Bunda, pernah mendengar istilah akupunktur? Akupunktur adalah praktik medis dari Tiongkok kuno yang dilakukan dengan menusukkan jarum kecil ke kulit Bunda. Tujuannya adalah mengobati berbagai kondisi fisik, mental, dan emosional.
Hal ini biasanya dilakukan dengan tujuan menyeimbangakan aliran energi dalam tubuh. Untuk prosesnya, tubuh Bunda akan dimasukkan jarum di titik-titik akupunktur.
Nah, bagi Bunda yang sedang dalam masa kehamilan awal, apakah akupunktur tetap bermanfaat untuk kondisi fisik dan aman dilakukan?
Tenang, Bun, akupunktur tidak berbahaya bagi kehamilan, melainkan sangat aman dan justru membantu. Namun, Bunda juga harus ingat bahwa proses medis ini harus dilakukan oleh para ahli di bidangnya.
Ketika hamil, ada beberapa titik yang memang tidak boleh ditusuk jarum akupunktur. Ini dilakukan untuk menghindari kontraksi pada rahim Bunda. Adapun, Bunda akan merasakan efek samping, seperti kelelahan, pendarahan kecil, memar, dan nyeri pada bekas tusukan jarum.
Perubahan fisik akan sering terjadi saat Bunda memasuki masa kehamilan. Bunda akan merasa tidak nyaman dan lebih sering merasa lelah, mual sampai ingin muntah, hingga sulit tidur. Hal tersebut aman dan biasa terjadi kok, Bun. Namun, pasti Bunda merasa tidak nyaman, kan? Karena itulah, Bunda dianjurkan untuk mencoba akupunktur.
Jarum akupunktur yang ditusukkan pada beberapa titik saraf berguna untuk memicu pelepasan senyawa kimia pada otak Bunda, seperti endorfin. Nah, hal inilah yang kemudian dapat membantu Bunda meringankan gejala-gejala yang membuat tidak nyaman.
Jika akupunktur dilakukan secara teratur, kemungkinan besar Bunda dapat mengatasi beberapa masalah seperti:
– Kelelahan
– Sakit kepala berlebihan
– Nyeri pinggang dan panggul
– Sembelit
– Depresi atau rasa cemas yang berlebihan
Sebelum melakukan akupunktur, ada baiknya Bunda berdiskusi dengan tenaga medis yang menangani kehamilan Bunda. Ketika bertemu dengan ahli akupunktur pun, sampaikan dengan jelas keluhan yang dialami dan jangan lupa katakan bahwa Bunda sedang hamil.
Frekuensi perawatan akupunktur sangat bervariasi tergantung keluhan pasien. Namun, di awal-awal perawatan, biasanya akan dianjurkan untuk datang seminggu dua kali dan berangsur-angsur menjadi seminggu sekali tergantung kemajuan kondisi kesehatan Bunda.
Itulah ulasan mengenai akupunktur saat hamil. Untuk memperoleh beragam informasi penting lainnya seputar kehamilan dan persalinan, yuk follow dan like akun Facebook dan Instagram Sehati. Semoga bermanfaat, ya.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…