Categories: KehamilanKesehatan

Bagaimana dan Kapan Seharusnya Melakukan Tes Kehamilan?

Melakukan tes kehamilan dapat dilakukan secara mandiri dengan alat bernama testpack. Hal ini bisa Bunda lakukan dengan mudah di rumah masing-masing. Hanya saja, tes kehamilan dengan testpack tidak selalu memberikan hasil yang akurat loh!

Alat tes kehamilan memang dirancang untuk mengetahui apakah urin Bunda mengandung hormon HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon HCG akan meningkat jika proses implantasi terjadi, yaitu saat sel telur yang sudah dibuahi menempel di dinding rahim. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk tes kehamilan agar hormon HCG bisa dikenali oleh testpack?

Waktu yang Tepat untuk Melakukan Tes Kehamilan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hormon HCG akan meningkat setelah proses implantasi terjadi. Nah, proses ini biasanya berlangsung enam hari setelah fertilisasi. Jadi, untuk melakukan tes kehamilan, ada baiknya Bunda menunggu hingga enam hari setelah berhubungan intim.

Dalam sehari, waktu terbaik untuk melakukan tes kehamilan adalah saat buang air kecil di pagi hari. Di saat-saat inilah hormon HCG dalam urin Bunda lebih tinggi dibandingkan biasanya sehingga kehamilan bisa terdeteksi lebih akurat.

Bagaimana Melakukannya dengan Tepat?

Secara umum, mengecek kehamilan dengan testpack sangatlah mudah. Bunda hanya perlu mencelupkan testpack ke dalam urin yang sudah ditampung. Selanjutnya, tunggu hingga beberapa menit untuk melihat hasilnya.

Perhatikan Penggunaan Tiap Brand

Untuk detailnya, Bunda mesti melihat cara penggunaan di balik kemasan testpack dengan cermat. Pasalnya, berbeda merek, berbeda pula syarat penggunannya. Misalnya, satu merek menganjurkan Bunda untuk menunggu hingga 4-5 menit setelah waktu pengetesan, tetapi bisa jadi ada merek lain yang menyarankan rentang waktu berbeda. Perhatikan betul rentang waktu ini ya, Bun. Pasalnya, jika Bunda melewati rentang waktu ini, hasil tes kehamilan bisa jadi tidak akurat karena muncul garis evaporasi (garis penguapan air seni) hingga hasil tes kehamilan seolah-olah positif.

Tiap brand juga memiliki sensitivitas yang berbeda loh. Ada brand testpack yang baru bisa dipakai untuk mengecek kehamilan setelah Bunda mengalami telat haid, tetapi ada pula brand yang bisa lebih cepat digunakan daripada itu.

Walau akhirnya nanti Bunda sudah mengetahui status kehamilan berdasarkan pengecekan testpack tadi, Bunda juga perlu memastikannya kembali setelah haid dipastikan terlambat. Jika Bunda sudah melakukan pengecekan kembali dan hasilnya tetap positif, jangan lupa periksakan ke dokter ya.

Selain itu, Bunda juga dapat memastikannya dengan beberapa gejala berikut ini. Jika beberapa gejala ini Bunda rasa, maka besar kemungkinan Bunda memang sedang dalam masa kehamilan.

Kram Perut

Jika sedang dalam masa kehamilan apalagi hamil muda, Bunda pasti merasakan kram perut ringan. Kondisi ini terjadi karena rahim Bunda sedang mengalami perkembangan lho.

Flek atau Bercak Darah

Berbeda dengan bercak darah saat haid, bercak darah ini warnanya lebih pucat dan jumlahnya lebih sedikit. Bercak darah ini disebut dengan bercak implantasi yang umumnya terjadi selama 2-3 hari di awal kehamilan loh, Bun.

Payudara Terasa Nyeri dan Membesar

Perubahan bentuk payudara ini biasanya dipengaruhi oleh produksi hormon estrogen dan progesteron yang lebih banyak di awal kehamilan.

Perubahan Fisik

Saat sedang hamil muda, Bunda akan merasakan perubahan dalam diri, mulai dari mual, mudah lelah, tidak nafsu makan, perubahan suasana hati (mood swing), serta lebih sering buang air kecil.

Itulah informasi mengenai waktu yang tepat untuk tes kehamilan serta cara tepat untuk melakukannya. Apabila Bunda ingin mengetahui informasi menarik lainnya mengenai masa kehamilan, Bunda bisa mengikuti Ibu Sehati di Facebook dan Instagram

dr. Cepi Teguh Pramayadi SpOG, MARS

Dokter Cepi merupakan dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang saat ini menjabat sebagai Laparoscopic Surgeon Head di Pusat Pelayanan Operasi RSUI. Saat ini, dokter yang juga berperan sebagai pengajar Universitas Indonesia ini sedang menempuh pendidikan doktoralnya di Universitas Indonesia. Sebelumnya, ia memperoleh gelar spesialisnya juga di Universitas Indonesia.Tak hanya memiliki gelar spesialis di bidang obstetri dan ginekologi, ia juga memiliki gelar magister di bidang administrasi rumah sakit dari pendidikannya di Universitas Respati Indonesia. Kesibukan Dokter Cepi sangat beragam. Ia di antaranya memiliki pengalaman sebagai pembicara di berbagai konferensi dan seminar, seperti “The 2nd Indonesian Gynecological Endoscopy Society National Meeting” dan “Malaysia, Indonesia and Brunei Darusssalam Medical Science Conference”. Tak hanya itu, Dokter Cepi juga kerapkali menjadi instruktur di berbagai pelatihan, seperti “Bali Course on Gynecology Laparoscopy” dan “Laparoscopy Tubal Occlusion” yang diselenggarakan oleh BKKBN.

View Comments

  • Hi pemilk blog
    artikel yang telah admin bikin benar-benar bagus mengenai mens ini, aku berharap semoga orang yang sudah membaca
    menerima ilmu baru sesudah melihat tulisan ini
    jangan pernah berhenti bikin postingan ya dan juga tetap pertahankan kualitas artikel agan

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago