini adalah sebagai berikut:

  • Setengah porsi piring terdiri dari sayur dan buah-buahan dalam ragam jenis dan warna.
  • Seperempat porsi piring diisi dengan protein yang pilihannya terdiri dari ikan, ayam, daging, atau kacang-kacangan.
  • Seperempat piring makan diisi dengan karbohidrat dari biji utuh (whole grain) yang pilihannya antara lain nasi merah, gandum utuh atau pasta.

Ini adalah panduan umum. Akan tetapi, jika Bunda mengalami diabetes gestasional ada baiknya berkonsultasi dengan dokter Bunda atau ahli nutrisi untuk memperoleh saran pola makan yang lebih spesifik.

Camilan dan makanan

Camilan sehat dari oat dan potongan buah yang segar.

Untuk Bunda yang mengalami diabetes gestasional, berikut ini beberapa pilihan makanan untuk camilan:

  • Sayuran segar atau beku atau yang diolah dengan cara dikukus atau direbus
  • Telur atau putih telurnya saja
  • Oatmeal dengan potongan buah-buahan
  • Buah-buahan segar
  • Dada ayam tanpa kulit yang dipanggang
  • Ikan kukus
  • Popcorn tanpa mentega/tambahan minyak
  • Yogurt rendah lemak tanpa gula

Bagaimana dengan buah-buahan?

Buah memang mengandung karbohidrat karena itu harus dipilih buah dengan indeks glikemik yang rendah.Makanan dengan indeks glikemik rendah akan lebih lambat dipecah sehingga tidak meningkatkan gula darah dengan cepat dibandingkan makanan dengan indeks glikemik tinggi.

Jadi, meskipun mengalami diabetes, Bunda tetap dapat mengonsumsi buah-buahan. Hanya saja, pastikan memilih jenis yang tidak meningkatkan gula darah. Hindari buah-buahan dengan kadar indeks glikemik yang tinggi.

Sebagai pilihan buah dengan kadar indeks glikemik yang rendah, cobalah buah-buahan kaya serat dan air seperti kiwi, jambu biji, jambu air, pir, jeruk, nanas, apel, alpukat dan stroberi.

Makanan apa yang perlu dihindari?

Hindari asupan makanan instan atau hasil proses, misalnya buah kaleng, roti putih, atau apapun yang mengandung banyak gula. Berikut ini beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari:

  • Fast food
  • Minuman bersoda dan beralkohol
  • Kue-kue seperti muffin, donat, kukis atau keik.
  • Gorengan
  • Minuman tinggi gula seperti jus dalam kemasan
  • Permen
  • Makanan tinggi tepung seperti roti, pizza, bakpao, mi, kwetiaw, bihun, pempek, kerupuk, siomay

Apa saja komplikasinya?

Diabetes gestasional dapat membahayakan kondisi ibu dan janin. Kelebihan glukosa yang diproduksi oleh tubuh dapat menyebabkan kenaikan berat badan janin yang berlebihan. Ukuran bayi yang besar pada akhirnya dapat menjadi penyulit pada proses persalinan dalam hal ini:

  • Bahu bayi dapat tersangkut di jalan lahir (distosia bahu)
  • Bunda dapat mengalami perdarahan yang lebih parah
  • Bayi mungkin saja kesulitan menjaga kestabilan gula darah dan mengalami kesulitan bernapas setelah dilahirkan

Diabetes gestasional juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi selama kehamilan atau yang biasa disebut dengan preeklampsia. Umumnya, diabetes gestasional akan hilang dengan sendiri saat si kecil lahir. Namun hal ini tidak berlaku bagi Bunda yang telah mengalami diabetes sebelum hamil.

Bunda yang mengalami diabetes gestasional juga lebih berisiko mengidap diabetes nantinya. Setelah persalinan, baik Bunda maupun bayi akan diperiksa untuk melihat adanya tanda-tanda diabetes.

Bagaimana penanganan diabetes gestasional?

Penanganan diabetes gestasional bergantung pada kadar gula darah Bunda. Umumnya diabetes ini dapat ditangani dengan pola makan yang tepat dan olahraga. Namun pada beberapa kasus, Bunda diharuskan mengonsumsi obat atau suntikan insulin untuk menurunkan kadar gula darah.

Memastikan kehamilan yang sehat

Selain menjaga pola makan sehat, ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk memastikan kehamilan yang sehat:

  • Olahraga teratur. Cobalah untuk berolahraga setidaknya 30 menit, 3 kali seminggu. Tidak perlu ragu untuk mencoba ragam kegiatan fisik saat hamil. Akan tetapi, ada baiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter sebelum menerapkan kebiasaan olahraga tertentu. Olahraga teratur juga dapat menjaga kadar gula darah.
  • Makan dibagi dalam tiga kali makan besar dan 2-3x selingan. Untuk menjaga kadar gula darah, jangan melewati waktu makan dan cobalah untuk mengonsumsi kudapan/makanan sehat diantara waktu makan besar. Melewati waktu makan bisa menyebabkan kadar gula darah tidak teratur. Bila sudah seperti ini, akan sulit bagi Bunda untuk mengembalikannya ke normal.
  • Tetap melakukan pemeriksaan kehamilan rutin ke dokter.
  • Konsumsi suplemen kehamilan.

Bunda yang terdiagnosis diabetes gestasional tidak perlu khawatir. Dengan pemeriksaan rutin dan penerapan pola makan dan gaya hidup sehat serta pengobatan yang tepat, hal ini dapat ditangani. Bunda pun tetap dapat menjalani kehamilan dan persalinan yang aman dan sehat.

Sumber:

dr Jovita Amelia, SpGK

Dokter Jovita adalah seorang spesialis gizi klinik yang saat ini berpraktik di RS Pelni dan Ciputra Hospital CitraGarden City. Perempuan yang aktif berorganisasi sejak masih berstatus sebagai mahasiswa ini menempuh pendidikan kedokterannya di Universitas Trisakti. Dokter Jovita kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang magister di Wageningen University dan memperoleh gelar master of nutrition and health. Gelar Spesialis Gizi Klinik ia peroleh dari Universitas Indonesia. Selain aktif berpraktik sebagai dokter, Dokter Jovita juga kerap menjadi pembicara di berbagai seminar dan talkshow. Seri seminar dan talkshow pola hidup sehat untuk masyarakat awam adalah beberapa kegiatan yang Dokter Jovita isi. Kini, Dokter Jovita aktif menulis untuk Ibu Sehati.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago