Categories: KehamilanKesehatan

5 Penyebab Hasil Tes Kehamilan Salah

Ketika telat datang bulan, para calon ibu biasanya langsung membeli testpack untuk memastikan benar atau tidaknya kehamilan. Testpack bekerja dengan mendeteksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang biasanya diproduksi oleh plasenta saat kehamilan. Hasil testpack memang dapat Bunda jadikan acuan sebelum akhirnya memeriksakan diri ke dokter. Namun, apakah tes kehamilan bisa salah? Bisa saja, Bun. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan hasil testpack tidak akurat. Inilah beberapa di antaranya.

Garis Evaporasi

Ketika menggunakan testpack, pastikan Bunda mengikuti ketentuan penggunannya ya. Berbeda merek testpack, berbeda pula ketentuannya. Lazimnya, testpack mensyaratkan Bunda untuk menunggu 4-5 menit untuk mengetahui hasil tes kehamilan, tetapi tidak lebih dari 10-30 menit setelahnya. Ketentuan soal waktu ini tidak boleh dianggap remeh loh, Bun. Pasalnya, jika Bunda melihat hasil tes setelah 10-30 menit, hasilnya akan jadi tidak akurat.

Setelah rentang waktu yang direkomendasikan berlalu, bisa muncul garis evaporasi atau garis penguapan pada testpack. Garis penguapan ini terjadi karena urin telah mengering dan menguap lalu menghasilkan garis samar. Dampaknya, Bunda akan mengira kalau hasil testpack menunjukkan hasil positif.

Baru Saja Mengalami Keguguran

Bila Bunda mengalami keguguran, hormon hCG biasanya masih tertinggal dalam tubuh. Lama-kelamaan memang akan turun, tetapi sangat lama. Hormon hCG dalam tubuh akan menurun dalam rentang waktu 9-35 hari setelah keguguran dengan rata-rata berada pada rentang waktu 2 minggu Melakukan tes kehamilan selama rentang waktu ini berpotensi membuat testpack mendeteksi kehamilan dalam tubuh Bunda karena hormon hCG dari kehamilan sebelumnya belum kembali normal.

Jika setelah 2 minggu keguguran testpack masih positif, Bunda mungkin mengalami keguguran yang belum tuntas. Kondisi ini artinya ada jaringan dari kehamilan yang tersisa dalam rahim dan terus memproduksi hCG. Lakukan konfirmasi dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi. Bila hal ini terjadi, mungkin diperlukan operasi atau kuret untuk mengambil jaringan yang tersisa.

Kehamilan Anggur

Apakah tes kehamilan bisa salah karena kehamilan anggur? Sangat bisa. Perlu diketahui bahwa kehamilan anggur tetap terjadi di dalam rahim. Hanya saja, pada kehamilan anggur Janin tidak berkembang hanya plasentanya saja. Nah, pada kehamilan anggur, hormon hCG Bunda tetap terdeteksi sehingga testpack mendeteksi kehamilan karena hormon ini diproduksi oleh sel-sel plasenta. Sebab itu, ada baiknya ketika Bunda mendapati hasil testpack positif, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikannya.

Pengobatan

Pengobatan tertentu juga bisa menyebabkan hasil tes kehamilan salah loh, Bun, terutama pengobatan yang mengandung hormon hCG sebagai bahan aktif. Nah, pengobatan yang mengandung hormon hCG biasanya adalah pengobatan infertilitas. Jadi, jika saat ini Bunda dan pasangan menjalani perawatan infertilitas, sebaiknya periksakan kehamilan melalui dokter alih-alih menggunakan testpack.

Kondisi Medis Tertentu

Beberapa kondisi medis bisa menyebabkan hormon hCG meningkat dan menyebabkan hasil testpack salah loh, Bun. Inilah beberapa kondisi medis pada tubuh yang bisa membuat testpack keliru mengenali kehamilan pada tubuh Bunda karena kenaikan hormon hCG.

●   Munculnya gangguan hormon yang diproduksi hipofisis

●   Tumor trophoblast yang menghasilkan hormon hCG

●   Kista ovarium atau kanker ovarium jenis tertentu

●   Gangguan ginjal yang mengakibatkan eliminasi hCG terganggu

Itulah beberapa hal yang bisa menyebabkan tes kehamilan melalui testpack keliru. Meski memiliki kemungkinan keliru, bukan berarti Bunda tak bisa mengandalkan testpack. Melakukan tes kehamilan melalui testpack boleh, tetapi jangan lupa konfirmasi hasilnya ke tenaga medis ya, Bun.

Nah, jika Bunda ingin mengetahui lebih lanjut seputar kehamilan dan persalinan, mari bergabung dengan Ibu Sehati di laman Facebook dan Instagram.

Dr. Olivia Widyanti, SpOG

Dokter Olivia Widyanti Budiman adalah dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang kini berpraktik di RS Bhayangkara Brimob. Ia menyelesaikan studi kedokterannya di Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, dan memperoleh gelar spesialisnya di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Dokter Olivia kini aktif menulis untuk situs Ibu Sehati. Tak hanya itu, dokter yang gemar berolahraga ini juga turut berpartisipasi mengisi materi kelas online yang diselenggarakan oleh Ibu Sehati.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago