Bunda, Ini 10 Mitos Ibu Melahirkan yang Perlu Diketahui

Ada banyak mitos yang sering didengar oleh ibu yang sedang hamil dan bersiap melahirkan. Mulai dari panggul besar (yang katanya memudahkan proses persalinan) hingga mengonsumsi makanan pedas untuk mempercepat proses melahirkan. Sebelum menelan bulat-bulat informasi (yang bisa jadi keliru) itu, telusuri dulu yuk kebenarannya. 

Mitos 1: Air ketuban akan pecah secara dramatis 

Kebanyakan perempuan hamil berpikir bahwa air ketuban akan pecah secara dramatis seperti di film-film. Nyatanya tidak begitu. 

Menurut Sheri Puffer, MD, spesialis kebidanan dan kandungan di Texas Health Arlington Memorial Hospital, seperti dikutip thebump.com, ketuban ibu hamil kebanyakan malah tidak pecah dengan sendirinya. Dokter yang justru akan memecahkan ketubannya dengan peralatan yang sudah tersedia di rumah sakit. 

Hanya sekitar 10 persen saja dari ibu hamil yang mengalami pecah ketuban secara spontan. Air ketuban yang keluar itu pun hanya menitik dan tidak langsung mengalir deras. 

Hal yang penting untuk diingat ketika ketuban pecah adalah cepat menghubungi dokter dan pergi ke rumah sakit. Bunda harus mendapat penanganan segera mengingat kondisi ini berisiko tinggi untuk terkena infeksi. 

Mitos 2: Suntikan epidural memperbesar peluang menjalani operasi caesar

Pernyataan ini tentu saja tidak benar. Studi yang dilakukan para peneliti dari Northwestern University, Chicago, menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan risiko untuk menjalani persalinan caesar pada ibu yang diberikan epidural dibandingkan dengan yang hanya diberikan analgesik pereda nyeri.

Epidural ini, nyatanya, dapat memperlambat tahap kedua dari persalinan, yaitu fase mendorong. “Tidak memperlambat kemajuan dari persalinan. Hanya saja, Bunda harus menggunakan imajinasi untuk merasa ingin mendorong ketimbang memang ada keinginan alami untuk mendorong,” jelas Puffer dalam studinya. 

Selain itu ada kemungkinan lain dari penggunaan epidural. Situs pregnancybirthbaby.org.au menyebutkan bahwa epidural dapat meningkatkan kemungkinan penggunaan vacuum atau forceps saat persalinan. 

Mitos 3: Persalinan secara caesar hanya sakit sedikit dibandingkan persalinan pervaginam

Menurut Robert Atlas, MD, ada ungkapan lama yang pas untuk menggambarkan perbedaan dari dua jenis persalinan ini. “Bayar sekarang atau nanti.” Maknanya? 

“Bayar sekarang merujuk pada persalinan pervaginam karena rasa sakit yang terjadi pada saat itu. Sementara, bayar nanti ditujukan untuk persalinan caesar yang segala ketidaknyamannya akan dirasakan pasca-operasi,” jelas kepala Departemen Kebidanan dan Kandungan di Mercy Medical Center, Baltimore. 

Memang, ada sejumlah ibu yang baik-baik saja usai menjalani persalinan caesar, namun ingat saja bahwa operasi yang dilakukan ini tetap ada kemungkinan risiko komplikasinya.

Mitos 4: Panggul yang lebar mempermudah persalinan 

“Wah panggulnya lebar, pasti melahirkannya gampang deh.” Rasanya ucapan tersebut pernah didengar ya? Tetapi ini tidak ada kaitannya dengan proses melahirkan. 

Panggul perempuan terbentuk dari ligamen dan sejumlah tulang yang dirancang untuk bergerak dan melonggar saat melahirkan. “Beberapa ibu hamil terlihat memiliki panggul yang lebar. Namun nyatanya, panggul mereka bisa kecil juga. Kondisi ini bisa menyulitkan persalinan,” imbuh Atlas. 

Jadi, hanya dokter kandungan yang bisa menilai kondisi panggul Bunda dengan melakukan pemeriksaan dalam.

Mitos 5: Lebih banyak bayi lahir saat bulan purnama 

Jika benar, bisa dibayangkan betapa sibuknya dokter kandungan menolong persalinan saat bulan purnama tiba. Memang ada kalanya dokter banyak membantu persalinan ketika bulan purnama, tetapi itu hanya kebetulan belaka. 

Para peneliti yang mengamati persalinan saat bulan purnama dan hari lainnya menyebutkan tidak ada peningkatan persalinan ketika bulan purnama muncul.

Mitos 6: Keluarnya gumpalan lendir tanda siap melahirkan

Saat melihat gumpalan lendir yang menyumbat leher rahim menjadi tanda waktu melahirkan sudah dekat. Tetapi belum secepat itu ya. Bunda masih bisa menunggu berjam-jam, bahkan ada yang berhari-hari, hingga kontraksinya muncul. 

Gumpalan lendir yang keluar menjadi tanda bahwa serviks  mulai melunak. Sewaktu ini terjadi, menurut Puffer, tak perlu langsung menghubungi dokter atau pergi ke rumah sakit.

Mitos 7: Minum minyak jarak atau konsumsi makanan pedas bisa mempercepat persalinan

Biasanya ada banyak saran yang dilontarkan ketika waktu persalinan yang diperkirakan sudah terlewat. Ada yang bilang untuk mengonsumsi makanan pedas atau minum minyak jarak. 

Saran tersebut sebaiknya tidak langsung dilakukan ya. Sejauh ini belum ada metode yang terbukti berhasil. 

 “Tidak ada bukti bahwa mengonsumsi makanan pedas atau minum minyak jarak akan membuat perubahan,” beber Berghella. Sebaliknya, menyantap makanan pedas bisa jadi malah membuat Bunda sakit perut atau diare. Bisa berbahaya kan?

Lebih baik, tanyakan langsung kepada dokter tentang hal ini ya Bunda. 

Mitos 8: Persalinan yang Bunda jalani akan sama dengan ibu Anda

Faktor genetik tampaknya menjadi alasan dari mitos tersebut. “Kemungkinannya masih 50:50 bahwa Anda akan memiliki panggul yang sama dengan ibu Anda. Ya memang ada sejumlah kebenaran dalam mitos ini,” lanjut Berghella. 

Dalam hal bentuk, yang dikatakan adalah tentang ukuran panggul sebagai jalan keluar yang harus cukup bagi janin untuk melewatinya. Tetapi, tetap saja ada banyak faktor lain yang dapat membuat persalinan Bunda menjadi lancar. 

Mitos 9: Bila hamil kembar pasti melahirkan secara caesar

Kalau posisi bayi pertama yang akan lahir adalah sungsang (kepala berada di bagian atas) akan sangat sulit dan tentu saja menjadi tidak aman untuk menjalani persalinan pervaginam. Namun, sekitar dua pertiga dari ibu hamil kembar, posisi kepala bayinya sudah masuk jalan lahir sehingga memungkinkan untuk dilakukan persalinan pervaginam. 

“Kami memiliki data yang menyebutkan kalau kepala bayi pertama sudah berada di jalan lahir, sama amannya untuk melahirkan pervaginam seperti halnya persalinan caesar,” terang Berghella. 

Mitos 10: Rencana persalinan BUnda adalah cara terbaik untuk memiliki bayi

Memiliki rencana untuk melahirkan pervaginam boleh-boleh saja. Dokter dan para suster pun akan menghargai keinginan Bunda tersebut. Hanya saja, segala sesuatu bisa terjadi. 

Ibu yang menginginkan persalinan pervaginam secara alami, bisa saja menginginkan epidural karena tidak tahan dengan rasa sakit. Ibu yang ingin persalinan pervaginam juga bisa memutuskan untuk menjalani persalinan cesar.

Semuanya bisa saja terjadi. Dan tidak berarti bahwa kelahiran yang sudah direncanakan menjadi tidak sempurna. Pada akhirnya, kata Berghella, yang paling penting adalah Bunda sehat dan bayi yang dilahirkan juga sehat.

Sumber:

Top 10 Myths about Labor and Delivery

https://www.thebump.com/a/labor-myths

Common Myths about Giving Birth

https://www.pregnancybirthbaby.org.au/common-myths-about-giving-birth

dr. Cepi Teguh Pramayadi SpOG, MARS

Dokter Cepi merupakan dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang saat ini menjabat sebagai Laparoscopic Surgeon Head di Pusat Pelayanan Operasi RSUI. Saat ini, dokter yang juga berperan sebagai pengajar Universitas Indonesia ini sedang menempuh pendidikan doktoralnya di Universitas Indonesia. Sebelumnya, ia memperoleh gelar spesialisnya juga di Universitas Indonesia.Tak hanya memiliki gelar spesialis di bidang obstetri dan ginekologi, ia juga memiliki gelar magister di bidang administrasi rumah sakit dari pendidikannya di Universitas Respati Indonesia. Kesibukan Dokter Cepi sangat beragam. Ia di antaranya memiliki pengalaman sebagai pembicara di berbagai konferensi dan seminar, seperti “The 2nd Indonesian Gynecological Endoscopy Society National Meeting” dan “Malaysia, Indonesia and Brunei Darusssalam Medical Science Conference”. Tak hanya itu, Dokter Cepi juga kerapkali menjadi instruktur di berbagai pelatihan, seperti “Bali Course on Gynecology Laparoscopy” dan “Laparoscopy Tubal Occlusion” yang diselenggarakan oleh BKKBN.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

3 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

3 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

3 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

3 years ago